Connect with us

Otomotif

Tips ‘Ritual’ Tepat Kencangkan Busi

Diterbitkan

pada

Busi Ilustrasi net

Bicara masalah busi, sebenarnya ada banyak hal yang wajib dipahami pemilik kendaraan. Apalagi bagi yang gemar menggelar praktik pribadi bongkar pasang busi, baik untuk perawatan atau ketika mengganti busi lama dengan yang baru. Hal paling dasar yang wajib dipahami adalah mengenai tehnik saat akan memasang busi, karena menurut Technical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano, masih banyak pemilik kendaraan yang mengasal ketika memasang busi, terutama saat proses pengencangannya.

“Secara umum kerusakan busi disebabkan banyak hal, beberapa yang dominan karena kurang perawatan dan saat pengencangan. Perlu diketahui, mengencangkan busi ada tehniknya, tidak boleh terlalu kendur atau kencang,” ucap Diko dinukil dari Kompas.com, Rabu (1/8).

Diko menjelaskan sampai saat ini masalah memasang busi yang benar kerap dipandang sebelah mata, padahal efek kerugiannya yang ditumbulkan bisa sangat besar. Dari beberapa analisa dan survei yang dilakukan, menurut Diko anggapan orang saat mengencangkan busi adalah serapat dan sekencang-kencanganya. Padahal, kondisi tersebut salah besar, ada bahaya tersembunyi bagi yang kerap berlebihan mengencangkan busi. Pertama metal shell akan mengalami kerusakan akibat tekanan torsi yang berlebih sehingga memungkinkan busi bisa patah pada bagian ulirnya. Kedua, bila ini sampai terjadi, maka patahan busi akan menancap di dalam silinder yang membuat pemilik motor harus membongkar dan mengeluarkan banyak ongkos.

“Kalau kasus terlalu kendur, itu bisa bikin kompresi motor jadi droop karena ada celah dan kebocoran antara busi dan silinder. Parahnya lagi bisa berisiko overheat karena perpindahan panas yang tidak sempurna yang diterima busi,” ucap Diko. Lebih lanjut Diko menyarankan saat akan memasang busi baru atau setelah dibersihkan baiknya dilakukan dengan tangan terlebih dahulu. Setelah mentok, baru dikencangakan dengan kunci busi yang putarannya tidak lebih dari setengah.

“Jadi busi itu punya hexagon yang berbeda sehingga nilai torsi yang dibutuhkan juga beda,paling aman gunakan kunci torsi yang disesuaikan nilainya,” kata Diko. Untuk solusi yang tidak memiliki kunci torsi, bisa dilakukan dengan mengatur sudut putar menjadi poin utama dalam melakukan pengencangan, yakni 180-240 derajat. Jangan lupa juga untuk memperhatikan petunjuk pengencangan pada belakang bungkus busi karena tiap tipe busi berbeda-beda berdasarkan diameternya. (tmp/bie)

Reporter: Tmp/BIe
Editor: Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->