Connect with us

NASIONAL

Waspada! Ada 3 Gejala Paling Buruk dari Cacar Monyet

Diterbitkan

pada

WHO menyatakan Cacar monyet sebagai darurat Kesehatan global. Foto: pixabay/suara

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA– Salah satu alasan WHO menyatakan wabah virus cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, karena meningkatnya kasus monkeypox tersebut di berbagai negara.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa ada 16.836 kasus cacar monyet yang telah dikonfirmasi secara global.

Sebuah studi baru telah memperluas daftar gejala cacar monyet. Kolaborasi dokter internasional telah mengidentifikasi gejala klinis baru cacar monyet dalam rangkaian studi kasus terbesar hingga saat ini.

Studi New England Journal of Medicine dilakukan sebagai tanggapan terhadap ancaman kesehatan global, melaporkan 528 infeksi cacar monyet yang dikonfirmasi di 43 lokasi antara 27 April hingga 24 Juni 2022.

Banyak orang yang terinfeksi cacar monyet ditinjau dalam penelitian ini menunjukkan gejala yang berbeda dengan sebelumnya.

 

Baca juga  : Cacar Monyet Darurat Kesehatan Dunia, Apa Bedanya dengan Pandemi?

Tiga gejala cacar monyet yang lain dan lebih buruk ini termasuk lesi genital tunggal, luka di mulut dan luka anus. Gejala klinisnya mirip dengan infeksi menular seksual (IMS) dan dapat dengan mudah menyebabkan kesalahan diagnosis.

Pada beberapa orang, gejala cacar monyet pada anus dan mulut menyebabkan mereka harus dirawat di rumah sakit, karena kesulitan menelan akibat rasa sakitnya.

Karena itulah, penting untuk mengenali gejala baru cacar monyet, cara mengidentifikasinya dan cara mengelolanya. Sebab, kesalahan diagnosis bisa memperlambat diagnosis dan semakin memperlambat upaya pengendalian penyebaran virus cacar monyet.

Penelitian ini pun mengarah pada tingkat diagnosis cacar monyet ketika orang-orang dari kelompok rentan datang dengan gejala IMS.

 

Baca juga  : WHO: Cacar Monyet Darurat Global

Langkah-langkah kesehatan masyarakat, seperti pengujian dan sosialisai perlu ditingkatkan. Hal ini perlu dikembangkan dan diimplementasikan pada kelompok berisiko untuk memastikan langkah-langkah ini sesuai, tidak menimbulkan stigma dan menghindari penyebaran virus yang lebih luas.

“Virus tidak mengenal batas dan infeksi cacar monyet sekarang telah menjamah 10 negara dan lebih dari 13 ribu orang telah terinfeksi,” kata Chloe Orkin, Profesor Kedokteran HIV di Queen Mary University of London dan Direktur kolaborasi SHARE dikutip dari Express.

Situasi ini juga memungkinkan para dokter di beberapa negara untuk membagikan pengalamannya menghadapi pasien cacar monyet, khususnya gejala-gejala yang dialami pasiennya.

Karena, gejala umum cacar monyet sekarang ini mungkin bisa jauh lebih parah hingga membutuhkan perawatan rumah sakit. Sehingga perlu pembahasan lebih luas untuk membantu dokter lebih mudah mengenali infeksi cacar monyet.

 

Baca juga  : 563 Pelari Ramaikan “Navy Run” 2022 Lanal Kotabaru

Dokter John Thornhill, Konsultan Dokter di Kesehatan Seksual dan HIV dan Dosen Senior Klinis di Barts NHS Health Trust dan Queen Mary University of London, menekankan bahwa cacar monyet bukan hanya penyakit menular seksual.

Penyakit ini bisa ditularkan melalui kontak fisik dekat. Meskipun sebagian besar kasus cacar monyet sekarang ditularkan melalui aktivitas seksual, khususnya antara pria dan pria.

Selain itu, John dan timnya mengidentifikasi gejala cacar monyet ruam, yakni lesi kulit di area genital dan nyeri dubur. Gejala ini yang kadang dianggap sebagai kondisi medis lain, seperti infeksi menular seksual yang dikenal sebagai sifilis atau herpes. Sebab, gejala keduanya yang hampir mirip. (Kanalkalimantan.com/suara)

Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->