Connect with us

Kota Banjarmasin

Soal Kelangkaan Elpiji 3 Kg, DPRD Kalsel Marah dan Panggil Pertamina!

Diterbitkan

pada

Kelanggaan elpiji 3 kg yang terus berulang membuat DPRD Kalsel geram Foto: NET

BANJARMASIN, Masih terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg di sejumlah lokasi membuat DPRD Kalsel geram. Dewan rencananya akan memanggil Pertamina untuk dimintai keterangan perihal masalah yang membuat panik masyarakat. Sebab di sejumlah lokasi, harga elpiji tembus hingga Rp 40 ribu!

Wakil Ketua DPRD Kalsel H Muhaimin menyatakan, lembaganya akan mengirim surat ke Pertamina pusat terkait persoalan gas elpiji 3 kg. Pasalnya Pertamina dinilai kurang tanggap dalam penanganan atau antisipasi permasalahan kelangkaan elpiji 3 kg.

“Kalau memang Pertamina becus menangani permasalahan kelangkaan gas elpiji 3 kg, kejadian serupa tidak akan selalu terulang. Kelangkaan seperti ini di Kalsel bukan saja kali pertama, tetapi beberapa kali yang jumlah tidak terhitung, dan bahkan hampir tiap tahun,” tegas dewan dari PDIP ini.

Dia mengatakan, setiap terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg, pihak Pertamina selalu berdalih gangguan pengiriman karena cuaca sehingga kedatangan kapal tanker terlambat. Semestinya, kalau pengangkutan gas elpiji dari Balikpapan, Kalimantan Timur tidak memungkinkan lewat laut karena faktor cuaca/gelombang besar, alternatif bisa jalan darat. “Apalagi masih satu daratan dengan Kalsel,” kesalnya.

Persoalan gas elpiji 3 kg menjadi keluhan masyarakat Kalsel sejak lama, karena ketika langka harga jual di luar pangkalan melambung tinggi sampai Rp 40.000.

“Oleh karenanya setiap kali saya reses di  Banjarmasin, masyarakat atau konstituen di ibukota Kalsel selalu mengeluhkan masalah gas elpiji 3 kg yang sering langka dan harga melambung,” ujarnya.

Kelangkaan gas elpiji 3 kg itu seharusnya tidak terjadi berulang-ulang. Apalagi masyarakat sekarang sudah banyak menggunakan ges elpiji sebagai bahan bakar keperluan rumah tangga.

Di sisi lain, operasi pasar gas elpiji 3 kg diserbu masyarakat di dua kecamatan di Banjarbaru. Warga ramai-ramai mendatangi lokasi dengan membawa foto copy kartu keluarga, sebagai syarat pembelian gas.

Operasi pasar untuk menangani kelangkaan gas digelar di dua kecamatan yakni kecamatan Landasanulin dan Lianganggang. Kepala Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru, Abdul Basid mengatakan yang dibagi sebanyak 560 buah tabung gas di Kecamatan Landasanulin dan 560 buah tabung gas di Kecamatan Lianganggang. “Masyarakat membawa copy Kartu keluarga. Satu KK dapat satu tabung . Harga satu tabung Rp 17.500 per tabung,” katanya.

Sebelumnya, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel telah memasok gas elpiji ratusan metrik ton ke seluruh wilayah Kalsel. Hal ini disampaikan Ketua Hiswana Migas Kalsel H Saibani, bahwa pihaknya sejak Selasa (20/2) hingga Rabu (21/2) ini, telah mendistribusikan gas elpiji, khususnya 3 kg degan jumlah jauh lebih besar dari kebutuhan sebelum terjadi kelangkaan.

Jika biasanya distribusi elpiji 3 kg se Kalsel hanya berkisar 300-350 metrik ton per hari, dan pada Selasa (20/2) lalu, pihaknya telah menambah distribusi menjadi 360 metrik ton. Dan hari ini, Rabu (21/2) Hiswana Migas kembali mendistribusikan 370 metrik ton.

“Memang sejak beberapa hari terakhir, distribusi elpiji, terutama 3 kg berkurang dari biasanya, hanya berkisar antara 245 metrik ton,” katanya.

Berkurangnya distribusi tersebut, kata H Saibani, akibat cuaca buruk sehingga kapal kecil yang biasanya mengangkut elpiji dari berbagai daerah, tidak boleh berlayar. Namun, kini kondisi tersebut sudah kembali normal, beberapa kapal pengangkut elpiji sudah bisa berlayar dan merapat seperti biasa, sehingga pasokan kembali normal. “Saat ini distribusi kembali normal, dan pasokan kita sudah cukup aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” katanya.(ammar)

Reporter: Ammar
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->