Connect with us

HEADLINE

TERPARAH 10 TAHUN TERAKHIR. 67.842 Jiwa Terdampak, 19.452 Rumah Terendam Banjir di Kalsel

Diterbitkan

pada

Musibah banjir bandang yang menghantam Kalsel beberapa hari ini menyebabkan puluhan ribu jiwa terdampak. Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Meningkatnya intensitas curah hujan sejak beberapa hari terakhir, mengakibatkan banjir hampir setiap wilayah Kabupaten Kota di provinsi Kalimantan Selatan. Ini bukan kali pertama, namun rentetan peristiwa pada awal 2021, disebut-sebut sebagai bencana banjir terparah dalam kurun satu dekade.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merilis jumlah terkini warga yang terdampak banjir di Kalsel. Rekapitulasi data harian hingga per tanggal 14 Januari, mencatatkan ada sebanyak 67.842 jiwa yang terdampak dari total 57 peristiwa banjir sejak awal tahun. Khusus untuk bangunan rumah warga yang terdampak sebanyak 19.452 unit.

Akumulatif jumlah warga terdampak banjir ini masih didominasi dari Kabupaten Tanah Laut, dengan jumlah sebanyak 34.431 jiwa. Lalu, disusul Kabupaten Banjar yang tercatat sebanyak 25.601 jiwa. Sedangkan, sisanya berasal Kota Banjarbaru, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tapin, dan sekitarnya.

Faktanya, jumlah warga Kalsel yang terdampak banjir pada Kamis ini mengalami lonjakan tiga kali lipat dari laporan data beberapa hari sebelumnya. Selasa (12/1/2021) kemarin, pihak BPBD masih mencatat sebanyak 21.506 jiwa yang terdampak.

 

Grafis: kanalkalimantan/yuda

Melonjaknya jumlah warga terdampak di Kalsel, bersamaan dengan munculnya musibah banjir di beberapa wilayah baru. Yakni, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Balangan. Faktor lainnya, lantaran semakin parahnya kondisi di wilayah yang lebih dulu dilanda banjir.

Kanalkalimantan.com telah melaporkan beragam dampak yang muncul akibat terjangan banjir. Mulai dari lumpuhnya akses jalan penghubung antar Kabupaten Kota, putusnya sejumlah jembatan, hingga beberapa bangunan rumah warga yang tersapu bersih arus air.

Bahkan, baru-baru ini peristiwa banjir nyatanya telah menelan korban jiwa. Terjadi di Kota Banjarbaru, dimana anak perempuan berusia 3 tahun meninggal dunia akibat terseret derasnya air di saluran drainase.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalsel, Abriansyah, mengungkapkan bencana banjir di Kalsel tak terelakkan, lantaran fenomena anomali iklim La Nina yang membuat curah hujan semakin meningkat.

“Peningkatan curah hujan telah terjadi di Kalsel. Penampung air seperti halnya embung di masing-masing Kabupaten/Kota sudah tidak mampu lagi menahan tingginya curah hujan dan akhirnya meluber ke pemukiman rumah warga,” katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa curah hujan masih akan melanda Kalimantan Selatan selama dua hari ke depan. Berlangsung pada pagi, siang, dan dini hari meliputi dBanjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan dan sekitarnya.

“Untuk dua hari ke depan masih di prakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Prakirawan BMKG Kalsel, Adhitya Prakoso.

Teror peristiwa banjir masih belum akan berakhir. Masyarakat sadar betul bahwa ancaman masuknya genangan air ke dalam rumah, bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Dan kini, pemerintah dituntut untuk berbenah. (Kanalkalimantan.com/rico)

Reporter: Rico
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->