Connect with us

Pendidikan

6 Nama Akan Terima Gelar Pahlawan Nasional, Adakah PM Noor Termasuk?

Diterbitkan

pada

Enam nama baru akan diajukan sebagai pahlawanan nasional tahun ini Foto: net

JAKARTA, Enam nama akan disematkan gelar pahlawan nasional oleh Dewan Gelar. Usulan itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Lalu, apakah diantara enam calon penerima gelar pahlawanan nasional tersebut ada nama PM Noor yang sebelumnya diusulkan Pemprov Kalsel?

Wakil Ketua Dewan Gelar Jimly Asshiddiqie belum mau membuka nama-nama tersebut. Ia memilih menyerahkan kepada Presiden untuk mengumumkan langsung nama yang akan diberi gelar pahlawanan nasional pada 9 November 2018 atau sehari sebelum peringatan Hari Pahlawan.

“Pada saatnya nanti tanggal 9 November biasanya penganugeraha. Di situ Mensesneg akan mengumumkan, bukan kita. Kita hanya memberi masukan hasil penelitian selama setahun,” katanya usai menyerahkan nama calon penerima gelar pahlawan kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/11).

Namun, Jimly memberikan sedikit bocoran bahwa tidak ada nama Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid ( Gus Dur) dalam nama yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.

Ia mengatakan, pihaknya memang mendapat banyak pertanyaan soal apakah Soeharto dan Gus Dur akan diusulkan untuk diberi gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Namun Jimly memastikan, kedua nama itu belum dimasukkan sebagai calon tahun ini. “Ya, yang paling banyak pertanyaan itu Gus Dur dan Soeharto. Dua nama itu sudah berkali-berkali diajukan, tapi tahun ini tidak diajukan tim,” katanya

Jimly menjelaskan, proses seleksi untuk pemberian gelar pahlawan nasional itu ada di Kementerian Sosial. Kemudian ada Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang akan meneliti dan mengkaji nama-nama yang diusulkan. “Setelah itu diserahkan ke Dewan Gelar. Dewan Gelar kemudian lapor ke Presiden,” ujarnya.

Tahun sebelumnya, Presiden Jokowi mengunegerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada empat orang anak bangsa yang dinilai berkontribusi besar untuk Indonesia. Masing-masing yaitu TGKH M Zainuddin Abdul Madjid tokoh asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Laksamana Malahayati (Keumalahayati) tokoh asal Nanggroe Aceh Darussalam, Sultan Mahmud Riayat Syah tokoh asal Kepulauan Riau, dan Lafran Pane tokoh asal Daerah Istimewa Yogyakarta.

Usulan Nama PM Noor

Berbagai berkas dan persyaratan pengajuan Pangeran Mohammad Noor untuk menjadi pahlawan nasional telah digenapi Pemprov Kalsel maupun Dewan Harian Daerah (DHD) Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan 45 Kalimantan Selatan. Di antaranya adalah dua buah buku yang mengupas tentang kehidupan dan perjuangan Gubernur Pertama Kalimantan yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum pada masa pemerintahan Presiden Soekarno tersebut.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pun menyatakan, komitmennya untuk terus mendukung pengajuan Ir PHM Noor sebagai Pahlawan Nasional. “Kami dukung terus atas pengusulan pejuang dari Kalsel. Kita jangan sampai melupakan sejarah,” tegasnya.

PM Noor patut dianugrahi gelar tersebut karena selain menggagas pembangunan waduk PLTA Riam Kanan, juga kiprah dalam politik membuatnya mendapatkan kepercayaan memegang jabatan strategis di pemerintahan. Atas jasa dan pengabdiannya itu pada 1973 Ir. PHM Noor mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama yang disematkan Presiden Soeharto.

PM Noor dilahirkan 24 Juni 1901 di Martapura dari keluarga bangsawan Banjar. Mohamad Noor, meninggal dunia dalam usia 78 tahun pada 15 Januari 1979. Dimakamkan disamping istri tercinta ibunda Gusti Aminah yang sudah mendahuluinya di TPU Karet Jakarta.

Apabila gelar tersebut telah dianugerahkan, maka jumlah Pahlawan Nasional dari Kalsel menjadi empat orang. Tiga orang sebelumnya adalah Pangeran Antasari, Brigjen H Hassan Basry, dan KH Idham Chalid.(cel/trb)

Reporter: Cel/trb
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->