Connect with us

Politik

Jangan Mudah Percaya Kabar Tak Jelas, Pemuda Harus Peka Jelang Pemilu

Diterbitkan

pada

Hoax menjadi ancaman dan tantangan bagi pemuda untuk mensukseskan Pemilu 2019. Foto : Arief Rahman

BANJARMASIN, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalsel inginkan para pemuda ikut menyukseskan gelaran Pemilu Legislatif dan Presiden di tahun 2019.

Salah satu caranya ujar dr Hj Ratna Rosana Mpd, Kabid Pertahanan Kesenian dan Budaya Agama Budaya Ekonomi dan Kemasyarakatan adalah dengan tidak mudah terpancing berbagai isu hoax untuk menggagalkan suksesi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 yang kini banyak bertebaran di media sosial.

Hal tersebut diungkapkannya disela kegiatan dialog dan konfrensi dengan tema “Peran serta kaum millenial dalam mencegah issue gangguan lingkungan hidup yang mengarah pada berita hoax dan ujaran kebencian guna mendukung Pemilu 2019 yang sejuk, aman dan damai di wilayah Provinsi Kalsel”, Kamis (28/2/2019) di Hotel Summer Bed ‘n Breakfast Hotel Banjarmasin.

“Sekarang ini intensitas hoax sangat tinggi jelang Pemilu. Karena itulah saya ingatkan para pemuda untuk tidak mudah percaya akan informasi yang bertebaran di media sosial, utamanya informasi yang sifatnya menghujat maupun menebar ujaran kebencian,” tegasnya.

Ia mengingatkan pemuda jika menerima informasi di media sosial, hendaknya bisa kroscek secara teliti sumbernya, sebelum mempercayainya. Selain itu ia juga berharap para pemuda tidak mudah memposting informasi yang sifatnya menghujat atau menebar ujaran kebencian.

Badan Kesbangpol Kalsel sendiri selain ikut berupaya menangkal hoax di masyarakat, juga rutin melakukan jemput bola ke berbagai sekolah hingga perguruan tinggi untuk mendorong suksesi Pemilu tahun 2019 untuk memotivasi pemilih pemula untuk menggunakan hak pilih.

“Pemuda kita harapkan jangan apatis terhadap politik. Malah harusnya ikut ambil bagian untuk mensukseskannya dengan cara menggunakan hak pilihnya,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Walhi Kalsel Kisworo Dwi Cahyono mengingatkan pemuda untuk tidak hanya menjadi aktivis medsos yang rutin mengomentari berbagai masalah di media sosial tanpa ada karya nyata di dunia nyata.

Hendaknya ketimbang memberikan komentar tidak jelas di media sosial, pemuda hari ini bisa lebih aktif meningkatkan kualitas diri dan ikut berbuat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di masyarakat yang ada saat ini.

“Misalnya kalau di Kalsel sekarang terkait masalah Pegunungan Meratus yang terancam makin rusak lingkungannya. Pemuda hari ini hendaknya ikut mengambil peran nyata, karena Pegunungan Meratus adalah warisan bagi mereka juga di masa depan,” pungkasnya. (arief)

Reporter: Arief
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->