Connect with us

HEADLINE

Proyek Revitalisasi Kawasan Sekumpul Asal-asalan, Anang Rosadi Protes di TikTok


Warganet: Pengerjaannya Heboh Sekali Pembongkarannya, Eh Hasilnya?


Diterbitkan

pada

Potongan protes Anang Rosadi dalam video di TikTok soal revitaliasi Sekumpul. Foto: tangkap layar TikTok.

KANALKALIKANTAN.COM, MARTAPURA – Mantan Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Anang Rosadi angkat bicara soal pembangunan proyek revitaliasi kawasan Sekumpul Martapura. Dirinya menilai pembangunan pedestiran di sepanjang jalan Sekumpul segmen 1 itu cacat secara prosedural, bahkan disebutnya dikerjakan asal-asalan.

Protes Anang Rosadi dalam video berdurasi 02:20 diunggah di media sosial TikTok @anangrosadiborneo miliknya, dengan caption “Kesedihan yang mendalam, pengerjaan proyek Sekumpul dengan nilai ratusan miliar dilaksanakan asal-asalan dan terindikasi tidak sesuai spesifikasi”, pada Sabtu (4/6/2022).

Dalam video pendek itu, Anang Rosadi terlihat berada di lokasi trotoar jalan Sekumpul dengan langsung memperlihatkan kondisi pedestiran tersebut. Dirinya mengungkapkan kekecewaan sekaligus kegeramannya.

“Lihat lah, ini pekerjaan yang baru dilakukan hanya baru beberapa bulan, terlihat ini (semen dan batu) sama sekali hanya ditaruh biasa seperti ini,” ucap anggota DPRD Kalsel periode 2004-2009 ini dalam video protesnya.

 

Baca juga  : Dibuka Sri Huriyati Hadi, Jambore Cabang Balangan Tahun 2022 Digelar di Tebing tinggi

Sekadar diketahui, proyek revitaliasi pembangunan trotoar dan saluran drainase di jalan Sekumpul itu bernilai Rp 200 miliar. Namun, hingga pembangunan saat ini dengan anggaran mencapai Rp 38 miliar, Anang Rosadi mengatakan kualitas pembangunan sangat tidak baik.

“Bagaimana bagian ini hanya ditempel biasa seperti dengan lem dan lihat lah sambungannya juga sangat tidak bagus, juga kemiringannnya,” ujarnya.

Dirinya mempertanyakan jika tujuan dan maksud pembangunan pedestiran tersebut adalah mempermudah pejalan kaki penyandang disabilitas, kenapa hanya ditempel menggunakan lem saja yang jika terkena hujan dan panas akan lepas.

“Harusnya mereka tau ketika misalnya cuaca panas kemudian ada hujan ini, tidak boleh dilakukan hal-hal seperti ini, ini harus pemasangan yang betul-betul permanen sifatnya,” ungkap pria kelahiran 19 September 1962 ini.

 

Baca juga  : Meriahkan Harjad ke 19 Balangan Askab PSSI Balangan Gelar Turnamen Se Banua Enam

Anang Rosadi menyangkan pembangunan pedestiran tersebut menyisakan masalah estetika kota dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Dia menyatakan seharusnya pemerintah betul-betul mengoreksi dengan baik.

Dirinya pun satu suara dengan beberapa netizen yang berpendapat bahwa setiap proyek harus ditindaklanjuti secara bertahap dan berkala oleh yang berwenang atau yang bertanggung jawab.
“Betul, seharusnya demikian,” ujar Anang Rosadi menanggapi.

Unggahan protes Anang Rosadi lewat video TikTok tersebut juga turut dibagikan di media sosial oleh akun twitter @cerita0511.

Salah seorang netizen pun berkomentar, “Mana pas pengerjaannya heboh banar (heboh sekali) pembongkarannya, eh hasilnya?,” ujar netizen dengan username @_zulfikar_rn tersebut.
“Saya sebagai warga setempat agak kesal jadinya,” sambungnya.

 

Baca juga  : Pecatur HSU Raih Empat Medali di Kejurprov Kalsel 2022

Kemudian, beberapa netizen juga terlihat mengeluhkan bahwa dalam pengerjaan proyek tersebut turut berdampak luas terutama terhadap masyarakat dan lingkungan, seperti timbul kemacetan dalam pembongkaran material.

“Meulah macet ja hari-hari (bikin macet aja setiap hari),” ujar salah seorang warga twitter dengan username @dyfeine.

“Pas pembongkaran meolah macet (bikin macet), sering bikin telat. Sekalinya keini aja hasilnya (ternyata begini saja hasilnya),” ungkap akun dengan username @haijoon_.

Sekdar untuk diketahui, revitalisasi kawasan Sekumpul tahap 1 sudah selesai, tinggal pengerjaan tahap 2 dan tahap 3 hingga ke jalan Sekumpul ujung, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

 

Baca juga  : Wisuda Siswa-Siswi SMKN 2 Amuntai, Harus Inovatif, Kreatif, dan Kritis ke Arah Positif

Pengerjaan revitalisasi kawasan Sekumpul tahap pertama mulai dikerjakan pada pertengahan tahun 2021 kemarin dengan batas pengerjaan 4 Desember 2021, sempat molor dalam pengerjaan dan baru selesai pada Maret 2022 kemarin.

Proyek revitaliasi kawasan Sekumpul ini dibiayai dari dana APBN selama tiga tahun dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Wilayah Permukiman Kalsel.

Tahap pertama digelontorkan dana sebesar Rp 30,5 miliar lebih bersumber dari APBN 2021 untuk revitaliasi kawasan Sekumpul Martapura digarap oleh PT Cahaya Sriwijaya Abadi asal Palembang.

Proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini, juga dibarengi dengan proyek konsultan pengawas senilai Rp 1,19 miliar lebih dimenangkan PT Tema Karya Mandiri asal Palangkaraya. Data ini terekam dalam LPSE Kementerian PUPR. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->