Connect with us

Kota Banjarbaru

HOAX. Kabar ‘Badut’ Penculik Anak di Banjarbaru Ternyata Bermula dari Kejadian Ini

Diterbitkan

pada

Kabar hoax soal informasi kasus penculikan anak sekolah. foto: hmspolsek for kanal

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Masyarakat kota Banjarbaru dihebohkan pesan ramai beredar di grup WhatsApp ataupun media sosial ihwal kasus penculikan anak. Dalam status yang beredar ini, dituliskan bahwa ada satu orang mengenakan kostum badut dan dua orang menggunakan motor berusaha menculik pelajar sekolah dasar di SDN 4 Sungai Besar.

Berikut, beberapa kutipan didalam status tersebut ; “Modusnya mereka menghibur anak-anak dengan pakaian badut… Kemudian dua orang mencari target anak-anak yang lengah. Untung saja kemarin si anak teriak nangis. Jadi gagal membawa anak tersebut.”

“Target mereka 5 orang anak-anak dan satu anak dijual Rp 5 Juta. Untuk itu saya menghimbau kepada para orang tua agat selalu mengawasi anak-anak baik saat pulang sekolah maupun…..,”

Menyikapi informasi ini, Polsek Banjarbaru Kota segera menindak lanjuti kabar ini dengan menelusuri tempat kejadian awal hingga timbulnya sebuah status mengenai penculikan anak tersebut.

Awalnya, Bhabinkamtibmas Kelurahan Sungai Besar, Bripka Luluk Joko, Senin (13/1/2020) kemarin, mendatangi SDN 4 Sungai Besar untuk menemui Kepala Sekolah serta wali murid yang pertama kali mendengar cerita anaknya akan diculik.

Setelah dilakukan konfirmasi, pihak sekolah mengklarifikasi dan menegaskan bahwa cerita penculikan anak tersebut tidak benar atau hoax.  “Berdasarkan cerita anak tersebut, awalnya dari keisengan dia yang menekan bel rumah seorang warga dan kepergok pemilik rumah dan ditegur pemilik rumah tersebut. Karena si anak tersebut takut dan menceritakan kepada orang tuanya bahwa dia mau diculik,” kata Bripka Luluk Jokom

Kapolsek Banjarbaru Kota, Kompol Purbo Raharjo melalui Kasi Humas Aipda Ahmad Supriyanto, menegaskan bahwa informasi penculikan anak ini tidak benar dan diharapkan masyarakat jangan meneruskan berita Hoax tersebut karena ada ketentuan hukum yang berlaku.

“Kami dari pihak kepolisian tetap menghimbau kepada orang tua murid agar mengajarkan kepada anaknya agar tidak mudah percaya kepada orang lain yang tidak dikenal apabila mau menjemput ataupun memberikan makanan,jangan mudah percaya,dan orang tua juga apabila menjemput anaknya tepat waktu,” ucap Aipda Supri. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : rico
Editor : cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->