Connect with us

Kota Banjarmasin

Dana Bantuan Korban Kebakaran Menipis, Dinsos Banjarmasin Ketar-ketir

Diterbitkan

pada

Kadinsos Kota Banjarmasin Iwan Ristianto Foto : fikri

BANJARMASIN, Sering terjadi musibah kebakaran pemukiman dalam kurun waktu dua bulan terakhir, membuat Pemko Banjarmasin ketar-ketir. Apalagi, dana bantuan musibah kebakaran yang semula dianggarkan sebesar Rp180 juta, ternyata belum cukup untuk meng-cover bantuan kepada korban kebakaran di kota Seribu Sungai.

Disela penyerahan bantuan corporate social responsibility (CSR) kepada 493 warga tak mampu di Balaikota Banjarmasin pada Senin (23/9) siang, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Iwan Ristianto mengungkapkan, saat penyusunan anggaran tanggap darurat untuk tahun 2019 masih menggunakan data dari tahun sebelumnya yakni tahun 2018.

“Memang di tahun 2018 itu sekitar Rp180 juta. Ternyata di tahun 2019 ini, banyak kejadian kebakaran dan jumlah dari setiap kebakaran lebih dari di tahun 2018, makanya menjadi kurang,” kata Iwan kepada Kanalkalimantan.com.

Sehingga, untuk menutupi kekurangan dana bantuan untuk musibah kebakaran itu, menurut Iwan, sudah ditambahkan pada APBD Perubahan 2019. “Jadi bisa mencukupi dalam artian menutupi kekurangan yang kejadian di Alalak Selatan kemarin dan persiapan untuk 3 bulan ke depan hingga Desember,” ujarnya.

Total dana tambahan yang dianggarkan sebesar Rp150 juta, yang sudah dikurangi dengan bantuan untuk korban musibah kebakaran di Alalak Selatan beberapa waktu lalu. Iwan berharap, dana tanggap darurat sebesar Rp150 juta ini, tercukupi hingga bulan Desember mendatang.

Sepanjang Januari hingga September, total dana sebesar Rp200 juta digelontorkan untuk bantuan musibah kebakaran di Kota Seribu Sungai.

“Iya, lebih (dari Rp180 juta yang dianggarkan). Kebanyakan untuk korban kebakaran. Bantuan untuk alat-alat dapur, alat rumah tangga. Sifatnya sementara, untuk mengurangi beban korban kebakaran,” tambah Iwan.

Dari Dinas Sosial Kota Banjarmasin sendiri, per kepala keluarga, bantuan dana yang disalurkan berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta. “Nilainya sebesar Rp500 ribu hingga Rp1 juta per kepala keluarga. Tapi tergantung dari jumlah jiwa dari tiap kepala keluarga,” paparnya.

Selain dari Dinas Sosial, bantuan untuk korban kebakaran juga mengalir dari Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Banjarmasin berupa beras seberat 400 gram per jiwa selama sebulan.

Disinggung wacana Walikota Banjarmasin yang akan menambah nominal bantuan untuk korban kebakaran sebesar Rp22 juta per keluarga dalam bentuk uang tunai, Iwan membenarkannya.

“Kebijakan dari pemerintah daerah, pak walikota, per kepala keluarga nanti akan mendapatkan dana cash Rp22 juta per kepala keluarga. Kalau misalkan jadi Rp5 juta juga tidak masalah, apabila keuangan daerah juga memenuhi,” paparnya.

Rencana ini, jika mendapat persetujuan dari DPRD Kota Banjarmasin, akan dianggarkan di tahun 2020 nanti. “Sementara ini Rp2 juta per kepala keluarga dulu untuk tahun 2019. Kenaikan lebih dari 100 persen kalau sampai Rp5 juta,” tambahnya.

Iwan menegaskan, dana bantuan sebesar itu nantinya hanya dipakai jika terjadi musibah kebakaran. “Kalau tidak ada kejadian (musibah kebakaran), tetap kami simpan di kas daerah. Sifatnya dana tak terduga,” tegasnya. Iwan menambahkan, bantuan sebesar Rp2 juta saat ini, berasal dari Bagian Kesra Setdako Banjarmasin. “(Dari Dinsos) sebesar Rp500 ribu hingga Rp1 juta berupa barang,” tutup Iwan. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->