Kota Banjarbaru
Pantau IKM Binaan, Tim POPTIKJI BSKJI Kemenperin Turun ke Lapangan
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) telah menyusun program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI). Langkah ini merupakan program percepatan pemanfaatan teknologi untuk membantu permasalahan IKM dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktifitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian Industri.
Selama dua hari, tanggal 10-11 November 2022, Tim Pemantau dari POPTIKJI BSKJI Kemenperin, Dr. Muchlasin MM, dan Dr. Suharman SP, M.Si, melakukan pemantauan dan kunjungan langsung ke lapangan.
Hari pertama, Tim Pemantau mengunjungi Kelompok Tani penerima DAPATI, yaitu UPPB Lebah Madu Bersama, kelompok usaha pengolahan karet asal Sungai Bokor Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Kegiatan didampingi oleh tim DAPATI dari BSPJI Banjarbaru dan tim dari Dinas Perkebunan Kabupaten Banjar.
“Kegiatan pemantauan pada dasarnya untuk memberikan masukan dan arahan kepada UPPB Lebah Madu Bersama baik secara teknis pengolahan karet dan kebijakan dari hulu ke hilir terkait pengembangan usaha pengolahan karet,” kata Muchlasin.
Baca juga : Gelar Turnamen Mini Soccer HUT ke-51 Korpri, Ini Harapan Wali Kota Aditya
Ia menambahkan, dalam proses pengolahan karet perlu sarana dan prasarana serta fasilitas yang baik untuk membuat karet lebih bernilai dan semua proses dan metode kerja dalam sistem pengolahan karet harus mempunyai suatu acuan yang sudah terstandardisasi dan terukur.
Sementara Suharman menyampaikan harapan agar semua petani pengolah karet di Indonesia khususnya di kelompok tani UPPB Lebah Madu. Bersama mempunyai kemandirian dalam pengelolaan usahanya dan meningkatkan kualitas produk karetnya agar harga tidak lagi dapat dipermainkan oleh para mafia-mafia karet yang dapat menyengsarakan para petani karet.
Memasuki hari kedua, Jum’at (11/11/2022), Tim Pemantau dari POPTIKJI BSKJI Kemenperin, melakukan kunjungan ke Dinas Perindustrian Kalsel. Mereka disambut langsung oleh Kadis Perindustrian, Mahyuni MT.
Dalam kunjungan tersebut Dinas Perindustrian mendukung kegiatan dari program yang diselenggarakan oleh POPTIKJI melalui BSPJI Banjarbaru. Selanjutnya Tim melakukan pemantauan terhadap IKM penerima DAPATI, yaitu IKM Halal Feast, produsen bumbu instan dan nasi Arab asal Kalimantan Selatan. Kegiatan pemantauan perkembangan IKM dilakukan, setelah mendapatkan pendampingan teknologi oleh Pembina industri BSPJI Banjarbaru, dan mencarikan model supaya usaha bisa lebih maju dan berkembang, serta berdaya saing nasional, bahkan internasional.
Baca juga : Mapolres HSU Terendam Banjir, Wakapolres: Layanan ke Masyarakat Tetap Berjalan
Muchlasin mengatakan, bahwa proses produksi makanan sesungguhnya proses yang terstruktur, sehingga banyak proses yang mengandung risiko.
“Karena dikonsumsi banyak orang, makanan tersebut harus memenuhi CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik). Teknik packaging harus mendapatkan perhatian khusus, harus mampu melindungi kualitas, melindungi dari bakteri, dan tertulis nilai gizinya, serta mudah dibuka. Sayangnya Indonesia lemah di rekayasa genetika beras, sehingga untuk produksi nasi Arab masih harus impor beras dari India”, Jelasnya.
Setelah melakukan pemantauan ke IKM Halal feast, kegiatan dilanjutkan ke IKM Kantan Sasirangan. Tim pemantau memberi pesan kepada para IKM agar terus berinovasi sehingga dapat berkembang ke depannya.(Kanalkalimantan.com/kk/rls)
Reporter : kk/rls
Editor : cell
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Dua Bapaslon Jalur Non Partai Serahkan Syarat Dukungan ke KPU Banjarmasin
-
HEADLINE22 jam yang lalu
Rumah di Banjarmasin Ambruk ke Sungai, Penghuni Keluar Lewat Jendela
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Pelantikan Pengurus Wilayah Keluarga Besar PII Kalsel
-
Kota Banjarbaru1 hari yang lalu
Dua APILL Disiapkan, Atasi Kemacetan di Panglima Batur Banjarbaru
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Embarkasi Haji Banjarmasin Berangkatkan Kloter 1, 320 Jemaah Menuju Madinah
-
HEADLINE21 jam yang lalu
Diberi Waktu Tiga Bulan, Peternakan Babi di Jalan Pandarapan Harus Dibongkar