Connect with us

DISHUT PROV KALSEL

Dukung Revolusi Hijau, Kemenag Tanam 1.000 Bibit Pohon di Seluruh Madrasah

Diterbitkan

pada

gerakan tanam pohon dilakukan untuk dukung program revolusi hijau Foto: net

BANJARBARU, Seribu bibit pohon– termasuk bibit buah-buahan langka di Kalsel, akan ditanam di lokasi di seluruh madrasah negeri di Kalimantan Selatan. Aksi penanaman bibit pohon dan bibit buah langka khas Kalsel untuk penghijauan dilakukan sebagai bentuk kepedulian gerakan revolusi hijau yang digaungkan Pemprov Kalsel.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel Noor Fahmi mengatakan, pihaknya memerintahkan semua madrasah se-Kalsel melakukan aksi penghijauan lingkungan dengan menanam aneka bibit pohon dan bibit buah-buahan. Ia lebih condong menanam jenis bibit pohon dan bibit buah-buahan karena hasilnya bermanfaat dan bernilai ekonomi. “Bibit pohon buah-buahan yang khas Kalsel yang mulai langka harus ditanam,” katanya.

Fahmi sangat mendukung upaya Pemprov Kalsel melakukan gerakan revolusi hijau untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Untuk itu, pihaknya memerintahkan ASN di lingkup Kanwil Kemenag Kalsel turut peduli lingkungan lewat penanaman bibit pohon di lingkungan rumah masing-masing. “Hal ini juga merupakan bagian dari menjaga ekosistem dan melestarikan tanaman khas Kalsel, yakni belimbing dan jambu kristal,” bebernya.

Menurut dia, aksi penghijauan untuk meningkatkan rasa kepedulian dan keikutsertaan seluruh elemen serta membuat mereka lebih mencintai lingkungan. Fahmi meyakini penanaman pohon turut menekan dampak pemenasan global.

Ada banyak jenis buah-buahan khas Kalsel yang mulai langka dan mestinya bisa ditanam kembali lewat gerakan bersama. Beberapa jenis buah-buahan yang mulai langka di Kalsel seperti buah mahrawin, buluan, siwau, fujian, kapul, cempedak, kumbayau, manja, maritam, liyung, kulidang, gitaan, tampirik, jelamu, hambawang pulisan, ramania, karusung, jantikan, binturung, mentawa, tampang susu, silulung, limpasu, kasip, baluku, lahung, karatungan, patiti, salak hutan dan patikala.

“Jika buah-buah khas Kalsel bisa dikembangkan lagi tentu akan menjadi daya tarik dan aset Kalsel. Makanya kami perintahkan bisa ditanam di sekitar lahan madrasah, jika memang ada bibitnya,” kata Noor Fahmi. (rendy)

Reporter: Rendy
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->