Jerat Hukum Pemilik “Mama Khas Banjar”, Begini Penjelasan Kajari Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Firly Norachim (31), pelaku UMKM pemilik “Mama Khas Banjar” kembali menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Banjarbaru, Senin (10/3/2025) siang.

Melalui kuasa hukum Faisol Abdori dalam agenda pembacaan eksepsi mengajukan penangguhan penahanan owner mini market “Mama Khas Banjar” itu di hadapan majelis hakim. Penangguhan penahanan kemudian dikabulkan oleh majelis hakim PN Banjarbaru.

Serangkaian peristiwa tersebut dijalani Firly karena ia dituntut dua dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) tentang Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

Hal itu diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Banjarbaru, Hadiyanto dalam keterangan kepada sejumlah awak media, Senin (10/3/2025) siang.

Dua dakwaan tersebut berdasar atas pelanggaran pasal 62 ayat (1) jo pasal 8 ayat (1) huruf g dan i UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Baca juga: Sidang Pelaku UMKM Terjerat Hukum, Penahanan Pemilik “Mama Khas Banjar” Dikabulkan Majelis

“Dia (Terdakwa Firly Norchim) tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa dan tidak mencantumkan komposisi, aturan pakai, ataupun penjelasan barang lainnya (Barang yang diperjualbelikan, red),” ujar Kajari Banjarbaru, Hadiyanto.

Dari perbuatan itu, kata Kajari Banjarbaru, dikhawatirkan akan menimbulkan bahaya bagi masyarakat yang mengkonsumsi (makanan, red) tanpa ada kadaluwarsa serta tanpa ada komposisinya.

“Kita tidak tahu bisa berbahaya bagi masyarakat. Bagi kami yang terpenting adalah keselamatan masyarakat karena hukum tertinggi dalam penegakan hukum adalah keselamatan masyarakat,” jelas dia.

Baca juga: Pelaku UMKM Terjerat Hukum, Wakil Rakyat Banjarbaru: Pendampingan Bukan Sanksi Pidana

Kajari berpendapat perbuatan Firly dapat berpotensi membahayakan keselamatan pembeli sebagai konsumen. Dia pun menegaskan, tidak ingin sampai ada atau menunggu menelan korban baru ditindaklanjuti.

“Jangan sampai menimbulkan korban seperti keracunan bahkan kematian yang lebih parahnya,” imbuhnya.

Di tengah kasus hukum yang mengacu pada perlindungan konsumen itu, terdakwa Firly dianggap tidak merasa bersalah karena tetap memperdagangkan barang dagangan (makanan, red) masih dengan tidak memperhatikan aturan.

Baca juga: Curang Kurangi Takaran, Ini 3 Perusahaan MinyaKita

“Apalagi terdakwa tidak merasa bersalah dan melakukan perbuatannya lagi, mengulangi perbuatannya dengan tetap masih berdagang makanan yang seperti itu,” tegasnya.

“Harusnya setop dulu, perbaiki dulu atau membuat sesuai dengan aturan, walaupun ada tugas dari pemerintah dalam hal pembinaan,” sambung Hadiyanto.

Di sisi lain pihaknya mengaku telah berkordinasi dengan instansi pemerintah terkait pembinaan khususnya dalam hal aturan memperjualbelikan barang dagangan makanan milik Firly.

Baca juga: MinyaKita Terbukti Curang, DPR Desak Produsen Diberi Sanksi

“Makanya nanti kita serahkan, kita kordinasi juga dengan pemerintah kota dan pemerintah provinsi untuk membina,” ungkapnya.

“Dengan masih berdagang, itu memberikan contoh yang tidak baik ke masyarakat atau sampai terinspirasi dari dia, maka bukan UMKM seperti itu yang kita pertahankan,” tuntas Kajari. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor : bie