HEADLINE
Bermain Layangan di Lahan Bekas Terbakar Awang Peramuan
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Di tengah kemarau panjang, sejumlah warga bermain layang-layang di lahan terbuka bekas terbakar.
Cukup berbeda dari yang lain, warga bermain layang-layang di salah satu hamparan lahan bekas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Banjarbaru.
Seperti lokasi lahan terbuka berada di jalan Awang Peramuan, Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Baca juga: Khataman Al Qur’an di Halaman Rumah Banjar Gajah Baliku Telok Selong
Kawasan ini saban hari dipadati tua dan muda untuk bermain layang-layang. Sabtu (14/10/2023) sore, mulai dari kalangan anak-anak, dewasa hingga orangtua.
“Sudah lama juga, sudah hampir tiga bulan kalau dihitung sudah ramai warga bermain layang-layang, saya pun setiap sore ke sini,” ucap Rahul, salah satu warga Awang Peramuan yang ikut meramaikan kawasan ini ditemui Kanalkalimantan.com.
Meski kawasan itu nampak masih diselimuti kabut asap akibat sebagain lahan bekas terbakar. Berada di tengah kepungan kabut asap, mereka menyebut kondisi tersebut tak mengurangi niat bermain layang-layang.
Baca juga: Sinergi Polda Kalsel-LDII, Ciptakan Kamtibmas Kondusif Pemilu 2024
“Ya semua bermain, mereka sudah biasa dengan asap tidak ada kendala, paling kalau ada beberapa kali hujan saja kita bubar,” sebut Rahul.
Karena sebelumnya tidak hujan, kata dia, sekitar satu bulanan bermula kawasan wisata dadakan itu bisa menarik lebih banyak pengunjung dari pada dua bulan terakhir.
“Kalau kita tidak ada lomba, untuk rame-rame saja main layangan,” imbuhnya.
Baca juga: Mark Up Proyek Jalan Desa, Mantan Kades di Kotabaru Disidang
Sepanjang ruas jalan itu, ada beberapa pedagang ikut mengais rezeki dengan berjualan layang-layang beserta perlengkapannya, seperti halnya Sumi yang merupakan warga jalan Awang Peramuan.
“Saya jualan tiap hari di sini, biasanya kita sudah mulai duduk dari jam tiga sore, dan mereka satu jam kemudian langsung memadati kawasan ini sampai jam enam,” kata Sumi.
Sumi bisa menghasilkan omset sekitar Rp200 ribu per hari dari hasil penjualan layang-layang di kawasan ini.
Baca juga: Serangan terhadap Warga Muslim di AS Meningkat, Polisi Dorong Untuk Berani Melapor
Sumi mengatakan kawasan itu dulunya kerap digunakan untuk memancing, namun karena kekeringan lahan dibuat warga menjadi objek wisata dadakan untuk bermain layang-layang.
Kawasan itu pun turut dimanfaatkan pedagang-pedagang kaki lima untuk mengais rezeki. Mereka di antaranya berjualan makanan, minuman hingga makan dan minum layaknya kawasan street food. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor: bie
-
Hukum2 hari yang lalu
Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Cempaka Banjir, Hujan Guyur Banjarbaru Dini Hari hingga Siang
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Lahan Gambut di Jalan Gubernur Syarkawi Ditanami Jagung
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Pasar Kindai Limpuar Gambut Calap, Pedagang Tutup Toko
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Nenek Armiah Memilih Bertahan Dikepung Air, Sartinah Tak Bisa Selamatkan Perkakas Rumah