Connect with us

HEADLINE

Cerita Relawan ACT Asal Banjarmasin, 2 Tahun Berada di Perbatasan Turki-Suriah


Firdaus Guritno : Alaram Subuh Disana Adalah Ledakan Bom


Diterbitkan

pada

Firdaus Guritno (tengah), Relawan ACT saat mengunjungi kantor redaksi Kanal Kalimantan. Foto : rico

Saat ini, ia satu dari 3 relawan ACT asal Indonesia yang menyalurkan bantuan kemanusian ke pengungsi Suriah. Sekadar diketahui, ACT memiliki 2 sistem yaitu fase emergency dan fase recovery. Namun terkadang saat sudah sudah ke tahap recovery tiba-tiba terjadi serangan, maka fase recovery secara tiba-tiba pula harus kembali ke fase emergency. Selama fase emergency dan recovery, Firdaus bersama ACT mengirimkan sejumlah bantuan medis dan pangan, seperti tenda, makanan, dan pakaian.

Selain itu, ACT juga membangun shelter sebagai tempat hunian sementara untuk para pengungsi Suriah. Tidak tanggung-tanggung, ACT membuat program pembangunan apartemen dalam 1 area tanah bekerjasama dengan mitra lokal selama fase recovery, saat ini sedang tahap finishing. ACT juga membangun Indonesia Humanitarian Center (IHC). IHC dijadikan tempat penyaluran bantuan logistik di perbatasan Turki-Suriah, Firdaus bersama tim ACT di IHC setiap harinya mampu memproduksi roti dan mengirimkankan 2.400 lembar roti ke keluarga pengungsi saban harinya ke wilayah perbatasan.

Hanya berjarak 2 Km ke titik terdekat Suriah, garis perbatasan yang dijaga tentara Turki, Firdaus selama ini memang belum pernah menemui adanya serangan tembakan. Namun dengan mata kepala sendiri ia menyaksikan bagaimana sebuah rudal dengan efek ledakan yang luar biasa dijatuhkan melalui sebuah pesawat terbang.

“Alhamdullilah belum pernah melihat peluru nyasar atau adanya kontak senjata. Tapi saya meliat rudal jatuh dari atas pesawat dan itu sangat tragis,” bebernya.

Perlu diketahui konflik di negara Suriah saat ini, masuk dalam fase rekonsiliasi yang melibatkan 3 negara yaitu Iran, Turki, dan Rusia. Sejumlah pertemuan dilaksanakan 3 negara tersebut untuk mencegah terjadinya konflik kembali, serangan gempuran bom dan baku tembak.

Tercatat ada 3 orang asal Indonesia yang bertugas di ACT Turki, salah satunya Firdaus. Pengabdian yang besar dan jiwa sosial yang tinggi merupakan syarat untuk menjadi seorang relawan. Hal tersebut Marketing Komunikasi ACT Kalsel Retno Sulisetiyani.

“Untuk menjadi relawan adalah panggilan hidup atau yang bisa saya panggilan. Jika memang sudah terpanggil maka banyak cara dapat ikut menjadi relawan salah satunya MRI yang bekerjasama dengan ACT,” ungkap Retno. (rico)

Reporter: Rico
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->