Connect with us

VOA

Sedotan Stainless dan Bambu Kini Naik Daun

Diterbitkan

pada

Pemasaran Perkumpulan Pelaku Usaha Bambu Indonesia (Perpubi) Aseh Badranaya menunjukkan sedotan bambu yang dia pasarkan dalam festival 'Bambu is Wonderful' di Bandung, Jawa Barat, Senin (26/11/2018) siang. Foto: VOA/Rio Tuasikal

Sedotan Bambu, Salah Satu Alternatif Pengganti Sedotan Plastik

Alternatif lain dari sedotan plastik adalah sedotan bambu. Dibanding sedotan plastik yang butuh 500 tahun untuk terurai, sedotan bambu hanya butuh beberapa hari. Aseh Badranaya, pemasaran Perkumpulan Pelaku Usaha Bambu Indonesia (Perpubi) menjelaskan hal ini dalam festival “Bambu is Wonderful” di Bandung, Senin (26/11).

“Masyarakat bahkan masyarakat dunia sudah memahami bahan yang serba alami. Keunggulannya kalau sedotan plastik baru hancur setelah ratusan tahun. Kalau sedotan bambu langsung hancur. Jadi kembali ke tanah kembali terurai. Jadi tidak membahayakan,” ujarnya.

Perpubi menghubungkan perajin bambu di Situbondo dan Yogyakarta dengan reseller yang tersebar di sejumlah kota. Para reseller ini dapat memesan 500 sampai 750 sedotan bambu untuk dijual kembali di toko-toko online. Harga sedotan bambu dari produsen hanya 1500 Rupiah dan dijual ulang dengan harga 3000 Rupiah.

Kalangan Bisnis Mulai Melirik Sedotan Alternatif

Sejumlah kalangan bisnis mulai mengurangi pemakaian sedotan plastik. Di dunia, kedai kopi Starbucks punya target menghilangkan sedotan plastik di seluruh tokonya pada 2020. Sementara di Indonesia, KFC sudah tidak menyediakan sedotan mulai 2017, disusul Mc Donalds pada 2018.

Kalangan bisnis pariwisata pun mulai beralih. Alcheringa Holiday, yang memiliki properti di Yogyakarta, Karimun Jawa, dan Manado, mulai menggunakan sedotan stainless. Pemilik Alcheringa Holiday, Nino Susanto, membeli 50 buah sedotan stainless dari Zero Waste Warriors untuk digunakan di seluruh propertinya.

“Mau tidak mau begitu ada solusi lain memakai stainless straw kami dengan senang hati memakai itu. Sedotan ini akan menggantikan semua sedotan plastik di cottage kami. Jadi kami tidak akan pakai lagi sedotan plastik,” jelasnya kepada VOA.

Alcheringa Holiday tengah menerapkan prinsip ramah lingkungan di seluruh propertinya, termasuk mengurangi sampah dan mengolah limbah air untuk menyiram tanaman. Upaya ini akan dilengkapi dengan pemakaian sedotan stainless. Nino mengatakan, harga sedotan stainless terjangkau sehingga dia mau beralih.

“Kami pikir ya relatif murah. Karena kalau makin mahal lagi akan semakin susah meyakinkan orang untuk beralih dari sedotan plastik ke stainless. Tapi kalau untuk ukuran kami sih cukup affordable karena ini bisa dipakai lagi,” jelasnya lagi.

Baik individu maupun pemilik bisnis, diharapkan semakin banyak orang yang beralih ke sedotan ramah lingkungan, ujar penggagas Zero Waste Warriors, Zeiny.

“Mengajak teman-teman melakukan perubahan yang nggak sulit kalau ita lakukan bareng2 dan nggak ada yang percuma kalau kita lakukan bersama-sama,” harapnya. (rt/em/kk/voa)

Reporter : Rt/Em/Kk/Voa
Editor : Kk


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->