Connect with us

HEADLINE

Berebut Simbol ‘Merakyat’ Saat Pendaftaran di KPU, Sahbirin Naik Ojek VS Denny Naik Becak!

Diterbitkan

pada

Sahbirin dan Denny Indrayana sama-sama memainkan politik simbol saat mendaftar di KPU besok. Foto: Dok kanal

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Setiap kontestasi Pilkada dimulai, rakyat selalu menjadi magnet bagi para politisi. Mereka berebut merayu masyarakat dengan berbagai cara maupun memainkan simbol kedekatan. Termauk saat pendaftaran kandidat calon gubernur Kalsel di KPU, yang akan dilakukan Sabtu (5/9/2020) besok.

Teater politik akan dimainkan pasangan incumbent Sahbirin Noor-Muhidin dan penantangnya Denny Indrayana – Difriadi Darjat. Kedua pasangan ini bahkan telah menyusun gaya dan aksi saat melakukan pendaftaran.

Informasi yang didapat Kanalkalimantan.com, Sahbirin-Muhidin yang pertama mendaftar ke KPU akan memulai kegiatan dengan melaksanakan shalat subuh di Masjid Raya Sahbilal Muhtadin Banjarmasin. Seusai itu, pasangan yang diusung koalisi 6 partai politik pemilik kursi di parlemen (Golkar, PAN, PKS, NasDem, PKB dan PDI Perjuangan) ini, akan mendeklarasikan pencalonan mereka di KM 0, kawasan Siring, Banjarmasin.

Lalu, Sahbirin-Muhidin menuju ke KPU Kalsel untuk melakukan pendaftaran. Menariknya dalam perjalanan menuju ke kantor KPU Kalsel, pasangan ini rencananya akan diantar rombongan ojek.

Rencana tersebut dibenarkan Haji Muhidin, saat ditanya awak media, Jumat (4/9/2020) pagi. “Itu sudah tahu. Saya dan paman Birin -sapaan akrab Sahbirin Noor- naik ojek untuk mendaftar di KPU Kalsel,” jujurnya.

Tak mau kalah, duet Deny-Difri juga memiliki cara yang tersediri dalam proses pendaftaran tersebut. Sebelum mendatangi KPU Kalsel, pasangan yang diusung 3 partai koalisi (Gerindra, PPP, dan Demokrat) ini, berencana untuk berdoa dulu di Sekumpul, Kabupaten Banjar, yang juga merupakan tempat peristrahatan terakhir Abah Guru Sekumpul.

Gaya pasangan ini untuk mendatangi kantor KPU Kalsel, terbilang lebih unik dibanding duet Sahbirin-Muhidin. Pada wawancara Jumat sore, Denny Indrayana mengungkapkan keinginannya menaiki becak menuju ke kantor KPU Kalsel.

“Rencananya saya dan Pak Difri akan menaiki becak ke kantor KPU Kalsel. Nanti startnya dari jembatan fly over. Semoga besok berjalan lancar,” kata Denny.
Dijelaskan Denny, pihaknya ingin kembali menunjukan eksistensi tranportasi becak yang saat ini kurang diminati masyarakat. Ini juga termasuk dalam program yang telah disusun pasangan ini, yakni mengangkat kesejahteraan kaum duafa.

“Ini menjadi misi dimana saat kita terpilih menjadi Gubenur Kalsel dan Wakil Gubenur adalah menyusun APBD untuk kaum duafa, baik itu anak yatim piatu dan masyarakat ekonomi ke bawah,” tegasnya.

Oleh karena itu menarik menyaksikan “sindir” gaya pendaftaran dua kandidat yang akan berlaga di panggung Pilgub Kalsel tersebut. Siapapun yang akan menyaksikannya, memiliki penilaian tersendiri terhadap para kandidat.

Politik Simbol

Peneliti Poltracking Ali Rif’an mengatakan, simbol memang tidak bisa mengubah secara langsung, karena tidak memiliki energi konkret. Akan tetapi, simbol memiliki kekuatan abstrak, semacam informasi yang bisa menggerakkan.

Dalam sejarah negara-negara di dunia, para pemimpin besar selalu memproduksi simbol sebagai modalitas untuk menggerakkan masyarakat. Mahatma Gandhi, misalnya, lekat dengan simbol anti-kekerasan, Sukarno punya simbol anti-imperialisme, Nelson Mandela sebagai simbol anti-rasisme.

“Adanya simbol dalam politik sangat berguna untuk memberikan disparitas antara satu kandidat dan kandidat lainnya. Selain itu, simbol berguna untuk menarik simpati pemilih. Simbol ibarat merek, semakin bagus akan diminati pembeli. Tentu saja antara merek dan kualitas barang harus sepadan,” katanya. (Kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter: Rico
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->