Connect with us

HEADLINE

Akhirnya, Ir HPM Noor Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional

Diterbitkan

pada

PM Noor dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Foto: net/dokumen

JAKARTA, Perjuangan masyarakat Kalsel untuk mengusulkan gelar pahlawan nasional kepada Ir H Pangeran Mohammad (PM) Noor akhirnya berbuah manis. Sejak diusulkan tahun 2015 silam, hari ini Kamis (8/11), Presiden RI Joko Widodo akhirnya memberikan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara.

Kabar dianugerahkannya gelar pahlawan nasional kepada Ir PM Noor disampaikan anggota Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Provinsi Kalsel,  Drs H Wajidi. Ia mengatakan keyakinannya tersebut lantaran sebelumnya PM Noor yang pernah menjabat sebagai Gubernur pertama Provinsi Borneo tersebut telah mendapatkan penghargaan berupa Bintang Putra Utama. Di atas penghargaan itu, ialah anugerah sebagai pahlawan nasional. (Baca: 6 Nama Akan Terima Gelar Pahlawan Nasional, Adakah PM Noor Termasuk?)

“Ini positif karena informasi pertama dari kepada Dinas Sosial Provinsi Kalsel.  Dimana Gubernur Kalsel dan Kadinsos juga mendapat undangan untuk menerima anugerah pahlawan nasional,” kata Wajidi.

Bukti lain yang menguatkan hal tersebut lantaran undangan penganugerahan pahlawan nasional oleh cucu Ir PM Noor yang saat ini berada di Jakarta, yakni Satrio Budoyo PM Noor. Ia mengatakan langsung menghubungi Satrio sesaat dirinya mendapatkan informasi dari Kadinsos Provinsi Kalsel terkait penganugerahan teresebut.

Satrio pun, kepada Wajidi menyampaikan juga mendapatkan undangan penganugerahan pahlawan nasional yang diberikan pihak istana negara.

Sementara Kadinsos Provinsi yakni Adi Santoso merasa bangga dengan dianugerahkannya gelar tersebut kepada PM Noor. Wajidi menerangkan, sejak jaman kepemimpinan Brigjen Hasan Basri, nama Ir PM Noor sudah direncanakan sebagai pahlawan nasional.

Bahkan zaman itu telah dibuat buku tentang pahlawan tersebut, yang sempat disampaikan oleh Brigjen Hasan Basri akan menjadi satu bukti kepahlawanan sang pahlawan. Kemudian pada tahun 2015, bekerjasama dengan sejumlah pihak dan atas rekomendasi dari sejumlah petinggi, bahkan Kesultanan Banjar, nama Ir PM Noor pun diajukan ke istana negara sebagai pahlawan nasional.

“Kebanggan tersendiri bagi DHD 45 Kalsel atas anugrah yang didapat oleh PM Noor,” ungkapnya.

Selain Ir HPM Noor, kabarnya ikut dikukuhkan lima tokoh lainnya yakni A.R Baswedan (Yogyakarta), Depati Amir, Mr Kasman Singodimejo (Jawa Tengah), KH Syam’un (Banten) dan Hj Andi Depu (Sulawesi Barat).

Selama hidupanya, PM Noor selain dikenal sebagai Gubernur Provinsi Borneo (Kalimantan) juga anggota BPUPKI, Menteri Pekerjaan Umum, Pengkoordir para pejuang  kemerdekaan lintas laut dan  udara ke pulau Kalimantan. Ia juga dikenal sebagai penggagas Barito Basin River Project, dan sederet karya besar lainnya.

Pada tahun 2015, DHD 45 dibawah kepemimpinan Ketua Umum Rudy Ariffin (kini mantan gubernur Kalsel) dan Sekkum Haris Makkie (Sekdaprov Kalsel) memfasilitasi proses pengusulannya. Dengan dukungan berbagai komponen organisasi kemasyarakatan, para sejarawan/narasumber seminar, anggota DHD 45, Dinsos Provinsi Kalsel, dan banyak pihak lainnya.

Terakhir, adalah rekomendasi  Gubernur Sahbirin Noor yang juga Ketua Umum DHD 45 Provinsi Kalsel 2018-2023. Dimana perjuangan itu akhir membuahkan hasil. Banyak hal yang dipersiapkan terkait pengusulan, termasuk 7 (tujuh) judul buku tentang dan/atau yg memuat P.M. Noor. Menjelang dead line, ketemu buku  Nila Suseno (Nila Riwut): “Tjilik Riwut Berkisah”. Ada kalimat yang mungkin menjadi starting point atau entah apa  namanya yang mungkin menjadi pertimbangan bagi Dewan Gelar, yakni pengakuan Tjilik Riwut terhadap PM Noor:

“Gubernur Kalimantan Pertama, Ir Pangeran Mohammad Noor telah menkordinir langsung semua perjuangan pada saat itu. Beliau yang mengatur siasat perjuangan untuk merebut Kalimantan dari tangan penjajah. Maka dengan demikian pada tempatnyalah dalam tulisan ini jami menyatakan hormat yang setinggi-tingginya atas segala jasa/bhakti beliau dalam mempimpin/menyatukan perjuangan saat itu….”.  Tjilik Riwut (Dikutip dari kumpulan tulisan Tjilik Riwut).

Empat Pahlawan Nasional

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pun menyatakan, komitmennya untuk terus mendukung pengajuan Ir PHM Noor sebagai Pahlawan Nasional. “Kami dukung terus atas pengusulan pejuang dari Kalsel. Kita jangan sampai melupakan sejarah,” tegasnya.

PM Noor patut dianugrahi gelar tersebut karena selain menggagas pembangunan waduk PLTA Riam Kanan, juga kiprah dalam politik membuatnya mendapatkan kepercayaan memegang jabatan strategis di pemerintahan. Atas jasa dan pengabdiannya itu pada 1973 Ir. PHM Noor mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama yang disematkan Presiden Soeharto.

PM Noor dilahirkan 24 Juni 1901 di Martapura dari keluarga bangsawan Banjar. Mohamad Noor, meninggal dunia dalam usia 78 tahun pada 15 Januari 1979. Dimakamkan disamping istri tercinta ibunda Gusti Aminah yang sudah mendahuluinya di TPU Karet Jakarta.

Dengan diberikannya gelar pahlawan bagi PM Noor, maka jumlah Pahlawan Nasional dari Kalsel menjadi empat orang. Tiga orang sebelumnya adalah Pangeran Antasari, Brigjen H Hassan Basry, dan KH Idham Chalid.(cel/trb)

Reporter:cel/trb
Editor:cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->