Connect with us

HEADLINE

Dibiarkan ‘Tumbuh Liar’ di Jalan, Pedagang di Dalam Pasar Pondok Mangga Berkurang


Samuel: Pembeli Enggan Masuk, Parkir Juga Memberatkan Kami! 


Diterbitkan

pada

Pasar Pondok Mangga di Kelurahan Loktabat Utara, mulai ditinggalkan pedagang, Kamis (2/9/2021). Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Lapak-lapak di dalam Pasar Pondok Mangga di Kelurahan Loktabat Utara, Kota Banjarbaru, mulai ditinggalkan para pedagang.

Usut punya usut, para pedagang di dalam bangunan pasar yang disediakan Pemko Banjarbaru ‘kalah’ bersaing dengan pedagang yang menggelar lapak-lapak tak resmi di sepanjang jalan di depan pasar sendiri.

Kondisi itu ternyata sudah berlangsung lebih dari 6 bulan setelah kepindahan para pedagang subuh eks Pasar Bauntung ke lokasi Pasar Pondok Mangga.

Baca juga: Gayung Bersambut, Menparekraf Dukung Eks Tambang Intan Jadi Destinasi Wisata Buatan

 

 

Para pedagang di bahu jalan depan Pasar Pondok Mangga dibiarkan ‘tumbuh’ di luar gedung yang sudah tersedia. Akibatnya, para pedagang yang berjualan di dalam pasar tak diminati pembeli yang lebih memilih singgah di PKL depan pasar.

Pantauan kanalkalimantan.com di lokasi Pasar Pondok Mangga, Kamis (2/9/2021) pagi, terlihat banyak lapak-lapak pedagang yang kosong dan tidak ada tuannya.

Pasar Pondok Mangga di Kelurahan Loktabat Utara, mulai ditinggalkan pedagang, Kamis (2/9/2021). Foto: ibnu

Koordinator pedagang kuliner Pasar Pondok Mangga, Samuel mengatakan, mereka sudah menghadap Wali Kota Banjarbaru untuk menyamapaikan sejumlah permasalahan di pasar ini. Di antaranya ada beberapa pedagang yang membuka lapak di bahu jalan dan parkir yang juga dibebankan kepada pedagang.

“Awalnya di sini ada 600 pedagang lebih, setelah 7 bulan berjalan hanya ada 100 pedagang itupun terus berkurang,” ujar Samuel.
Samuel mengakui, terus berkurangnya jumlah pedagang disebabkan adanya pedagang macal –bahasa Banjar Hulu, red- bandel alias nakal yang membuka lapak di bahu jalan di luar bangunan Pasar Pondok Mangga yang sudah disediakan pemerintah.

“Ada yang macal pak, pembeli lebih memilih beli yang di pinggir jalan itu ketimbang masuk kemari,” tambahnya.

Pihaknya berharap untuk tarif atau pungutan parkir dari Dinas Perhubungan ditiadakan dulu, tujuannya untuk menarik pembeli datang ke dalam pasar.

Baca juga: Gempuran 500 Paket Bantuan dari Pemuda Pancasila, Polres Banjarbaru Beri Dukungan Penuh!

Karena adanya beban parkir yang digelontorkan oleh pihak pengelola yang dianggap beban oleh pihak pedagang Pasar Pondok Mangga.
Di tempat yang sama, koordinator pedagang ikan, Asmaini, sangat menyayangkan kondisi ketidak tertiban alias pasar yang masih semerawut.

“Kami jualan ikan kalah mas dari yang di luar sana. Kami yang di dalam sini membawa 15 Kg sehari gak habis, yang di luar sana bisa menjual 40 Kg sehari,” ucapnya.

Para pedagang di Pasar Pondok Mangga mengharapkan pemerintah kota untuk turun tangan menegur pedagang yang masih berjualan di luar lingkungan Pasar Pondok Mangga.

“Semuanya masuk ke dalam, dan bisa pasar ditata agar pasar lebih indah dan nyaman,” kata pedagang ikan segar ini.

“Kalau tidak ditertibkan dan masih saja begini keadaannya, kami juga akan melakukan aksi berjualan di bahu jalan,” tutupnya. (kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter: ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->