Connect with us

HEADLINE

Paling Agung Akhlaknya, Habib Jindan: Dicaci Disakiti, Dibalas Nabi dengan Doa

Diterbitkan

pada

Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan mengisi acara Gema Maulid 14 Malam 1445 Hijriyah di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Rabu (27/9/2023) malam. Foto: biroadpim

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan mengisi acara Gema Maulid 14 Malam 1445 Hijriyah di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Rabu (27/9/2023) malam.

Kedatangan Habib Jindan membuat ribuan jamaah yang hadir tak beranjak dari tempat duduknya, penuh khusuk memperhatikan mauizoh hasanah yang disampaikan. Tak hanya di dalam Mahligai Pancasila, jamaah sampai meluber hingga ke halaman kediaman Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.

Ribuan warga yang hadir itu berasal dari Pulau Sugara Batola, Anjir Muara Batola, Tunggul Irang Martapura, dan Kebun Bunga Banjarmasin.

Gema Maulid malam ke-12 tersebut diawali dengan pembacaan Maulid Habsy dari Grup Maulid Habsy Martapura, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Hj Raudah SPd.

Baca juga: Mantan Bupati HST Bersikeras Tak Akui Terima Fee Proyek

Tepat di malam kelahiran Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal, Habib Jindan menyampaikan mauizoh hasanah tentang keutamaan Nabi Muhammad SAW yang begitu sabar dan begitu agungnya akhlaknya.

“Malam yang begitu mulia bagi Rasulullah adalah malam Isra Mikraj, sedangkan yang begitu mulia bagi ummat Nabi Muhammad adalah malam lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW. Sebab malam dimana Nabi Muhammad lahir disitulah awal mula Allah menurunkan segala kebaikan bagi ummat Nabi Muhammad,” ujar Pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangerang, Banten ini.

Habib Jindan mengisahkan bagaimana Rasulullah ketika berdakwah dan beribadah selalu diganggu oleh orang yang tak beriman.

Baca juga: Propam Polresta Banjarmasin Tes Urine Personel

“Bahkan pada suatu hari Nabi ibadah sholat. Ketika Nabi Muhammad posisi sujud, orang kafir menuangkan jeroan unta yang busuk di atas kepala Nabi. Bahkan Nabi pernah patah gigi, jalanan ditaburi duri, dicaci maki, difitnah dan perlakuan keburukan lainnya. Lalu apa yang Nabi balas kepada mereka? Nabi malah memohon ampun kepada Allah agar ummatnya dikasih hidayah, beliau mengajarkan kepada kita tentang kasih sayang kepada semua makhluk Allah,” beber Habib Jindan menceritakan ketinggian akhlak Nabi Muhammad.

Selain itu, Habib Jindan juga mengisahkan ketika Nabi Muhammad awal hidup hingga akhir hayatnya, orang-orang terkasihnya terlebih dahulu pulang kepada Allah.

“Ayahnya, ibunya, pamannya, hingga anak-anaknya dipanggil Allah terlebih dahulu. Tetapi bukan raut kesedihan yang beliau tampakkan, akan tetapi beliau tahu bahwa orang-orang terkasihnya tersebut menjadi orang yang disayang Allah SWT,” kata Habib Jindan.

Bahkan ketika Nabi Muhammad sakaratul maut, ia berbisik kepada anaknya Fatimah bahwa ia akan wafat, maka menangislah sejadi- jadinya Fatimah. Akan tetapi Nabi kemudian berbisik kepada Fatimah bahwa tak lama setelah dirinya wafat, Fatimah juga akan wafat.

Baca juga: Ibu Kota Provinsi Kalsel Siap Hadirkan Pemilu Damai

“Maka Fatimah tertawa terpingkal-pingkal saking senangnya, bahwa dirinya akan berjumpa dengan Nabi Muhammad di surga-Nya. Begitu hebatnya kecintaan Fatimah kepada ayahnya,” tambahnya.

Dalam malam kelahiran Nabi Muhammad, Habib Jindan mengajak kepada semua masyarakat agar tidak hanya mengimani Nabi semata, tetapi juga mencintai dengan meneladani sikap dan sifat Rasul yang begitu agung.

Sementara itu, sebelum memulai ceramahnya, Habib Jindan mendoakan para tuan guru, para alim ulama, warga Banua dan khusus Gubernur Kalimantan Selatan.

“Mudah-mudahan beliau mendapat keberkahan oleh Allah SWT,” doanya. Acara Gema Maulid juga hadir Habib Ali Abdullah Alidrus, KH Hasanuddin Badruddin, Guru Supian dan beberapa kepala SKPD dan karyawan lingkup provinsi Kalimantan Selatan.

Baca juga: Menuju Global Geopark Meratus, Cara Melindungi Meratus dari Kerusakan

Gubernur Kalsel dalam sambutan mengajak semua masyarakat untuk bersuka cita menyambut datangnya bulan yang begitu mulia yakni bulan lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Paman Birin mengatakan, pelaksanaan Gema Maulid yang dilaksanakan selama 14 malam berturut-turut, tidak lain selain bentuk kecintaannya kepada manusia paling sempurna di muka bumi.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah hadir dalam acara tersebut dan memohon maaf bila dalam pelaksanaan tersebut ada yang kurang berkenan. (Kanalkalimantan.com/bie)

Reporter : bie
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->