HEADLINE
Belum Sikapi Mundurnya Aditya dari Kontestasi, Tapi Ketua PDIP Banjarbaru Sebut Nama Nadjmi-Jaya
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – PDI Perjuangan belum berani menyatakan sikap usai pernyataan mundur kandidat Bakal Calon Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin dalam kontesasi Pemilihan Wali Kota Banjarbaru.
Sebagaimana diketahui partai berlambang kepala Banteng bermoncong putih ini sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan kepada Aditya yang berpasangan H AR Iwansyah –Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarbaru-. Dalam hal ini, PDI Perjuangan merupakan partai kedua yang merapatkan barisan di gerbong parpol pendukung Aditya-Iwansyah, setelah PPP -modal yang sudah dimiliki Aditya Mufti Ariffin- sebagai Ketua DPW PPP Kalsel.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Banjarbaru Wartono mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat pada Selasa (16/6/2020) besok, untuk memutuskan sikap kemana arah dukungan PDI Perjuangan nantinya. Namun ditegaskan bahwa PDI Perjuangan sangat menghormati keputusan yang diambil Aditya.
“Besok kita rapatkan terkait bagaimana sikap PDI Perjuangan selanjutnya. Untuk sekarang kami tidak bisa mengatakan bahwa PDI Perjuangan menarik dukungan dari pasangan Aditya-Iwan,” akunya, saat dihubungi Kanalkalimantan, Senin (15/6/2020) sore.
Baca juga: Buntut Aditya Mundur dari Pilwali Banjarbaru, Golkar Tarik Dukungan Alihkan ke Nadjmi
Memang diakui Wartono, tidak menutup kemungkinan juga bahwa dukungan PDI Perjuangan akan beralih ke kandidat lain. Sebab, sedari awal DPC PDI Perjuangan Kota Banjarbaru memang mengusulkan nama-nama kandidat lainnya seperti halnya Nadjmi-Jaya -pasangan petahana alias incumbent-.
“Dari awal, baik itu Aditya-Iwansyah maupun Nadjmi-Jaya, sama-sama kita usulkan ke DPP PDI Perjuangan. Keputusannya saat itu menyatakan bahwa dukungan PDI kepada Aditya-Iwansyah. Nah, mungkin dengan mundurnya Aditya, bisa jadi PDI Perjuangan mendukung Nadjmi-Jaya. Tapi, intinya tunggu keputusan rapat besok,” katanya.
Baca juga : BREAKING NEWS. Mendadak Aditya Mundur dari Pilwali Banjarbaru
Faktor penyebab mundurnya Aditya dari panggung kontesasi Pilkada Banjarbaru, memang terbilang mengejutkan. Aditya mengaku keputusan pemerintah, DPR, dan KPU untuk menyelenggarakan Pilkada di tengah pandemi Covid-19 tidaklah efektif.
Ditambah lagi secara anggaran, juga akan sangat membebani karena harus menambahkan biaya APD dan protokol kesehatan. Sehingga, menurutnya, akan lebih bijak anggaran yang sangat besar itu difokuskan dulu dalam penanganan Covid-19 dan membantu masyarakat terdampak.
Pun, di sisi lain, anggota DPR RI dua periode mewakili Kalsel ini juga mengatakan bahwa dirinya ingin melanjutkan jenjang kuliah S3. (kanalkalimantan.com/rico)
Editor : bie
-
Bisnis2 hari yang lalu
Syamsudin Noor Jadi Bandara Domestik, Begini Respon Wali Kota Banjarbaru
-
Kalimantan Tengah3 hari yang lalu
Serang Markas Polisi di Kobar Kalteng, Empat Lelaki Diringkus
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Kontrol Overpopulasi Kucing Beranak Pinak di Banjarbaru, 150 Pejantan Dikebiri
-
Bisnis3 hari yang lalu
Status Internasional Dicabut, Bandara Syamsudin Noor Tetap Jadi Embarkasi Haji
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Dominasi Golkar di Rumah Banjar, Ini 55 Calon Terpilih Anggota DPRD Kalsel 2024-2029
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Warga Muhammadiyah Banjarbaru Berhalalbihalal di Masjid At Taqwa