Connect with us

Kanal

Heboh Harimau di Tanbu, BKSDA Belum Ambil Langkah

Diterbitkan

pada

Kabar adanya harimau di Tanbu viral di media sosial: Foto Net

BATULICIN, Kabar adanya binatang buas Harimau di Kabupaten Tanahbumbu yang kini tengah ramai diperbincangkan di media sosial facebook, ternyata juga telah sampai ke BKSDA Kalsel. Namun demikian, kabar tersebut masih ditelaah karena lokasinya diamana ditemukan harimau itu tidak jelas.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Batulicin, Balai KSDA Kalimantan Selatan, Nikmat Hakim Pasaribu, S.P, M.Sc, Senin (2/9) enggan berkomentar banyak. “Sejauh ini di Kalimantan Selatan Tidak ada habitat harimau,” tegas Nikmat Hakim.

Dikutip dari laman Mongabay.co.id, Iber Djamal, tokoh adat Dayak Ngaju di Palangkaraya mengatakan, dulu pernah ada harimau di Kalimantan. Hal tersebut terlihat pada taring-taring hewan yang menghiasi mandau sebagai penyang atau azimat suku Ngaju. Dimana salah satunya diklaim sebagai taring harimau.

Taring harimau di mandau suku Ngaju

“Ini taring harimau, bukan taring macan. Taring-taring hewan yang menghiasi mandau ini semua hewan yang telah terbunuh oleh senjata yang diwariskan dari leluhur saya. Selain harimau, ada buaya, beruang madu, macan, dan babi hutan,” jelas Iber.

Harimau dari mana yang telah dibunuh dengan mandau tersebut? “Harimau di Kalimantan. Yang membunuhnya leluhur saya. Dulu, di Kalimantan ini masih ada harimau,” katanya.

Penjelasan dan klaim Iber ini tentunya jelas berbeda dengan pemahaman selama ini soal keberadaan harimau di Kalimantan.

Pada saat ini berdasarkan penelitian sejumlah pihak, di Kalimantan tidak pernah ditemukan harimau (Panthera tigris). Para peneliti pun hanya yakin harimau di Indonesia hanya ada di Bali (sekarang telah punah), Jawa (diperkirakan telah punah) dan satu spesies yang bertahan yaitu, harimau sumatera.

Dijelaskan Iber, harimau yang dalam bahasa dayak disebut haramaung, merupakan hewan yang paling banyak diburu para leluhurnya di masa lalu, selain gajah dan badak. “Kami percaya jika seorang suami dapat memburu dan membunuh harimau saat istrinya hamil, maka anaknya akan menjadi seorang raja atau pemimpin,” katanya.

Selain itu, jika mandau dihiasi oleh taring harimau sebagai penyang, dia akan memberikan keberanian kepada pemiliknya. “Mungkin karena begitu besar nilainya bagi sosok seseorang, harimau di Kalimantan habis diburu,” kata Iben.

Dia pun mengaku, jika saat ini masih menjumpai harimau, maka satwa tersebut tidaklah akan diburu lagi, “karena satwa ini sekarang perlu dilindungi,” ujarnya

Harimau atau macan dahan?

Yoan Dinata, Ketua Forum Harimau Kita, tentang kemungkinan adanya spesies harimau kalimantan di masa lalu. “Tidak pernah ada catatan atau buku ilmiah bahwa harimau pernah hidup di Kalimantan,” jelas Dinata.

Peta sebaran harimau di dunia Foto

“Tapi kemungkinan dulu harimau juga ada di Kalimantan bisa jadi, soalnya dulu pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan menyatu dengan daratan utama Asia.”

Menurut Dinata, saat ini di Kalimantan hanya ada macan dahan (sunda clouded leopard), “Saya tidak tahu pasti apakah taring yang ada pada sejumlah mandau yang disimpan masyarakat merupakan taring harimau atau macan dahan.”

Oleh karenanya dia menyarankan dilakukan penelitian lebih dalam tentang taring yang ada pada mandau tersebut. “Jika memang benar taring harimau, perlu juga dilakukan penelitian soal usianya,” ujar Dinata.

Secara ilmiah, ketidakberadaan harimau di Kalimantan memang menimbulkan banyak pertanyaan di sebagian peneliti.  Bersatunya daratan Kalimantan di masa purba dengan daratan Asia, tentunya membawa berbagai satwa khas asiatik.

Sebagai predator, jalur jelajah harimau di masa lalu pastinya dipengaruhi oleh persebaran satwa buruannya. Dilihat dari karakteristik habitatnya pun daratan Sumatera hari ini mirip dengan karakter alam di Kalimantan. “Hampir semua hewan di Kalimantan juga ada di Sumatera, termasuk orangutan dan gajah. Tapi herannya di Kalimantan pada masa kekinian tidak ditemukan harimau,” jelas Dinata lebih lanjut.

“Adanya pengakuan masyarakat dayak di Kalimantan soal adanya harimau di masa lalu suatu hal yang menarik untuk diteliti,” katanya.

Di sisi lain, memang sumber-sumber temuan ilmiah dalam abad sebelumnya banyak bersumber pada laporan ilmuwan barat, sangat jarang sekali informasi dari masyarakat lokal yang terangkum dalam rekord ilmiah.

Sebaga contoh, temuan badak sumatera di kalimantan pun awalnya diragukan oleh sebagian ahli. Baru setelah beberapa bukti seperti cula dan tinggalan jejak dijumpai, para ahli mulai serius menelusuri keberadaan spesies ini.  Alhasil, akhirnya para ahli pun menjumpai individu badak sumatera di Kalimantan yang masih tersisa.(cel/trb/mgb)

Reporter : cel/trb/mgb
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->