Connect with us

Kota Banjarmasin

Dampak COVID-19, Kelangkaan Gula Pasir dan Bawang Putih di Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Walikota Ibnu Sina memastikan Senin stok gula pasir sudah mulai normal Foto: Fikri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dampak penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, rupanya berdampak pada kelangkaan dua bahan pokok. Seperti gula pasir dan bawang putih yang banyak didatangkan dari luar Kota Banjarmasin. Tentunya, membuat ketar-ketir Pemko Banjarmasin apalagi menghadapi masuknya bulan Ramadhan di bulan depan.

Bahkan, ketersediaan dua bahan pokok ini sudah kosong di seluruh gudang di Kota Banjarmasin. Hal ini diakui oleh Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, usai memimpin rapat tim pengendali inflasi daerah (TPID) di Balaikota Banjarmasin, Jumat (20/3/2020) siang.

“Terjadi kelangkaan pada gula pasir dan bawang putih. Memang betul-betul habis stoknya di semua gudang-gudang Kota Banjarmasin,” ucap Ibnu.

Diakui Ibnu, kelangkaan ini terjadi karena sejumlah provinsi yang selama ini memasok dua bahan pokok ini menutup distribusi ke Banjarmasin, seperti Provinsi Jawa Timur. Karena mereka mengamankan ketersediaan bahan pokok ini untuk keperluan daerahnya.

Namun demikian, Ibnu memastikan pada Senin (23/3/2020) mendatang, ada 25 kontainer tiba di Kota Banjarmasin. Cadangan gula hingga sepekan ke depan diprediksi dapat mencapai 500 ton.

Di samping itu, Ibnu berkata, distributor gula pasir telah meminta kepada Gubernur Kalsel untuk membuka distribusi gula rafinasi. Jika disetujui, Ibnu menjamin ketersediaan gula di Banjarmasin akan aman. “Saat ini terjadi lonjakan harga. Tetapi, yang sebenarnya stok gudang yang tidak ada, hanya ada yang di eceran. Termasuk di ritel-ritel,” sebut Ibnu.

Ibnu juga tidak menampik, bawang putih juga mengalami kelangkaan. Tidak heran, 90 persen bawang putih adalah impor dan hanya 10 persen saja yang merupakan produksi lokal dalam negeri.

“Kita tunggu saja kebijakan dari Menteri Perdagangan RI mudah-mudahan impor bawang putih ini bisa dibuka oleh Pak Menteri,” jelas Ibnu.

Ibnu juga mengakui, operasi pasar tidak dapat juga dilakukan, lantaran ketersediaan dua bahan pokok tersebut yang juga kosong. “Sementara dari Bulog sendiri, menunggu penugasan,” kata Ibnu.

Kendati demikian, Ibnu memastikan sebagian besar bahan pokok lainnya yang ada di Kota Banjarmasin ketersediaannya aman. Seperti beras sebanyak 16 ribu ton, minyak goreng sebanyak 9 ribu liter, daging beku seberat 10 ton, dan bawang merah sebanyak 50 ton.

Termasuk, gas elpiji yang tersedia selama lima hari berturut-turut. “BBM ada cadangan untuk 14 hari ke depan dengan total 35 ribu kiloliter,” sebut Ibnu. (Kanalkalimantan.com/fikri)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->