Kota Banjarbaru
Intip Luasan Karhutla di Banjarbaru, September Meningkat 3 Kali Lipat

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Banjarbaru telah dinilai mengkhawatirkan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru mencatat jumlah lahan yang terbakar semakin meluas tiap bulannya.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Zaini Syahranie memaparkan bahwa jumlah luasan lahan yang terbakar pada September lalu, mencapai 53 hektare. Jumlah itu 3 kali lipat dari luasan lahan yang terbakar pada Agustus sebelumnya.
“Kalau di bulan Agustus, total lahan yang terbakar hanya 8,7 hektare. Ini menunjukan Karhutla di Banjarbaru sudah mulai masif terjadi,” katanya, Kamis (8/10/2020).
BPBD Banjarbaru mencatat sedikitnya ada 28 peristiwa Karhutla yang terjadi sepanjang September. Rata-rata harian terpantau antara 2 sampai 3 peristiwa Karhutla di berbagai titik lokasi wilayah Banjarbaru.
Zai -sapaan akrabnya- menyebut kebakaran terluas pada September lalu terjadi di wilayah Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka. Peristiwa kala itu menghanguskan seluas 14 hektare lahan kosong.
“Untuk beberapa bulan terakhir peristiwa Karhutla biasanya terpantau di Kecamatan Cempaka, Kecamatan Liang Anggang dan Kecamatan Banjarbaru Selatan. Paling banyak terjadi di Banjarbaru Selatan dan itu seluruhnya yang terbakar adalah lahan kosong,” terangnya.
Diakui Zai, terjadinya peristiwa Karhutla di wilayah Banjarbaru kuat dugaan ialah faktor kesengajaan. Namun begitu, baik pihak BPBD, TNi, dan Polri sendiri belum bisa membuktikan dugaan tersebut ke ranah hukum.
“Memang kita menduganya ada sejumlah oknum yang ingin membuka lahan dengan cara membakar. Tapi, itu belum kita bisa buktikan. Sekali lagi kami ingatkan bahwa melakukan pembakaran lahan itu ada sanksinya, baik itu penjara ataupun denda. Ini menjadi tugas kita untuk saling mengingatkan satu sama lain,” pungkasnya. (kanalkalimantan.com/rico)
Reporter: Rico
Editor : Bie
Kota Banjarbaru
Rakor Perdana di Malam Hari, Ini yang Dibahas Wali Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Gerak cepat, tak ingin membuang waktu usai dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin-Wartono langsung gelar rapat koordinasi (Rakor) perdana dengan mengumpulkan seluruh jajaran kepala SKPD, Sabtu (27/2/2021) malam.
Rakor berlangsung di rumah dinas Wali Kota Banjarbaru, Jalan A Yani Km 34, membahas tentang rencana pembangunan dan persoalan-persoalan yang terjadi di Banjarbaru.
“Alhamdulillah, malam ini bisa bertemu dan berkoordinasi langsung dengan pak Sekda, para asisten, juga seluruh kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota Banjarbaru,” ujar Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin.
Selain menyamakan visi dan persepsi, sambung Aditya, pihaknya juga ingin mengetahui lebih mendalam program dan rencana yang telah disusun oleh seluruh SKPD untuk Kota Banjarbaru.
“Supaya, satu sama lain tersinergi dengan baik untuk kita mewujudkan Banjarbaru yang juara,” bebernya.
Alhasil, seluruh kepala SKPD di Banjarbaru pun bergiliran memaparkan rencana program di instansi masing-masing, termasuk soal anggaran, serta tantangan dan kendala yang dihadapi dalam menjalankannya.
Tak ketinggalan paparan kekinian soal penanggulangan Covid-19, banjir, serta pelaksanaan relokasi pedagang Pasar Bauntung Banjarbaru ke lokasi baru.
Dimintai komentar ihwal rakor malam ini, Kepala Dinas Perhubungan Banjarbaru H Ahmad Yani Makkie mengaku sangat salut dengan gebrakan pasangan Wali kota dan Wakil Wali kota Banjarbaru Aditya-Wartono.
“Satu kalimat, bahwa ini bukti keseriusan pasangan Aditya-Wartono yang mengusung tagline Banjarbaru Juara,” tandas Yani Makkie.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Banjarbaru, Abdul Basit, yang mengapresiasi atas diseleggarakannya rakor pada malam ini. Apalagi, salah satu pembahasan dalam rapat ialah mengenai relokasi pedagang Pasar Bauntung Banjarbaru.
“Artinya, pak Aditya dan pak Wartono begitu serius dan tanggap mengenai berbagai persoalan di Banjarbaru. Salah satunya relokasi pasar Bauntung Banjarbaru. Beliau meminta kami untuk secepatnya menuntaskan relokasi pedagang dan menyerap aspirasi para pedagang,” tuntasnya. (kanalkalimantan.com/rico)
Editor : Bie
Kota Banjarbaru
Nyaman Pakai yang Lama, Ini Mobil Dinas Aditya-Wartono

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sudah sewajarnnya setiap Kepala Daerah difasilitasi mobil dinas baru dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang terbaik. Ya, tentunya demi menunjang aktivitas harian para pemimpin daerah dalam menjalankan roda pemerintahan.
Bagi Aditya-Wartono yang baru saja dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, pada Jumat (26/2/2021) kemarin, keduanya masih memakai fasilitas peninggalan pemimpin Kota Banjarbaru sebelumnya. Menurut informasi, kedua pemimpin ini menolak adanya pengadaan mobil dinas baru dan lebih memilih kendaraan yang sudah ada.
Kabat tersebut dibenarkan Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo, saat dihubungi Kanalkalimantan.com, Sabtu (27/2/2021) siang.
“Jauh sebelum pelantikan, kami sudah menawarkan mobil dinas baru kepada pak Aditya dan pak Wartono. Namun keduanya menolak pengadaan mobil dinas baru. Jadi masih memilih menggunakan mobil dinas yang lama,” ujar Dedy Sutoyo, kepada Kanalkalimantan.
Saat ini Wali Kota Banjarbaru masih menggunakan mobil Toyota Fortuner. Kepada Kanalkalimantan.com, mobil jenis SUV itu, menurut Aditya kondisinya masih dinilai bagus. “Yang ada masih nyaman dan bagus,” akunya.
Sementara itu, mobil dinas yang dipakai Wakil Wali Kota, Wartono diketahui bahwa mobil yang digunakan pria berkumis itu adalah Toyota Kijang Innova, kalah jauh dibandingkan mobil-mobil dinas level pejabat tinggi daerah lain.
Wartono saat disinggung terkait mobil dinasnya tersebut, mengaku sama sekali tak keberatan. Baginya, kendaraan dinas apapun yang disediakan tidak mempengaruhi dirinya dalam menjalankan aktivitas di lingkungan pemerintahan.
“Motor sekalipun, ya tidak masalah. Memang kemarin ditawarkan mobil dinas baru, tapi saya bilang enggak usah. Pakai yang ada aja,” bebernya.
Dijelaskan Wartono, penolakannya terkait pengadaan mobil dinas baru salah satunya berlandaskan situasi Banjarbaru di tengah kondisi pandemi Covid-19, serta pasca bencana banjir yang terjadi pada awal tahun tadi.
“Situasi saat ini di Banjarbaru dan kondisi masyarakat yang belum pulih betul dari dampak bencana banjir beberapa waktu lalu, saya pikir sangat tidak tepat untuk memikirkan mobil dinas baru. Intinya, saat ini baik saya dan pak Aditya fokus mengevaluasi dan berkerja kerasa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Banjarbaru,” tuntasnya. (kanalkalimantan.com/rico)
Editor : Bie
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Lahirnya Para Pemimpin Muda di Kalsel, 3 Kepala Daerah Ini Masih Berusia 30-an
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Jumat Sakral Hari Pelantikan, Momen Haru Wali Kota Banjarbaru Aditya Sungkem ke Orangtua
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Tarif Ratusan Ribu, Polisi Amankan 9 Tersangka Kasus Prostitusi Online di Banjarbaru!
-
Kabupaten Banjar1 hari yang lalu
Gelap Mata Dibakar Cemburu, Ijun Sabet Kaki Istrinya dengan Samurai
-
Kabupaten Banjar1 hari yang lalu
BREAKING NEWS. Tabrakan Dua Motor, Dua Orang Meninggal Dunia di Tempat
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Tanggal Istimewa Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono, Dilantik Tepat Usia 55 Tahun
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Deforestasi Masif, Dishut Kalsel Usut Dalang hingga Eksekutor di Balik Illegal Logging