Bupati Wahid Sambut Positif kegiatan “Kick off” Penanaman pohon Serentak di HSU

AMUNTAI, Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tahun 2019 di Provinsi Kalsel digelar serentak dengan penanaman ratusan pohon. Di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), sebanyak 200 pohon ditanam sebagai ‘Kick Off’ di halaman GOR Pangeran Suryanata Stadion Karias, Jumat (25/10).

Kegiatan dihadiri langsung oleh Bupati HSU H Abdul Wahid HK dengan menanam pohon. Hadir pula Ketua Tim Penggerak PKK HSU, unsur Forkompida Dandim 1001/Amuntai-Balangan Kapolres HSU, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel, Perwakilan Dinas Kehutanan Kalsel, Kepala SKPD Lingkungan Pemkab HSU, KPH Balangan – Amuntai, serta para pelajar pramuka, dan mahasiswa.

Rusnaidy selaku kepala Disperkim – LH Kabupaten HSU dalam laporannya menyampaikan, berdasarkan surat Gubernur Kalsel No 522/2016/PEDASTHL/DISHUB/2019 tentang Kick Off penanaman THL sekaligus peringatan gerakan Nasional pemulihan daerah aliran sungai di Provinsi kalsel, Kegiatan ini secara serentak dilaksanakan tidak terkecuali Kabupaten Hulu Sungai Utara.

“Gubernur mewakilkan kepala dinas perikanan dan kelautan prov.kalsel untuk berhadir dalam kegiatan ini, karena diketahui bahwa kondisi daerah aliran sungai di Kalsel termasuk subdas – subdasnya dengan data 180 subdas , dan ada 31 DAS yang kritis” jelasnya

Kegiatan ini juga dalam rangka untuk menyehatkan DAS di Kalimantan selatan yang perlu dilakukan penyehatan dengan melakukan penanaman.Sehingga DAS sebagai daerah tangkapan air sekaligus untuk mencegah terjadinya banjir dan longsong ini bisa terwujud.

Rusnaydi mengakui, setiap tahun pemerintah melaksanakan hari menanam pohon indonesia dan bulan menanam pohon Nasional yang sering laksanakan setiap tanggal 28 November. “Namun kegiatan ini ditambah dengan menjadikanya gerakan nasional pemulihan DAS.” Lanjutnya

Rusnaidy mengharapkan dengan di bukanya penanaman pohon DAS dan Subdas di wilayah Kalsel, akan menambah vegetasi yang ada di subdas subdas terutama subdas yang dinilai kritis. “Sehingga dalam beberapa tahun kedepan akan mengurangi dampak dampak kerusakan, dan kita menginginkan terwujud kesejahteraan bagi masyarakat yang ada di sekitar DAS tadi,” tukasnya

Sementara itu, Bupati HSU H. Abdul Wahid HK dalam sambutannya mengaku menyambut baik atas terselenggaranya kick off penanaman pohon secara serentak ini, khususnya di kabupaten Hulu Sungai Utara.

Wahid menyebut, kegiatan ini dapat menjadi manifestasi dan komitmen bersama, dalam menuntaskan program revolusi hijau, yang didalamnya bertujuan untuk rehabilitasi hutan dan lahan. Dirinnya menambahkan, kegiatan ini juga turut meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lahan secara optimal dengan tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem daerah aliran sungai khusunya di kabupaten Hulu Sungai Utara.

“Kerusakan ekosistem selalu akan berdampak buruk bagi lingkungan, dan sudah barang tentu merasakan bagaimana dampak dari kebakaran hutan dan lahan disepanjang musim kemarau yang dalami,” ungkapnya.

Ditambah lagi dengan potensi bencana banjir dan tanah longsor juga menjadi ancaman yang serius pada saat musim penghujan, selain berdampak langsung pada warga bencana juga menimbulkan dampak kerusakan lingkungan.

Untuk itu lahirnya program revolusi hijau yang telah dituangkan melalui peraturan daerah provinsi Kalsel no 7 tahun 2018 tentang gerakan revolusi hijau, sebagai respon untuk mengurangi luasan lahan kritis pemulihan daerah aliran sungai serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

“Penanaman pohon serentak ini akan semakin meningkatkan kolaborasi seluruh elemen masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran bahwa hutan dan lingkungan berperan penting bagi kehidupan dan masa depan bangsa indonesia dan bahkan dunia,” harapnya.

Kegiatan ini sendiri dilaksanakan penanaman pohon secara simbolik oleh Bupati HSU, beserta Forkopimda, unsur muspida HSU dan seluruh jajaran yang turut serta dalam penanaman pohon secara serentak ini.(dew)