Kota Banjarmasin
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina: Kadinkes Terkonfirmasi Positif Covid-19 Sebelum Divaksin!
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengakui kebenaran kabar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Machli Riyadi yang terkonfirmasi positif Covid-19. Yang bersangkutan positif Covid-19 sebelum melakukan vaksinasi.
”Kadinkes itu sudah terkonfirmasi positif Covid-19 sebelum melakukan vaksinasi, ” tegas Ibnu Sina, Jumat (22/1/2021).
Ia mengatakan, sebelumnya juga telah mendapatkan laporan dari Kadinkes. “Malam tadi, (21/01/2021) yang bersangkutan ada telpon. Mengeluh masih ada sesak nafas. Kita berikan support kepada beliau,” ucapnya.
Berdasarkan pengetahuannya, yang bersangkutan sudah ada melakukan plasma konvalesen golongan darah AB sebanyak 400 CC atau dua kantong.
Di tambah Ibnu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Machli Riyadi dirawat di instalasi RSUD Ulin Banjarmasin.
Terkait kejadian ini, Ibnu berharap masalah ini tidak menurunkan kepercayaan masyarakat untuk divaksin. ”Mohon do’a untuk kesembuhan beliau, yang penting enjoy saja menghadapi virus tersebut,” katanya.
Ibnu Sina menyampaikan usai divaksin Covid-19 mengaku tidak merasakan efek apa- apa. Disampaikannya, vaksinasi pertama kepada dirinya itu untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa vaksin aman dan halal. “Reaksinya cuman sakit sedikit,” ucapnya.
Machli merupakan salah satu penerima suntikan pertama vaksin Sinovac pada 14 Januari 2021 lalu. Lantas muncul pertanyaan, mengapa setelah disuntik vaksin, Machli Riyadi masih terpapar Covid-19?
Ketua Tim Pakar Covid-19 ULM, Dr Iwan Aflanie menjelaskan, dibutuhkan waktu satu sampai dua minggu bagi tubuh seseorang untuk membangun kekebalan setelah divaksinasi. Sehingga sangat mungkin seseorang yang sudah divaksin dapat tertular, meski dengan resiko yang lebih ringan.
“Tujuan vaksinasi itu sebenarnya bukan untuk menghindari tertular covid-19. Jadi orang yang sudah divaksin pun bisa tertular covid-19, dan kemungkinan tertularnya tetap sama dengan orang yang tidak divaksin. Hanya saja, karena orang yang divaksin ini kekebalannya lebih baik, maka gejalanya lebih ringan, dan tidak menyebabkan kematian,” kata Iwan Aflanie.
Berdasarkan sejumlah penelitian, sulit untuk menentukan waktu keterpaparan. Seseorang dapat terkena virus sebelum divaksinasi dan menunjukkan gejala setelahnya.
Oleh karena itu, Dr Iwan Aflanie menyarankan sebelum divaksin, orang tersebut harus dipastikan tidak terpapar covid terlebih dahulu.
“Vaksinasi hanya meningkatkan daya tahan tubuh. Jadi orang yang sudah divaksin pun masih mungkin terkena (Covid-19). Jadi menurut hemat saya, sebelum divaksin orang tersebut harus dipastikan dulu tidak tertular. Kalau dia kena covid lalu divaksin, akan jadi masalah,” tambahnya.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran ULM itu mengatakan, cara terbaik untuk menghindari Covid-19 adalah dengan mematuhi protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah.
“Sebenarnya tidak ada vaksin di dunia ini yang bisa 100% melindungi. Kalau untuk menghindari penularan, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhkan diri dari kerumunan,” pungkasnya.(Kanalkalimantan.com/putra)
Editor : Cell
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Lelaki di Banjarmasin Habisi Kakak Ipar, Jasad Dibuang ke Wilayah Kintap
-
Kota Banjarbaru15 jam yang lalu
Nobar Timnas di Balai Kota Banjarbaru Berizin Resmi Pemegang Hak Siar
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Baliho Curhat Korban Investasi Bodong di Banjarmasin Diturunkan
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Lomba Mancing Ikan di Sungai Kemuning Meriahkan HUT ke-17 Kecamatan Banjarbaru Selatan
-
HEADLINE16 jam yang lalu
Nyemplung di Sungai Martapura Hendak Ambil Kacamata Berakhir Tak Bernyawa
-
Kalimantan Selatan1 hari yang lalu
Peringati Hari Tari Sedunia, Ratusan Penari Tampil di Taman Budaya Kalsel