Kabupaten Hulu Sungai Utara
Menyusuri Kawasan Ekowisata Hutan Rawa Gambut di Pulantani
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Anisah Rasyidah Wahid meninjau kawasan ekowisata hutan rawa di Desa Pulantani, Kecamatan Haur Gading, Minggu (10/1/2021) siang.
Dalam peninjauan tersebut, Hj Anisah didampingi Camat Haur Gading Kamarudin dan kepala desa melihat langsung potensi kawasan ekowisata huta rawa.
Ada kawasan demplot budidaya purun dengan luasan ratusan hektare. Kawasan yang rencananya bakal dijadikan ekowisata ini juga menampilkan spot-spot menarik, seperti keanekaragaman ekosistem gambut, pohon rasau, pantung, belangiran, kelakai, tumbuh dengan subur.
Ketua Dekranasda HSU mengaku terkesima melihat kawasan yang masih asri ini meski berada di hutan rawa. Ia pun memberi apresiasi kepada kepala desa dan warga yang secara swadaya berencana menjadikan hutan rawa tersebut sebagai kawasan ekowisata.
Menurutnya, dengan adanya kawasan ekowisata ini, ia menyakini bakal terbukanya peluang peningkatan ekonomi masyarakat sekitar jika dikelola dengan benar.
“Semua ini dapat berhasil, jika syarat seperti akomodasi dan transportasi ke kawasan ekowisata ini lancar, ini yang perlu kita benahi bersama,” kata Anisah.
Karena itu perlu tekad dan rencana yang matang dalam membuka kawasan ekowisata ini, baik dari dorongan pemerintah daerah, duta ekowisata, para pengrajin purun, serta Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), tim budi daya bambu dan pendamping desa.
Ia berharap kawasan ini, tidak hanya sebagai kawasan budidaya purun saja akan tetapi nantinya sebagai objek ekowisata di Kalimantan Selatan.
Iwan Hermawan, fasilitator lahan peduli gambut dari Badan Restorasi Gambut (BRG) mengatakan inisiasi untuk membangun ekowisata ini cukup sulit, disamping melihat kondisi alam kawasan desa ini yang merupakan hutan rawa.
“Mengajak warga untuk bekerjasama membangun kawasan ini tantangan yang paling sulitnya,” ujarnya.
Menurutnya, perbaikan lingkungan ekosistem gambut tidak dapat dilakukan secara perseorangan akan tetapi perlunya adanya kerjasama, gagasan dan komitmen bersama.
“Kita ajak semua kepala desa yang ada, baik Kepala Desa Pulantani, Tambak Sari Panji, Haur Gading, Jingah Bujur, Keramat, Teluk Haur dan Kepala Desa Tuhuran, sehingga dampak adanya ekowisata Gambut ini nantinya. Para nelayan yang saat ini sulit mencari ikan akhirnya mendapatkan hasil dari mengantar wisatawan,” ujarnya.
Selain itu, dampak yang lain, kata Iwan, desa-desa yang semalam ini menjadi sentra kerajinan anyaman purun di Kecamatan Haur Gading ikut terangkat dan produk-produknya tambah laku terjual.
Disamping menyusuri hutan rawa gambut dengan menggunakan perahu, Anisah bersama rombongan juga menyempatkan untuk beristirahat di Pondok Pemantau Api “Wisata Purun” di Desa Tambak Sari Panji. (kanalkalimantan.com/dew)
Editor : Bie
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Lelaki di Banjarmasin Habisi Kakak Ipar, Jasad Dibuang ke Wilayah Kintap
-
Kota Banjarbaru13 jam yang lalu
Nobar Timnas di Balai Kota Banjarbaru Berizin Resmi Pemegang Hak Siar
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Baliho Curhat Korban Investasi Bodong di Banjarmasin Diturunkan
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Lomba Mancing Ikan di Sungai Kemuning Meriahkan HUT ke-17 Kecamatan Banjarbaru Selatan
-
HEADLINE14 jam yang lalu
Nyemplung di Sungai Martapura Hendak Ambil Kacamata Berakhir Tak Bernyawa
-
Kalimantan Selatan1 hari yang lalu
Peringati Hari Tari Sedunia, Ratusan Penari Tampil di Taman Budaya Kalsel