Connect with us

Ekonomi

Uniknya Pasar Sepeda Bekas di Barabai

Diterbitkan

pada


Menurut H Suri, kwitansi pembelian bertujuan untuk memudahkan pembeli jika ingin menjual kembali sepedanya. Karena jika tidak dilengkapi kwitansi, dipastikan akan kesulitan jika ingin menjualnya kembali. “Karena akan dikira barang curian,” ujarnya.

Selain kwitansi dari sekretariat, menurut salah seorang belantik lain yang enggan menyebutkan identitasnya, para belantik umumnya baru akan berani membeli kembali sepeda jika dilengkapai surat keterangan dari kepala desa atau ketua RT sesuai domisi orang yang akan menjual sepeda. “Jika suratnya itu tidak disertai stempel, kami tetap tidak berani membelinya,” katanya.

Kendati demikian, lanjutnya, kelengkapan surat keterangan  itu tidak saklak. Karena menurutnya, kepercayaan yang paling utama saat transaksi di pasar sepeda. Semisal orang yang ingin menjual sepeda telah dikenal oleh belantik, tetangga atau saudara misalnya, tanpa kwitansi dan suratketerangan para belantik tetap berani membelinya.

Tak hanya akan menanyakan kelengkapan surat keterangan dan kwitansi , sebelum membeli sepeda, belantik terlebih dulu akan detil memeriksa fisik sepeda; sadel, setang, pedal, rantai dan roda hingga velg sepeda. Saking detilnya memeriksa, belantik bahkan sering kali menggunakan lampu senter.

“Bahkan jika sepeda yang ingin dijualnya baru, tetap diperiksa dengan teliti. Sedikit saja ada cacat, harganya akan turun Rp 50 ribu bahkan merosot sampai Rp100 ribu,” ujar H Suri.

***

Persatuan Pedagang Sepeda Tunas Harapan wadah pengendali perputaran roda ekonomi dari tiap transaksi jual beli sepeda di pasar sepeda bekas di Barabai. Karena tanpa kwitansi pembelia dari sekretraiat persatuan, sepeda yang dibeli akan sulit dijual kembali di pasar tersebut. Meski untuk mendapatkan kwitansi pembelian lengkap dengan stempel itu, dikenakan tarif Rp 5.000.

Menurut Rahli , Sekertaris Persatuan Pedagang Sepeda Tunas Harapan, tak sekadar mengeluarkan kwintansi pembelian, persatuan pedagang sekaligus wadah silaturahmi sesama belantik sepeda. Karena dana yang terkumpul dari tiap kwitansi pembelian yang dikeluarkan sekretariat, akan digunakan untuk mengadakan berbagai kegiatan dalam rangka mempererat silaturahmi sesama belantik. Sisanya, akan dibagikan kepada anggota persatuan yang tak lain adalah para belantik itu sendiri.

Arisan, ujar Rahli, menjadi agenda rutin bulanan yang dilaksanakan para belantik anggota persatuan selain undangan dari seorang belantik yang kebetulan sedang melaksanakan hajatan, walimah perwakinan misalnya.

Eratnya hubungan antar belantik di bawah naungan persatuan pedagang, lanjutnya, mampu meredam persaingan tak sehat di pasar sepeda Barabai.  Bahkan tak jarang, belantik yang tak memiliki sepeda untuk dijual, bisa tetap mendapat penghasilan. Caranya menjualkan sepeda milik belantik lain. Tentunya dengan selisih di atas harga yang dipatok belantik pemilik sepeda.

“Meski tak mempunyai sepeda untuk dijual, dengan membantu belantik lain menjualkan sepedanya, seorang belantik tetap bisa cari makan, atau sekadar mencari uang rokok di pasar sepeda Barabai ini,” kata Rahli.***


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->