Connect with us

HEADLINE

Efek Pemilu Serentak ‘Buyarkan’ Konstelasi Kekuatan Parpol di Dewan


Golkar Harus Rela Gadaikan Tahta Dewan di Dua Kota


Diterbitkan

pada

Perolehan suara parpol akan diplenokan oleh KPU Banjarbaru Foto: rico

BANJARBARU, Pemilu 2019 memunculkan konfigrasi kekuatan baru di lembaga legislatif. Sejumlah partai politik (Parpol) diprediksi akan kehilangan dominasinya di dewan, untuk digantikan wajah wajah baru. Termasuk pergeseran kursi Ketua Dewan yang menjadi simbol prestise kekuatan parpol di daerah.

Dari hasil rekapitulasi suara tingkat kecamatan di Banjarbaru, perubahan peta kekuatan ini terjadi pada sejumlah partai dengan jumlah suara besar. Seperti halnya Partai Golkar, Gerindra, PDIP, PPP, dan sejumlah partai lainnya. Bahkan, menyusul saudaranya di DPRD Banjarmasin, tak menutup kemungkinan jika Golkar Banjarbaru juga akan meninggalkan tahta kekuasaan pimpinan dewan digantikan Partai Gerindra.

Efek ekor jas (coat tail effect) Pilpres, harus diakui ikut melambungkan parpol pengusung yang kebetulan menjadi pemenang di daerah. Seperti halnya Kalsel, keunggulan pasangan Capres 02 Prabowo-Sandi, ikut melambungkan perolehan suara parpol penyokong seperti Gerindra dan PKS.

Dari data sementara, Gerindra berhasil bertengger di posisi dua teratas dengan total perkiraan prolehan 20.000 suara dibawah Partai Golkar yang mampu meraup kisaran 22.000 suara. Padahal pada pemilu 2014, Gerindra hanya mengumpulkan kurang lebih 16.000 suara.

Bendahara Gerindra Banjarbaru, dengan hasil suara tersebut dan basis dukungan di Dapil, Syamsuri memastikan partainya mendapatkan 6 kursi di DPRD Banjarbaru. Ia juga mengatakan basis suara Gerinda di Banjarbaru berada di Dapil 1 dan Dapil 4. Pada Kecamatan, di Dapil 1, Gerindra memperoleh 6.697 suara dan di dapil 4 sebanyak 7.203 suara. (Lihat Data Hasil Pleno Kecamatan Terlampir, Red).

“Yang jelas kami mengucapkan puji syukur, Gerinda bisa melejit memproleh suara di Pileg tahun ini. Dampak Pilpres diuntungkan dari itu. Yang kedua mungkin dampak dari kerja keras para calegnya,” ujarnya.

Dari informasi yang dibeberkan Gerindra, terkait 6 kursi tersebut yakni 2 caleg di Dapil 1 (Kecamatan Banjarbaru Utara dan Banjarbaru Selatan), 1 Caleg dari Dapil 2 (Kecamatan Cempaka), 1 Caleg dari Dapil 3 (Kecamatan Liang Anggang), dan 2 Caleg dari dapil 4 (Kecamatan Landasan Ulin). “Ada sejumlah wajah-wajah baru dari kader Gerindra yang akan mengisi kursi DPRD Banjarbaru. Dari Parpol lainnya juga,” beber Syamsuri.

Syamsuri mengakui pada tahun ini total suara Gerinda masih kalah oleh Golkar, namun menang dalam perolehan kursi. Hal ini pula yang memunculkan adanya peluang bagi para kadernya untuk mengisi posisi Ketua di DPRD Banjarbaru. “Kita juga akan berbebenah, karena yang menentukan suara partai keseluruhan adalah calegnya. Tidak menutup kemungkinan posisi ketua DPRD Banjarbaru akan diisi oleh Gerindra,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Partai Golkar Banjarbaru AR Iwansyah saat ditemui di kediamannya, Selasa (30/4) mengatakan, total sementara suara partainya masih menjadi yang paling banyak di Banjarbaru. Dengan kisaran mencapai 22.000 lebih suara.

“Itu yang kita liat dari pleno di setiap kecamatan. Kalau dipersentasikan sebanyak 17,8 persen, maka Golkar adalah pemenang pemilu dengan suara terbanyak di Banjarbaru. Tapi kalau kursi kita hanya mendapat lima kursi,” ujarnya.

Terkait kemungkinan hilangnya kursi ketua dewan yang digenggam Golkar, Iwansayah tidak banyak berkomentar dan menunggu hasil dari Pleno oleh KPU. “Kita tunggu saja pleno besok dari KPU, yang pasti dari hasil pleno perkecamatan yang kita kumpulkan, Golkar peringkat satu,” tandasnya.


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->