Connect with us

Kota Banjarmasin

Usai Dilanda Banjir, Warga Bantaran Sungai Pandu Bongkar Sendiri Bangunan di Atas Sungai

Diterbitkan

pada

Warga membongkar bangunan rumah yang menutupi sungai Foto: putra

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN– Warga yang tinggal di bantaran Sungai Pandu, Kota Banjarmasin akhirnya mematuhi instruksi Wali Kota Ibnu Sina untuk membongkar bangunan miliknya yang berada di atas aliran sungai.

Berdasarkan pantauan kanalkalimantan.com, beberapa pemilik rumah mulai membongkar sendiri secara manual bangunan yang melewati siring Sungai Pandu, di Jalan Pandu, Gang Rahmat, RT 16, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Banjarmasin Timur, Selasa (2/2/2021 siang.

Salah satu pemilik rumah bernama Nasrullah (64), mengatakan, membongkar bagian dapur rumahnya yang berada di atas aliran sungai secara sukarela. “Kalau Pemerintah menyuruh bongkar, ya kita ikut saja,” katanya sembari mengayunkan linggis yang digunakannya untuk membongkar lantai beton di belakang rumah.

Ia mengatakan, pembongkaran bagian belakang rumah miliknya itu dilakukan sejak Jumat (29/1/2021) lalu atas kesadaran sendiri.

“Kita sadar, kalau yang salah memang kita sendiri karena membangun di atas sungai. Makanya kita bongkar,” ungkapnya.

Selama ini, bangunan bagian belakang rumah itu hanya meminjam lahan untuk dijadikan tempat usaha kandang ternak itik dan keramba ikan.

“Sudah sejak tahun 80-an. Tidak cuma gara-gara bangunanku saja, yang namanya banjir besar gimana lagi,” jelasnya.

Hal senada juga dilakukan, Muhammad Saleh yang merupakan tetangga dari Nasrullah, yang juga turut membongkar sebagian bangunan dapur miliknya karena melewati siring Sungai Pandu. “Kita melakukan ini karena menghargai apa yang diinstruksikan oleh Pemerintah. Karena bangunan milik kita melewati badan sungai sekitar 3 meter,” ujarnya.

Sementara itu, Siti Rogayah, Ketua RT 16 Komplek Pandu, Gang Rahmat Sepakat, Kelurahan Kebun Bunga mengaku, sudah lama mengingatkan warganya untuk membongkar bangunan tersebut.

Mengingat hampir 20 meter badan Sungai Pandu tertutup oleh bangunan Nasrullah. Bahkan dicor dengan semen. Alhasil, pada saat banjir besar yang terjadi pada dua pekan ke belakang, bangunan tersebut akhirnya menyumbat saluran sungai dan menyebabkan banjir.

“Sudah lama tapi kami tidak berani menegur. Setelah diperingatkan Camat dan Pihak Polda akhirnya bersedia membongkar,” tuturnya.

Oleh karena itu, Rogayah berharap, dengan adanya pembongkaran tersebut, aliran air di sungai pandu bisa lebih lancar. Kemudian tidak ada lagi warga yang mendirikan bangunan melewati siring atau bahkan badan menutup badan sungai. “Semoga ada pengawasan setelahnya, baik itu dari Pemerintah Kota maupun pihak lainnya yang mempunyai kewenangan agar tidak ada lagi yang mendirikan bangunan di atas sungai,” pungkasnya.(kanalkalimantan.com/putra)

 

Reporter : Putra
Editor : Cell

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->