Connect with us

Kalimantan Selatan

Ini Alasan Konferwil IX PWNU Kalsel Dihentikan PBNU

Diterbitkan

pada

Konferensi Wilayah (Konferwil) IX PWNU Kalsel 2023 di Ponpes Rakha Amuntai. Foto: pwnukalsel

Penulis : Dr (Cand) KH Nasrullah AR SPdI SH MH

Faktor Internal Proses Konferensi Wilayah  PWNU IX Kalsel

Supaya tidak gagal paham dan liar untuk kali ini, maka tulisan saya tentang Konferensi Wilayah (Konferwil) terpaksa agak panjang karena harus menceritakan secara utuh konfrehensif agar  tidak bawa perasaan alias baperan, emosional, penuh sahwa sangka yang tidak menunjukan sikap dewasa, arif dan bijaksana. Untuk apa? agar tidak menjadi citra negatif NU di ruang publik.

Pada hari Sabtu tanggal 18 Ramadhan 1444 Hijriyah bertepatan dengan 11 Maret 2023 Miladiyah dengan agenda persiapan Konferwil dan hal-hal lain dan pembagian surat keputusan struktural kepanitiaan yang hasilnya memutuskan acara dilaksanakan setelah Hari Raya Idulfitri tanggal 11, 12, 13, dan 14 dan tempat Konferwil di Pondok Pesantren, namun dikarenakan sesuatu dan lain hal maka jadwal berubah.

Kemudian Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan mengundang panitia yang sudah terbentuk untuk rapat kembali, sekaligus acara halalbilhalal pada hari Ahad 20 Syawal 1444 Hijriyah atau 21 Mei 2023 di aula Gedung Da’wah NU Kalimantan Selatan, sehingga hasil rapat memutuskan Konferensi Wilayah dilaksanakan dimulai pada hari Kamis sampai hari Minggu tanggal 8, 9, 10 dan 11 Juni 2023 Miladiyah atau bertepatan dengan 19, 20, 21 dan 22 Dzulqa’dah 1444 Hijriyah yang tempat pelaksanaanya di Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, pondok pesantren tertua di Kalimantan yang banyak melahirkan ulama besar bahkan pemimpin bangsa, diantaranya Kiyai Idham Khalid -Pahlawan Nasional-.

Setelah diputuskan sambil menunggu keputusan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, panitia bekerja keras secara maraton baik penanggung jawab Konferwil maupun steering comitte dan organizing comitte dengan job desk yang sudah dibagikan, walaupun prinsipnya kerja bersama.

Baca juga: Arena Judi Sabung Ayam di Tengah Maraknya Perjudian Online

Pucuk cinta ulam pun tiba PBNU menyetujui rencana usulan waktu dan tempat yang diajukan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan untuk dilaksanakan Konferwil IX PWNU Kalsel .

Organizing comitte yang dikomandoi Berry Nahdiyan Furqon dengan penuh semangat dan bekerja dengan tulus ikhlas mengkoordinir semua koodinator. Dimulai kordinator acara, kordinator keamanan, kordinator bidang persidangan, koordinator bidang Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA), koodinator Bahtsul Masail, koordinator tamu undangan, koordinator kesehatan, koordinator konsumsi, koordinator kesekretariat, koordinator akomodasi perlengkapan, dan transportasi.

Konferensi Wilayah (Konferwil) IX PWNU Kalsel 2023 di Ponpes Rakha Amuntai. Foto: pwnukalsel

Steering comitte yang dikomandoi oleh Nasrullah AR karena diberi tanggung jawab, seluruh materi juga  dikerjakan secara intens dimulai dari rundown, TOR, tata tertib Konferwil, termasuk memuat syarat calon. Diantaranya tidak pernah bermasalah hukum seperti disebut namanya di sidang Tipikor, draft Komisi A yang membahas organisasi, draft Komisi B yang membahas program kerja dan draft Komisi C yang membahas rekomendasi atau tausiah dan ditambah dengan Bahtsul Masail berikut deskripsinya yang poin pembahasannya atau masail yang dirumuskan masalah digitalisasi, kriminalisasi dan persoalan lingkungan.

Rangkaian Konferwil pun dimulai dari hari Kamis, registrasi berjalan sesuai dengan rundown, puncak event pun dilaksanakan pada malam Jumat yaitu gema sholawat bersama Habib Zulfikar Basyaiban Al Idrisi dan Veve Zulfikar.

Pagi Jumat diisi dengan acara pembukaan yang luar biasa sakral dan meriah yang dihadiri oleh tokoh dan ulama sepuh se Kalimantan Selatan. Di antaranya Prof DR KH Sabran Affandi, ahli hadits lulusan Universitas Ummul Quro Makkah.

Baca juga: Sidang Kasus Korupsi Bendungan Tapin, Tiga Terdakwa Mulai Disidang

Sekitar pukul 14.00 Wita, Ketua Steering Comitte dan Organizing Comitte, Rais Syuriah, Ketua Tanfidziyah dan utusan PBNU KH Mukri bersama KH Salahuddin, KH M Tambrin bermaksud untuk membuka sidang pleno pertama dalam rangka pengesahan materi Konferwil. Tidak ada sidang sama sekali karena steering comitte melakukan verifikasi faktual layak tidak Konferwil dilanjutkan, jika ada menyebut ada sidang dipastikan orang tersebut ngarang alias asal bunyi.

Sebagai steering comitte yang dari pagi Kamis sampai malam sudah menerima laporan kesekretariatan bahwa banyak kekurangan atau pelanggaran secara administrasi mau regulasi dari cabang yang berkaitan dengan mandat ditambah belum adanya pengajuan AHWA dari cabang, demi kelancaran proses untuk mendapatkan akomodasi tidak mungkin kita menolak dan membiarkan peserta dari cabang terlunta-lunta, maka kita beri dispensasi dengan syarat diperbaiki atau dilengkapi.

Menyikapi hal itu saya sebagai steering comitte sebelum sidang pleno dimulai memverifikasi mandat dari cabang-cabang dan meminta untuk mengumpulkan usulan para kiyai yang bakal menjadi anggota AHWA, sampai verifikasi diskorsing tiga puluh menit usulan pun belum terpenuhi dan ditambah satu jam juga belum tuntas. Sontak saja membuat utusan dari PBNU kaget karena seyogyanya mesti satu hari sebelum Konferwil.

Berdasarkan pertimbangan itu dan melalui diskusi di sela verifikasi, maka PBNU meminta saya untuk menjadwalkan persiapan sidang setelah shalat Isya.

Setelah shalat Isya maka dilakukan pertemuan kembali dengan peserta  dihadiri oleh PBNU, Rais Syuriah, Ketua Tanfidziyah, ketua steering comitte dan ketua organizing comitte. Saya sebagai ketua steering comite membuka acara setelah mengabsensi peserta per cabang dan mempersilakan kepada PBNU untuk memberikan penjelasan dan memutuskan eksistensi Konferwil. Kemudian dijelaskan dan diputuskan untuk dihentikan karena cacat prosedural. Karena melanggar aturan perkum hasil Muktamar yang menjadi instrumen organisasi maka kami pun baik pengurus wilayah, steering comitte dan organizing comitte Sami’na wa Atho’na dengan PBNU dan taat asas. Jadi salah besar dan kami sangat tersinggung sekali kalau ini dikatakan permainan apalagi menuding PBNU, sesuai dengan apa yang dikatakan Syaifullah Thamliha.

Baca juga: Mahasiswa-Polisi Saling Dorong Depan Rumah Banjar, Lagi Ditinggal Anggota Dewan Reses ke Dapil

Lalu siapa yang bertanggung jawab, maka jawabannya seluruh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan dan panitia pengarah maupun panitia pelaksana karena sifatnya kolektif kolegial. Kemudian juga pertanyaan mungkin tersirat di pikiran kita, siapa yang akan melanjutkan Konferwil saya akan jawab PBNU sudah memperpanjang SK Pengurus Wilayah Nahdlatul Kalimantan Selatan dengan waktu yang cukup untuk mengevaluasi Pengurus Wilayah, panitia dan cabang-cabang se Kalimantan Selatan.

Faktor Eksternal  Mungkin juga Sebab Konferwil Ditunda

Berdasarkan pantauan panitia banyak pihak-pihak eksternal yang sengaja mempengaruhi peserta agar tidak tertib sehingga tidak fokus dengan acara Konferwil itu, terbukti ketika panitia menyiapkan hotel Minosa Amuntai untuk panitia dan tujuh orang peserta resmi, namun ada saja peserta yang keluar menginap di Hotel Balqis yang disiapkan oleh bakal calon ketua PWNU.

Juga tidak kalah penting isu money politik juga menerpa di arena Konferwil dimulai dari rekomendasi berlapis-lapis, hingga jika dijumlahkan berdasarkan rekomendasi untuk bakal calon ketua PWNU maka jumlah PCNU bisa hampir 45 Pengurus Cabang se Kalimantan Selatan. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kami, dan akan segera kami lakukan investigasi secara serius agar kedepan marwah NU juga terjaga.

Selajutnya ada isu kepentingan partai politik sarat membayangi dalam Konferwil juga akan menjadi perhatian kami dari Pengurus Wilayah supaya terlihat terang agar tidak ada fitnah dan adu domba yang berdampak mengancam ukhuwah sesama warga Nahdliyyin.

Akhirnya penulis mengutip penyair Mesir yang mengungkapkan  percuma kita beragama dan percuma berbangsa dan bernegara apalagi berpolitik jika tidak berakhlak. (***)

Editor: kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->