Connect with us

Pendidikan

Hasil UNBK SMP Se Kalsel Menurun, Kecuali Banjarmasin dan Kabupaten Banjar

Diterbitkan

pada

Hasil UNBK SMP mengalami penurunan Foto: devi

BANJARBARU, Hasil UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) tingkat SMP telah keluar. Hasilnya, Banjarbaru berada di peringkat ke 3 se-Kalsel di bawah Kabupaten Banjar dan Batola. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi berada pada peringkat 10 se Kalsel yakni Muhammad Irsyad Asyarie dengan jumlah nilai 36.50 dari SMP 1 Banjarbaru.

Dibanding tahun 2017, nilai rata-rata UNBK SMP di Banjarbaru mengalami sedikit penurunan dari 54, 87 menjadi 54,54.

Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru Rahmah Khairita mengatakan, meski mengalami penurunan nilai UNBK, Banjarbaru menjadi kota yang melaksanakan UNBK seratus persen. Untuk di kota/kabupaten lain mereka masih banyak yang menggunakan UNKP (Ujian Nasional Kertas Pensil).

Dari 13 kabupaten/kota yang mengikuti UNBK, sembilan di antaranya masih menggunakan UNKP sedangkan empat lainnya menggunakan UNBK 100%. Selain Banjarbaru, mereka adalah Kabupaten HST, HSU, dan HSS.

Dari hasil, rata-rata SMP secara keseluruhan menurun. Meski kabupaten Banjar dan Banjarmasin ada peningkatan. Secara keseluruhan (provinsi) pada tahun 2016/2017 dengan peserta 37,064 memiliki rerata 52,90 namun di tahun 2017/2018 diikuti oleh 38.300 peserta mendapat rata-rata nilai 51,67 dengan selisihnya sebanyak 1.23%.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto pun memaparkan secara umum nilai rata-rata UN SMP/MTS di 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan mengalami penurunan. Namun, menurut dia, hanya Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar yang mengalami kenaikan rata-rata nilai UNBK SMP tahun 2018 ini.

“Terlepas dari itu, untuk 8 dari 10 besar nilai perorangan UN SMP/MTs tertinggi provinsi didominasi oleh siswa-siswi asal Kota Banjarmasin,” katanya.

Ia menggarisbawahi evaluasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin untuk UNBK SMP/MTs tahun ini, ternyata deviasi jarak antara nilai tertinggi dan nilai terendah itu terlampau jauh.

“Makanya, harus ada upaya pemerataan kualitas proses pembelajaran di setiap sekolah yang ada di Kota Banjarmasin,” tegas Totok.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengakui terjadi penurunan skor nilai hasil UN SMP 2018. Penurunan ini dikarenakan jumlah peserta UNBK naik. Demikian diungkapkan Mendikbud Muhadjir Effendy di Jakarta Rabu (23/5) malam. Menurutnya tahun lalu hanya 33 persen peserta UNBK SMP,tahun ini meningkat menjadi 67 persen,otomatis itu berpengaruh.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan,seperti di jenjang SMA, secara umum terjadi penurunan rerata nilai ujian nasional (UN) tahun ini. Penurunan tersebut terjadi terutama pada mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia.

Berdasarkan analisis, menurut dia, ada indikasi kuat bahwa penurunan rerata nilai UN disebabkan dua faktor. Pertama, karena faktor perubahan norma. Untuk UN 2018, ia mengatakan, memang dimasukkan beberapa soal dengan standar yang lebih tinggi dibanding UN pada 2017.

Totok menuturkan, kesulitan tersebut tampak dialami oleh siswa-siswa di 50 persen sekolah, yang ditunjukkan dengan rerata nilai UN yang menurun. Namun demikian, ia mengatakan, nilai UN di 50 persen sekolah lainnya justru mengalami kenaikan. Secara agregat, ia menilai faktor kesulitan soal ini tampaknya berpengaruh kecil.

Kedua, Totok mengatakan, pengaruh lebih besar pada rerata nilai UN tersebut adalah faktor perubahan moda ujian dari UN berbasis kertas pensil (UNKP) ke UN berbasis komputer (UNBK). “Sekolah-sekolah yang semula UNKP dan berubah ke UNBK mengalami penurunan nilai (terkoreksi) sangat signifikan,” kata Totok.

Sekolah-sekolah dengan indeks integritas rendah (IIUN 2017) secara rerata terkoreksi nilainya menurun sebesar 39 poin. Bahkan, ada beberapa sekolah yang rerata nilai UN-nya turun hampir 50 poin.

Totok menambahkan, hasil UN tersebut selanjutnya akan dianalisis untuk mendiagnosis topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran UN. “Hasil analisis tersebut akan didistribusikan ke semua Dinas Pendidikan untuk ditindaklanjuti dengan program-program peningkatan mutu pembelajaran,” katanya.(devi)

Reporter: Devi
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->