Connect with us

Kota Banjarbaru

Masih Bergantung Swab dan PCR, GeNose Belum Diterapkan di Bandara Syamsudin Noor

Diterbitkan

pada

Bandara Syamsudin Noor belum menerapkan GeNose C19 untuk deteksi Covid-19 bagi penumpang. Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Bandara Internasional Syamsudin Noor belum akan menerapkan alat tes Covid-19 atau yang disebut GeNose C19. Artinya, syarat penerbangan dari Kalimantan Selatan masih bergantung pada hasil tes swab antigen maupun PCR.

“Kita belum terapkan. Masih berpatok pada tes swab antigen maupun PCR,” kata Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian, kepada Kanalkalimantan.com, Jumat (5/2/2021).

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kememhub) baru-baru ini mencetuskan alat uji baru guna mendeteksi seseorang yang terpapar virus corona. Ialah, GeNose C19 yang prosesnya menggunakan sampel embusan nafas.

Sesuai rencana, alat buatan peneliti UGM itu mulai dipergunakan serentak di beberapa daerah pada hari ini. Penerapannya mencangkup sejumlah layanan transportasi baik itu, terminal bus, kereta api, maupun bandara.

Zulfian mengaku telah mengetahui kabar tentang dimulainya penerapan alat GeNose C19 tersebut. Namun, menurutnya selama belum ada regulasi yang mengatur, maka pihaknya sendiri belum berani memastikan akan menggunakannya.

“Sampai saat ini kami belum dapat aturan penerapan untuk GeNose C19 khusus layanan penerbangan. Namun apabila nanti ada regulasinya yang mengatur pasti akan kita laksanakan,” bebernya.

Dalam aturan yang diterapkan oleh pihak Bandara Syamsudin Noor sampai saat ini, calon penumpang dengan tujuan pulau Jawa maupun Bali masih diharuskan menunjukan surat hasil negatif tes swab antigen maupun PCR. Dengan catatan, sampel diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam sebelum waktu keberangkatan.

Swab antigen sendiri sebenarnya telah tersedia di bandara berjuluk “Jewel of Borneo” tersebut. Layanan ini resmi dibuka saat menyambut hari libur Natal dan Tahun Baru, Desember 2020 lalu.

“Kami melayani rapid test antibody dengan biaya 85 ribu dan rapid test antigen 170 ribu. Kami harap dengan adanya layanan ini dapat mempermudah para penumpang untuk melengkapi syarat dokumen perjalanan udara dan mewujudkan penerbangan yang sehat selama masa Nataru ini serta masyarakat umum yang mau memeriksakan kesehatannya,” pungkas Zulfian. (Kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Cell

 

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->