Connect with us

HEADLINE

Drama Korea ala PSSI : Pelatih Timnas Shin Tae-yong Terancam Dipecat

Diterbitkan

pada

Shin Tae-yong. Foto: grafis/kanalkalimantan/andy

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Sepekan terakhir sepak bola Indonesia kembali bergejolak, lama tak terdengar karena penghentian semua liga di seluruh dunia akibat pandemi Covid-19, publik pecinta sepak bola nasional dikejutkan dengan konflik PSSI dan pelatih asal Korea Shin Tae-yong.

Bermula dari wawancaranya dengan media Korea Selatan, Joins, Shin Tae-yong dianggap bermain playing victim. Arsitek asal Korea Selatan itu bisa dipecat PSSI jika tidak kembali ke Indonesia pada pekan depan.

“Kalau dia tidak datang, harus kami evaluasi. Mungkin dipecat. Kami minta paling lambat dia datang pada pekan depan. Kami lihat nanti bagaimana,” ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, Jumat (19/6/2020).

“Sejak rapat virtual dengan dia pada pekan lalu, dia sudah setuju untuk datang ke Indonesia. Alih-alih datang, dia malah berkoar-koar di media. Walaupun entah benar atau tidak dia berbicara seperti itu, sudah tersebar di media. Saat rapat virtual dengan Exco PSSI, dia menolak untuk datang,” jelas Syarif.

Kursi kepelatihan Shin Tae-yong pun digoyang. Indra Sjafri berpeluang menggantikannya sebagai nakhoda Timnas Indonesia. Namun, jangan lupakan Luis Milla, pelatih yang diinginkan masyarakat Indonesia.

Shin Tae Yong resmi jadi pelatih Timnas Indonesia dengan tugas berat yaitu membawa Indonesia berprestasi di Piala Dunia U-20 2021. Selain itu, Shin Tae Yong juga menangani Timnas Indonesia yang bakal berlaga di Piala AFF.

Shin Tae-yong. Foto: grafis/kanalkalimantan/andy

Shin Tae Yong berharap Timnas Indonesia mengadakan pemusatan latihan di Korea Selatan. Shin Tae Yong menganggap situasi Korsel yang lebih kondusif dalam pandemi corona jadi alasan yang tepat untuk membawa Timnas Indonesia berlatih di sana.

“Saya meminta pendapat asosiasi mengenai hal ini, dan saya sudah menyusun road map ini dan akan memperjuangkannya. Sepertinya saya akan pergi [ke Indonesia] pada awal atau pertengahan Juli, tetapi di Indonesia banyak orang yang dikonfirmasi [mengidap covid-19], jadi tidak mudah untuk menentukan tanggal,” ucap Tae Yong dikutip dari Hankyung.

Dikutip dari laman CNNIndonesia, PSSI menolak rencana Shin Tae Yong berlatih di Korea Selatan. Lokasi latihan di Indonesia dianggap lebih masuk akal dilakukan karena Shin Tae Yong bakal memegang dua tim nasional sekaligus.

“Alasan teknis karena kita dihadapkan dua timnas yang harus latihan bareng, Timnas U-19 dan senior jika salah satu timnas dibawa ke Korea, berarti [Timnas] yang satu tidak kepegang,” sebut Endri di Kantor PSSI, Kamis (18/6). Kondisi-kondisi itu disebut Endri sudah dipikirkan masak-masak oleh PSSI. Termasuk mencari opsi lain jika TC harus digelar di zona hijau Covid-19.

“Jadi yang paling efektif TC digelar di Indonesia. Kami akan cari zona hijau, mungkin bisa di Yogyakarta atau Bali yang aman,” sebutnya.

Shin, bukan yang pertama dan satu-satunya pelatih asing Timnas Indonesia yang berkonflik dengan PSSI, sebelum Shin ada nama-nama, Peter Withe, Ivan Kolev, Alfred Riedl, Piter Huistra, Luis Manuel Blanco, hingga Luis Milla asal Spanyol.

Dari semua nama termasuk Shin tidak satu pun yang mampu membawa Timnas Indonesia meraih prestasi, publik sepak bola Indonesia kembali mengecam PSSI yang tak pernah belajar dan serius menangani sepak bola Indonesia.

Menurut publik, satu-satunya kesalahan Shin Tae-yong adalah keburu tergoda janji-janji manis PSSI. Situasi semakin bertambah konyol dengan pembentukan Satgas Timnas Indonesia yang diketuai Syarif Bastaman. Dia bahkan sempat mengancam akan memecat Shin Tae Yong. Apa fungsi Satgas Timnas Indonesia jika secara struktur sudah ada Dirtek PSSI? (kanalkalimantan.com/andy)

Reporter : andy
Editor : kk

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->