Connect with us

Kota Martapura

Ini Empat Perempuan yang Membantu saat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Diterbitkan

pada

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Langgar Babumardhatillah Gang Sampurna 4, Kelurahan Tanjung Rema Darat, Kecamatan Martapura Sabtu (20/9/2025) malam. Foto: ahmad mursyidi

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Suasana di Gang Sampurna 4, Kelurahan Tanjung Rema Darat, Kecamatan Martapura Sabtu (20/9/2025) malam, tampak berbeda menjadi lebih semarak. Langgar Babumardhatillah dipenuhi cahaya lampu hias sederhana yang menggantung di muka mihrab.

Jemaah berbagai usia datang dengan pakaian putih sebagian lain membawa anak-anak penuh semangat ikut acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Lantunan syair salawat menggema merdu dipandu oleh para pembaca kitab maulid. Anak-anak duduk bersila sambil membuka buku kecil berisi teks salawat yang merupakan santri-santri TPA Nururrahmah samping langgar tersebut sesekali menyahut syair dengan suara polos mereka. Hadirin larut dalam suasana yang hangat penuh khidmat tersebut.

Ustadz H Muhammad Syarif Dibaj dalam muizoh hasanah menyampaikan, ada empat perempuan yang membantu kelahiran Nabi Muhammad SAW mendapat keberkahan luar biasa bagi dirinya maupun keturunannya.

Baca juga: Jalin Silaturahmi Lewat Menembak Bersama Jajaran Pemkab Kapuas – Kodim 1011/KLK

“Pertama Tsuwaibah seorang budak perempuan Abu Lahab paman Nabi Muhammad SAW. Tsuwaibah dimerdekakan oleh Abu Lahab,” kata UstadzH Muhammad Syarif Dibaj. “Kedua Fatimah binti Abdullah, ibu dari sahabat Utsman bin Abil Ash, seorang panglima perang waktu itu, ketiga Ummu Aiman yang menyaksikan langsung kelahiran dan wafatnya Rasulullah, ibu dari sahabat Usamah bin Zaid bin Haritsah yang dijuluki “Hibbu Rasulillah”-orang yang dicintai Rasulullah- dan panglima perang termuda zaman itu,” terang H Muhammad Syarif Dibaj

Perempuan kempat yang membantu kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah Assyifa binti Amr, ibu dari Abdurrahman bin Auf seorang sahabat yang terkaya saat itu dan termasuk 10 orang yang dapat kepastian masuk surga.

Ustadz H Muhammad Syarif Dibaj -dosen IAI Darussalam Martapura- menjelaskan bahwa secara fakta dan logika dinyatakan oleh Allah SWT apa saja berkaitannya dengan Nabi Muhammad sesuatu itu menjadi berkah dan mulia.

Baca juga: Cabut Status Karhutla, Banjarbaru Beralih Siaga Cuaca Ekstrem 

“Tujuan memperingati Maulid Nabi pertama mendengarkan sejarah perjalanan hidup Rasulullah, kedua supaya lebih dekat dengan Rasulullah, ketiga untuk membalas kebaikan Rasulullah, keempat mendengar syarafil Rasulullah,” katanya.

Menjelang akhir acara, doa bersama dipanjatkan. Hening menyelimuti langgar, hanya terdengar suara lirih jamaah yang serentak mengamini. Setelah itu, warga menikmati hidangan sederhana berupa nasi, lauk, buah serta kue yang disajikan secara gotong royong. (Kanalkalimantan.com/ahmad mursyidi)

Reporter: ahmadmursyidi
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca