Connect with us

Politik

Aditya-Iwansyah, ‘Tamu Terakhir’ yang Disambut Khusus PKS Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Aditya Iwansyah saat mendaftar di DPD PKS Banjarbaru Foto : rico

BANJARBARU, Gerilya dukungan partai politik di Pilkada Banjarbaru terus berlanjut. Giliran pasangan Aditya Mufti Ariffin-AR Iwansyah mendatangi kantor DPD PKS Banjarbaru, Rabu (13/11) siang, untuk mendaftar. Langkah ini menyusul dua kandidat sebelumnya yakni dr Halim- Sofwat Hadi, dan petahana Nadjmi Adhani-Darmawan Jaya Setiawan. Meski paling akhir mendaftar, tapi Aditya-Iwansyah mendapatkan hak istimewa dari PKS. Apakah ini sinyal dukungan? Mungkin saja!

Ketua DPD PKS Banjarbaru, Ahmad Nur Irsan Finazli mengatakan, pihaknya memang memberikan dispensasi kepada Aditya-Iwansyah terkait waktu pendaftaran. Jika merujuk pada jadwal, masa pendaftaran harusnya berakhir pada 3 November lalu. Tapi ia tetap memberikan kelonggaran pada Aditya-Iwansyah hingga mendaftar hari ini.

Kebijkan khusus ini diambil PKS, lantaran sebelumnyaAditya memiliki urusan di luar negeri. “Pasangan Aditya-Iwanysah menjadi pasangan terakhir yang mendaftar di partai kita. Memang spesial, walau ada protes dari calon lain. Karena komitmen mereka yang ingin mendaftar ke PKS, tapi terkendala jadwal kesibukan, maka kita berikan kesempatan mendaftar diluar jadwal yang seharusnya,” katanya kepada Kanalkalimantan.com.

Irsan menjelaskan, hingga ditutupnya pendaftaran hari ini, sudah ada 3 pasangan yang mendaftarkan di PKS. Adapun ketigas pasangan ini yakni, Dokter Halim- Sofwat Hadi, Nadjmi Adhani-Darmawan Jaya Setiawan dan terakhir yakni Aditya-Iwansyah.

Usai menerima berkas formulir pendaftaran ke 6 kandidat ini, DPD PKS Banjarbaru akan melanjutkan penyerahan berkas formulir pendaftaran serta visi misi pasangan kepada DPW PKS Kalsel.

Aditya sendiri berharap formulir yang telah diserahkannya kepada PKS dapat berubah menjadi rekomendasi dukungan. Sehingga partai berlambang kabah dan bulan sabit tersebut bisa membawa dirinya memenangkan Pilkada Banjarbaru.

Ketua PPP Kalsel ini menyakini, partainya dan PKS memiliki persamaan platform. “PPP dan PKS merupakan dua partai yang berafiliasi dengan agama, sehingga kita punya harapan yang sama, yaitu membangun kota Banjarbaru yang lebih maju, lebih agamis dan membuat masyarakatnya lebih sejahtera,” terangnya.

Terkait adanya protes kandidat lain soal dispensasi yang diberikan PKS kepada dirinya, Aditya tidak ingin mengambil pusing. Bahkan dirinya berharap dispensasi ini merupakan sinyal PKS untuk mendukung Aditya-Iwansyah. “Kita tidak mengetahui alasan kenapa diberikan dispensasi oleh PKS, kenapa harus menunggu kami. Itu kebijakan internal PKS. Tapi, kami berharap ini salah satu indikasi atau lampu hijau untuk kami bersama-sama dengan PKS,” jujurnya.

Jika PKS ke depannya resmi bergabung dengan koalisi Aditya-Iwansyah, maka parpol penyokong penantang di Pilkada 2020 akan bertambah gemuk. Selain Golkar yang memiliki 5 kursi, PPP 4 kursi, sejumlah parpol yang juga sudah memberikan ‘angin’ dukungan seperti PDIP mengantongi 3 kursi, PKB 3 kursi, PKS dan PAN yang masing-masing 2 kursi.

Walhasil, langkah mereka mendaftar melalui jalur partai di KPU Banjarbaru, akan mulus. Hal sama juga terjadi pada petahana yang mendapat sokongan Gerindra 6 kursi dan Nasdem 4 kursi, juga lolos melalui jalur partai. (Rico)

Reporter : Rico
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->