Connect with us

Kalimantan Selatan

Pemprov Kalsel Optimis Mampu Turunkan Angka Stunting 10 Persen di 2024

Diterbitkan

pada

Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Nurul Fajar Desira. Foto: mckalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui (Kalsel) optimis mampu menurunkan angka stunting sebesar 10 persen di 2024.

Hal tersebut disampaikan Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Nurul Fajar Desira saat membuka Rembuk Stunting tahun 2024 yang hadiri 13 kabupaten/kota di Kalsel, Rabu (27/3/2024).

“Kita melakukan evaluasi terhadap yang sudah kita tangani di 2023 sehingga kita kembali merencakan apa yang akan dilaksanakan di tahun berikutnya,” kata Fajar.

Fajar menyebutkan, di tahun 2024 ini penanganan stunting di Kalsel hanya tersisa dua tahun lagi dari target yang ditetapkan.

Baca juga: Modal Menang Pileg 13 Kursi, Golkar Pede Calon Sendiri di Pilgub Kalsel 2024

Angka stunting Kalsel saat ini 24,6 persen, target 2024 menurunkan stunting 10 persen dan di tahun 2025 menargetkan 15 persen angka stunting di Kalsel.

“10 persen dapat dikatakan bukan angka yang sedikit, maka upaya yang dilakukan tidak bisa hanya upaya yang biasa-biasa saja sehingga harus extraordinary. Kalau dilihat dari pola penurunan angka stunting sebelumnya, kita optimis tahun ini dan tahun berikutnya mengupayakan penurunan sesuai target,”ujar Fajar.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPA KB) Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra mengatakan, strategi yang telah dilakukan yaitu peningkatan kapasitas dan pendampingan bagi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kabupaten/kota, TPPS kecamatan, dan TPPS desa. Memperkuat peran TPPS kabupaten/kota dalam menyusun kegiatan dan pelaksanaannya kegiatan yang terpadu dan intergratif dalam percepatan penurunan stunting. Memastikan saling berbagi data mulai dari TPPS kabupaten/kota, TPPS kecamatan, dan TPPS desa untuk melaksanakan intervensi sasaran, serta menguatkan dan mendukung peran TPPS desa, kader, dan TPK sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting.

Baca juga: Wabup Banjar dan Jajaran Berbuka Puasa di Desa Keramat Mina

Selain penguatan TPPS yang dapat dilakukan dengan pelibatan masyarakat dalam program pemerintah berupa pemberdayaan keluarga dalam upaya peningkatan pemahaman kesehatan mulai dari remaja, catin, ibu hamil, ibu menyusui hingga baduta dan balita

“Pelibatan stakeholder lainnya dalam program pemerintah berupa BAAS, Kakak Asuh Stunting, PMT, Satgas, TPK dan tenaga ahli gizi puskesmas dapat menjembatani pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dan optimalisasi kegiatan posyandu dan kelas BKB rutin setiap bulan,” tambahnya. (Kanalkalimantan.com/infopublikmckalsel)

Editor: kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->