Connect with us

HEADLINE

Golkar Kalsel Buka Pintu Koalisi, Pendaftaran Calon Pendamping Sahbirin Dibuka 27 Agustus!

Diterbitkan

pada

Golkar Kalsel memilih dukung Airlangga dalam Munas Golkar nanti Foto: net

Golkar dan PDIP menjadi parpol peraih suara terbanyak 1 dan 2 dalam pemilu 2019 lalu di Kalsel. Bisa dibayangkan, jika dua kekuatan politik ini bersatu dalam koalisi Pilkada 2020 nanti, tentu menjadi kekuatan yang sulit dilawan.

Sebelumnya sinyal koalisi pun sudah dijajaki kedua pimpinan parpol tersebut. Ketua DPD PDIP Mardani Maming dan Paman Birin, setidaknya sama-sama sepakat untuk saling merangkul demi membangun Banua.

Memang, secara eksplisit koalisi antara PDIP-Golkar belum hitam di atas putih. Namun, saat pembukaan Konferda PDIP Kalsel, Senin (8/7), kedua tokoh parpol besar tersebut nampak mesra dan saling memuji. Maming bahkan mengatakan, koalisi antara PDIP-Golkar memiliki ikatan kuat. Bukan hanya wujud dalam barisan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu, tapi sejak Pilgub (Pemilihan Gubernur) 2015 silam, PDIP merupakan partai pengusung Gubernur Sahbirin Noor-Rudi Resnawan. “Sehingga, baju Paman boleh kuning, tapi hatinya tetap merah,” cetus Mardani sembari tersenyum.

Di sisi lain, seolah ingin menegaskan kedekatannya dengan kader banteng moncong putih, Sahbirin Noor terlihat sangat menggebu-gebu mengucapkan kata ‘Merdeka’ yang menjadi salam PDIP saat mengawali sambutan di Konferda PDIP Kalsel. Ia juga memuji, sukses PDIP dalam meraih 334.396 suara pada Pemilu 2019 lalu. Jumlah tersebut, hanya terpaut tipis dari Golkar yang memperoleh 343.144 suara.

Dengan suara tersebut, meskipun tak berhasil menambah jatah kursi DPRD Kalsel, namun PDIP diluar dugaan mampu meraih tiga kursi di DPR RI dari cuma 2 kursi yang diprediksi sebelumnya. “Apalagi, secara nasional PDIP perjuangan merupakan partai pemenang di Pemilu 2019. PDIP membawa Indonesia menjadi manis,” sanjung Sahbirin.

Ia mengakui, PDIP merupakan partai pengusung dirinya di Pilgub 2015 silam. Apa yang menjadi substansi dari PDIP bukanlah sesuatu yang asing baginya. Ia pun meyakini bahwa kader-kader PDIP sangat luar biasa. “Kita perlu bersatu dan jangan saling sikut-menyikut. Sudahkah kita merdeka dari kemiskinan. Untuk terlepas dari itu, maka tak bisa hanya satu warna, sehingga perlu banyak warna,” ungkapnya.

Lalu, jika koalisi tersebut nantinya benar terwujud apakah hanya untuk Pilgub saja atau juga turun ke Pilkada di sejumlah daerah lain? Seperti diketahui, ada sejumlah daerah yang menggelar Pilkada Serantak 2020 nanti di Kalsel. Yakni Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Balangan, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Utara, dan Kotabaru. “Bagaimana nanti bentuk koalisinya tentunya akan dibicarakan lebih lanjut. Apakah hanya di Pilgub, atau juga otomatis turun ke Pilkada di daerah,” kata Maming.

Untuk Pilgub, sebagai calon pendamping Paman Birin, Mardani menyebut sejumlah nama kader banteng diantaranya dr Sulaiman Umar, M Rifqinizamy Karsayuda, dan Syafrudin H Maming. Termasuk juga mantan wakil gubernur 2010-2015, Rosehan.

Meski demikian, nantinya akan ada mekanisme internal partai untuk pengusulan nama dengan mempertimbangkan hasil survei, usulan kader dari PAC, DPC, hingga DPD. Hingga akhirnya diputuskan oleh DPP PDIP siapa yang bakal ditunjuk mewakili PDIP.

Merujuk pada Pilgub 2015 silam, PDIP dan Golkar memang ada dalam satu barisan. Tapi ketika itu, penyokong paket Sahbirin-Rudy Resnawan cukup gemuk. Karena juga berisi Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Amanat Nasional (PAN).


Laman: 1 2 3

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->