Kabupaten Banjar
Ini Dia Makanan Tradisional Martapura yang Paling Dicari saat Ramadan
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – SETIAP orang pasti bangga akan ciri khas kampung masing-masing. Namun, tak sedikit pula yang terkesan dengan ciri khas yang ada di kampung lain. Demikian pula dengan pelaksanaan Ramadan di kampung.
Jika membahas Ramadan, maka secara otomatis kebanyakan orang Martapura juga akan membahas nuansa Islami yang sangat kental terasa di Martapura, kota yang berjuluk Serambi Mekkah ini. Selain itu, makanan tradisional yang kerap dicari saat Ramadan. Sebut saja Pisang Petis, Tahu Petis, dan Kacang Bagula.
Yup. Tiga makanan tradisional yang saya sebut di atas paling banyak dicari saat Ramadan. Bukan hanya dalam beberapa tahun terakhir, tapi sudah berlangsung setiap Ramadan sejak puluhan tahun lalu.
Berikut tiga jenis makanan yang paling banyak dicari di Kota Martapura saat Ramadan:
1. Pisang Petis
Makanan yang satu ini terdiri atas pisang muda yang diiris jadi dua bagian kemudian bagian tengahnya diisi petis dan kacang goreng yang sedikit dihaluskan.
Ada pedagang yang cuma seperti itu menyajikannya, dan ada pula yang menambahkan sedikit larutan gula merah dan taburan bawang putih goreng. Supaya lebih nikmat, bagi penyuka pedas tentu akan menambahkan cabe rawit.
2. Tahu Petis
Tak jauh beda dengan pisang petis, pada makanan ini cuma mengganti pisang dengan tahu goreng. Penyajiannya pun sama ada yang tidak menambahkan larutan gula merah dan ada yang menambahkannya.
Namun, saat ini konsumen banyak yang suka ditambahkan larutan gula merah dan ditambah lagi dengan emping atau melinjo goreng. Maknyuss.
3. Kacang Bagula
Makanan yang satu ini terdiri atas kacang merah yang digoreng kemudian diberi cairan gula merah yang dilarutkan. Sama halnya seperti tahu petis, biasanya juga ditambahkan emping goreng dan bawang putih goreng. Agar lebih endess, tambahkan sedikit cabe rawit.
Ketiga jenis makan tradisional ini memang paling banyak hanya didapati di Martapura dan hampir semua warga di daerah lain mafhum akan hal itu. Buktinya, penjual pisang petis, tahu petis, ataupun kacang begula banyak pula dikunjungi warga dari luar Martapura, seperi Banjarbaru dan Banjarmasin.
Tertarik untuk menjajal makanan tradisional ini? Atau sudah pernah, dan kangen mencicipinya lagi? Gampang, saat ini pedagang makanan tradisional ini makin banyak dan mudah ditemui di Kota Martapura. Khususnya di Kelurahan Jawa, Kelurahan Keraton dan Kelurahan Pesayangan yang memang dikenal sebagai kawasan kuliner tradisional di Martapura.
Soal harga, tidak perlu merogoh kocek yang dalam. Satu porsi berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Mau mencoba atau sekadar bernostalgia? Cobalah selagi masih suasana Ramadan. Sebab, jika mencoba selepas Ramadan seperti ada sesuatu yang hilang. Gak percaya? Buktikan sendiri. (kanalkalimantan.com/dhani)
Editor : KK
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Sejarah 1 Mei 1952 : Dari Afdeeling Amoentai Menjadi Kabupaten Hulu Sungai Utara
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Dear Pencari Kerja: Ratusan Lowongan Kerja Tersedia di Banjarbaru Job Fair 2024
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Laga Terakhir Timnas Indonesia Berharap Juara Ketiga Piala Asia U-23
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Asa Warga Banjarmasin Timnas Indonesia Masuk Olimpiade Paris 2024
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Cabang Musabaqah Syarhil Qur’an Kafilah HSU Putra Putri Lolos ke Final
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Kadis Pariwisata Tala dan Bendahara Disidang Kasus Korupsi Retribusi Asuransi Wisata