Connect with us

DISHUT PROV KALSEL

Tim Fun Hiking “Kahung Journey” Temukan Flora-Fauna Unik dan Hampir Punah

Diterbitkan

pada

Tim Kahung Journey 2018 menemukan flora unik Foto : Dishut Kalsel

BANJARBARU, Tim Fun Hiking Kahung Journey Dinas Kehutanan Kalsel temukan banyak flora dan fauna yang unik dan hampir punah.  Jenis-jenis jamur liar juga ditemukan tumbuh di lantai hutan atau batang pohon yang sudah mati dan tumbang.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Hanif Faisol N menyatakan, road trip yang dilewati dalam fun hiking kali ini sangat berbeda dengan perjalanan yang pernah dilakukan sebelumnya.  Menjadi berbeda karena menyusuri jalan pegunungan dan hutan untuk menuju air terjun Kahung, yang disuguhi dengan pemandangan alam yang sangat eksotik dan ‘perawan’.

Tim Fun Hiking juga menemukan anggrek hutan khas Kalimantan yang tumbuh di pohon-pohon tinggi. Di pohon-pohon yang lain juga terlihat menempel Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa), yang terlihat menyerupai umbi.  Namun, walau terlihat seperti umbi ternyata memiliki khasiat sebagai obat herbal yang ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit secara alami dan aman untuk dikonsumsi.

Hal yang paling mengejutkan, saat tim fun hiking menemukan adanya pohon Meranti (Shorea sp) dengan diameter hampir tiga pelukan orang dewasa.


Sekedar diketahui, Shorea memiliki sekitar 194 spesies, terutama berupa pohon penghuni hutan tropika dari suku Dipterocarpaceae.    Beberapa spesies Shorea menghasilkan tengkawang, yakni buah meranti yang besar dan berlemak. Setelah diselai agar awet, biji tengkawang dikempa untuk mengeluarkan minyak yang berharga tinggi. Minyak tengkawang digunakan dalam industri kosmetika dan makanan.

Biji Shorea mengandung lemak (40-60 %) dan protein (5-6 %).  Dalam industri makanan, dipergunakan untuk menggantikan mentega coklat (cocoa butter). Shorea/tengkawang bisa dijadikan bahan untuk membuat sabun, dan obat-obatan.

Hanif menambahkan, rencana tahun 2018 ini, Lembah Kahung akan dijadikan Geopark Provinsi dan sudah dilakukan penambahan beberapa fasilitas seperti shelter untuk menuju shelter tiga atau shelter cemara.  Jalur untuk para pendaki juga telah dimantapkan agar pendaki awam tetap bisa melakukan pendakian dan merasakan sensasi Lembah Kahung.

“Harapan kita, semoga para pengunjung tetap menjaga kelestarian hutan dengan menjaga hutan dan tidak menulis atau merusak pohon yang ada”, harap Hanif.(abdullah)

Reporter : Abdullah
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->