Connect with us

Kabupaten Barito Kuala

Noormiliyani Resmikan Balai Adat di Desa Dwipasari

Diterbitkan

pada


KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN– Derasnya guyuran hujan tak menyurutkan minat masyarakat berkumpul di Desa Dwipasari Kecamatan Wanaraya. Mereka hadir untuk menyambut kedatangan Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS dalam rangka Peresmian Balai Adat yang dibangun sejak tahun 2007 lalu.

Sekitar pukul 11.00 Wita bupati yang dinanti-nantikan pun tiba. Ia disambut gegap gempita diiringi dentingan musik penting khas Bali. Di antara ratusan warga tampak pula Kepala Adat Dwipasari I Nengah, Kades Dwipasari I Made Wastawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Tak ketinggalan turut mengiringi kehadiran orang nomor satu di Bumi Ije Jela ini Kadis PMD Batola Moch Aziz, Camat Wanaraya Slamet Riyadi, para anggota forkopimcam, dan para kades se-Wanaraya yang secara bersama-sama menuju tempat peresmian.

Proses peresmian Balai Adat Desa Dwipasari sendiri ditandai pemotongan pita dan pemukulan gong oleh bupati. Kepala Adat I Nengah menyampaikan terima kasih kepada bupati yang terus memberikan perhatian sehingga balai adat di desa mereka bisa digunakan.

 

Baca juga  : Bupati Tanbu Sampaikan KUPA PPAS APBD Perubahan 2022

“Mewakili masyarakat adat Desa Dwipasari saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan bupati sehingga balai adat ini bisa berdiri,” ucapnya.

I Nengah mengutarakan, pembangunan balai adat sendiri menghabiskan dana sekitar Rp394 juta yang berasal dari dana desa dan bantuan bupati Rp227,474 juta, sedangkan sisanya dari swadaya masyarakat.

Di sela laporan, kepala adat juga menyampaikan keluhan para petani tentang jatuhnya harga kelapa sawit seperti yang terjadi belakangan ini.

Sementara itu, Kades Dwipasari, I Made Wastawan mengutarakan, Visi Misi Batola Setara Membangun Desa Menata Kota benar-benar terasa di Desa Dwipasari.

 

Baca juga  : Kurban Sapi Jenis Brahman, PT Arutmin Indonesia Batulicin Salurkan ke Warga Lingkar Tambang

Salah satu wujudnya, sebut kades, tahun 2018 pada masa kepemimpinan Bupati Noormiliyani jalan ke Desa Dwipasari sangat mulus beraspal kendati kondisinya kini mengalami kerusakan akibat tingginya arus transportasi pengangkutan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet.

Menanggapi keluhan rendahnya harga kelapa sawit, Noormiliyani menyatakan, telah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi bersama Asosiasi Perkebunan Kelapa Sawit seluruh Indonesia.

Bupati satu-satunya wanita di Kalsel ini menyampaikan, untuk tindaklanjut pertemuan rencananya presiden bersama menteri terkait akan melakukan pertemuan dalam rangka membahas permasalahan.

“Dalam pertemuan sempat terlontar rencana bagi hasil antara pemerintah pusat dengan daerah terkait harga sawit ini. Namun untuk kepastiannya kita tunggu bagaimana Pemerintah Pusat menggodok regulasinya,” ucapnya.

 

Baca juga  : Selada Hidroponik Warga Binaan Lapas Kotabaru Dijual ke Luar

Terkait permasalahan jalan ke Desa Dwipasari, mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini menerangkan, APBD selama dua tahun habis untuk penanganan Covid-19. Namun pada 2023 mendatang ada rencana kerja pemerintah untuk jalan Dwipasari.

“Saya minta masyarakat mengawal, mengingat masa jabatan saya bersama Wabup Rahmadian Noor akan berakhir 4 November 2022 mendatang,” ujarnya. (kanalkalimantan.com/rdy)

Reporter  : rdy
Editor  : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->