HEADLINE
Puting Beliung Martapura Barat: Terjang 33 Rumah, 17 Rusak Berat, Korban Berlindung Sementara di Mushala
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Angin kencang puting beliung di Kecamatan Martapura Barat yang terjadi pada Jumat (11/6/2021) sore, tak hanya hancurkan puluhan rumah di Desa Penggalaman saja.
Terjangan puting beliung juga mengenai rumah warga lain di desa tetangga. Akibatnya sejumlah rumah warga rusak akibat tiupan angin kencang itu.
Data yang berhasil dihimpun Kanalkalimantan.com, terjangan angin puting beliung yang mengenai desa lainnya, diantaranya Desa Sungai Rangas Hambuku ada 3 rumah rusak ringan, Desa Antasan Sutun 1 rumah rusak ringan, Desa Keliling Benteng Ulu 1 rumah rusak berat, Desa Keliling Benteng Tengah 1 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak berat.
Rumah warga terbanyak yang hancur akibat angin puting beliuang berada di Desa Panggalaman. Dimana tercatat 15 rumah rusak berat, 6 rumah rusak sedang dan 5 rumah rusak ringan. Jadi total rumah yang rusak akibat terpaan puting beliung di Kecamatan Martapura Barat seluruhnya berjumlah 33 rumah, 17 diantaranya dalam kondisi rusak berat.
Kapolsek Martapura Iptu Alhamidie mengatakan, berdasarkan hasil pendataan di Desa Penggalaman tercatat 26 rumah warga rusak.
Kini warga di Desa Penggalaman yang rumahnya rata dengan tanah setelah diterjang angin puting beliung mengungsi ke mushala sebagai tempat berlindung sementara.
“Memang kerusakan rumah warga yang terparah paling banyak di Desa Penggalaman. Hampir semua rata dengan tanah,” ungkap Syariffudin, Ketua RT 06 Desa Penggalaman, kepada Kanalkalimantan.com, Sabtu (12/6/2021) siang.
Saat ini, aku Syariffudin, sudah ada bantuan datang dari berbagai elemen masyarakat, dan pemerintah daerah, seperti dari Dinas Sosial Provinsi Kalsel, serta PMI.
Ramli, petani warga setempat menyampaikan kepada Kanalkalimantan.com, dirinya senang mendapatkan bantuan. Ramli sangat berterimakasih kepada pemerintah dan masyarakat yang sudah membantu warga yang terkena musibah.
“Bantuan yang di dapat berupa beras, makanan, sembako dan alat keperluan tidur,” sebutnya.
Sementara itu, Ainah warga korban lainnya memohon kepada pemerintah pasca kejadian memperhatikan kondisi rumah mereka yang hancur tak bisa ditinggali. Ainah berharap ada langkah segera dengan cepat menindaklanjuti agar pengungsi bisa balik ke rumah masing-masing.
Informasi yang didapat Kanalkalimantan.com, akibat kejadian ini terdapat korban luka ringan karena terkepung di dalam rumah saat angin kencang datang. Tiga korban luka ringan, diantaranya dua lansia kakek nenek dan anaknya berumur 23 tahun. Korban luka memang sudah mendapatkan pertolongan dari warga setempat, seorang nenek diungsikan ke martapura di rumah anaknya.
Korban bencana, Muhran kepada Kanalkalimantan.com, saat terjadi angin kencang puting beliung kaget dan panik ketika hembusan angin kencang datang secara tiba-tiba.
Dari pengakuan Muhran, saat ini sebagian warga mengungsi ke mushala dan sebagian tetap tinggal di rumah yang tak terdampak begitu parah.
“Untuk keperluan makan dan minum warga, kami mendatangi posko yang sudah dibangun, bahan makan minum diolah secara swadaya dari bahan bantuan yang datang,” aku Muhran.
(kanalkalimantan.com/dewi)
Reporter: dewi
Editor: bie
-
OBITUARI10 jam yang lalu
Selamat Jalan Didi Gunawan
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Geger Temuan Dua Mayat di Banjarbaru, Jasad RFS Didapati Masuk Tong Air Kaki di Atas
-
Bisnis2 hari yang lalu
Harga Emas di Pasar Bauntung Banjarbaru Terus Naik dari Ramadan hingga Lebaran
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Terjerat Cuci Uang Narkoba, Nasib Ayah Fredy Pratama Tinggal Ketuk Palu
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Mayat Dalam Tong Air Kaki di Atas, RFS Diduga Alami Kecelakaan di WC
-
Bisnis9 jam yang lalu
Lonjakan Tinggi Bawang Merah di Pasar Bauntung Banjarbaru, Segini Harganya