Connect with us

Ragam

Empat Tahun Terkubur, Jasad Ulama Pendiri Ponpes di Bondowoso Masih Utuh

Diterbitkan

pada

Jasad Kiai Baidlowi bin H Abdus Syukur pendiri Ponpes Bustanul Ulum Bondowoso masih utuh meski sudah empat tahun terkubur. Foto: Suaraindonesia.co.id

KANALKALIMANTAN.COM – Meski sudah empat tahun terkubur, namun jasad dan kain kafan ulama di Bondowoso dikabarkan masih utuh. Kabar masih utuhnya jasad pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Ulum di Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Jawa Timur (Jatim), Kiai Baidlowi bin H Abdus Syukur kini mejadi buah bibir lantaran beredar melalui media sosial (medsos).

Dari informasi yang tersebar makam tersebut dibongkar, Jumat (25/2/2021) kemarin.
Putra almarhum Kiai Baidhowi, Kiai Ali Rohbini mengatakan, pembongkaran itu dilakukan karena makam tersebut ambruk karena pengaruh air hujan. Padahal, makan tersebut ambruk sudah dua hari sebelumnya.
“Sebenarnya katanya sudah dua hari. Tapi saya baru tahu kemarin,” katanya saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id -jaringan Suara.com-.

Dia mengaku telah diberitahu seorang pekerja di Ponpes Bustanul Ulum. Setelah itu, kemudian mengecek ke lokasi. Awalnya, lanjutnya, tanah yang ambruk itu akan langsung ditimbun tanah baru. Tapi karena kondisinya yang memprihatinkan, sehingga perlu dibongkar dan dikeruk.

Ia juga melanjutkan, saat berada di liang lahat terlihat jasad almarhum serta kain kafan yang asli masih utuh dan posisi jenazah masih menghadap kiblat. Namun kain kafan tersebut warnanya kecoklat-coklatan, karena terkena tanah dan air.

Meski begitu, dia mengaku tidak berani membuka keseluruhan kain kafan.
“Saya tidak kuat menahan air mata. Maka buru-buru saya bungkus atau dilapisi kain kafan baru. Artinya kain kafan lama sudah layu. Tidak seperti dalam foto-foto,” jelasnya.
Meskipun tidak dibuka secara utuh. Dia memastikan, bahwa tidak ada satu pun ruas atau sendi jenazah yang lepas. Dia mengaku membalik punggungnya saat mengkafani, dan bagian kakinya juga ikut terbalik.

“Tetapi saya membuka bagian wajah. Agar menyentuh kiblat, sesuai tata cara pemakaman dalam Islam. Tak ada ruasan tubuh yang lepas. Itu setelah saya cek sendiri. Dari ujung kaki sampai ujung kepala utuh,” katanya.

Dia membeberkan, almarhum Kiai Baidhowi sekaligus Pendiri Pondok Pesantren Bustanul Ulum Pekauman, Grujugan Bondowoso tersebut, lahir 1942 dan wafat pada Hari Jumat 2 Juni 2017. Bertepatan dengan 7 Ramadhan 1438 H. (suara.com)

Editor : kk

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->