Connect with us

PLN UIP3B KALIMANTAN

PLN UPK Asam Asam Bantu BUMDes Karya Putra, Mesin Cetak Paving Blok dan Batako Berbahan FABA

Diterbitkan

pada

PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Asam Asam salurkan bantuan senilai Rp 261 juta ke BUMDes Karya Putra Pribumi. Foto: plnupkasamasam

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Asam Asam salurkan bantuan senilai Rp 261 juta ke BUMDes Karya Putra Pribumi.

Badan usaha milik Desa Sungai Baru ini menerima 1 unit mesin cetak paving blok dan batako beserta pelatihan.

Penyaluran bantuan sebagai pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada warga sekitar Desa Sungai Baru, desa yang tidak jauh dari PLTU Asam Asam.

Mesin ini akan digunakan sebagai media untuk memproduksi paving blok dan batako menggunakan limbah hasil pembakaran batu bara Flying Ash dan Bottom Ash (FABA) dari PLTU Asam Asam sebagai bahan baku utama.

 

Baca juga  : Rakor Reforma Agraria di Tanbu, Mengatur Kepemilikan Tanah Agar Berkeadilan

Sementara bahan baku FABA diperoleh secara gratis dari PLN UPK Asam Asam.

Manager PLN UPK Asam Asam, Dani Esa Windiarto mengatakan, melalui program TJSL di lingkungan PLN UPK Asam Asam dapat mendongkrak roda perekonomian masyarakat, serta berjalan secara berkelanjutan.

“PLN berusaha membantu masyarakat Desa Sungai Baru dengan memberikan program yang mendukung masyarakat menjadi mandiri. Kami berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan kontinyu sebagai salah satu penggerak perekonomian masyarakat,” terangnya.

Direktur BUMDes Karya Putra, Pribumi Susilo mengatakan, kehadiran mesin cetak paving blok akan sangat membantu masyarakat ring 1 PLTU Asam Asam memaksimalkan produksi paving blok dan batako berbahan baku FABA.

 

Baca juga  : Plt Bupati HSU Lantik 40 Kades Baru, 4 Kades Diantaranya Perempuan

“Kami bertekad untuk menjadikan produksi paving blok dan batako berbahan limbah batu bara ini menjadi ikon Desa Sungai Baru. Produksi paving blok dan batako ini akan kami pasarkan ke seluruh daerah, sekaligus memperkenalkan potensi pemanfaatan FABA bagi masyarakat,” jelasnya.

Pemanfaatan FABA ini mengadopsi prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah yang merupakan produk buangan dapat ditarik kembali ke dalam proses produksi dan menghasilkan produk yang memiliki nilai jual.

Ekonomi sirkular merupakan pendekatan sistem ekonomi melingkar dengan memaksimalkan kegunaan dan nilai tambah dari suatu bahan mentah, komponen, dan produk. Sehingga mampu mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir. (Kanalkalimantan.com/adv)

Reporter : adv
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->