Connect with us

HEADLINE

Jalan Ambles di Desa Layap Baru Belum Disentuh Pemkab Banjar

Diterbitkan

pada

Jalan ambles di Desa Layap Baru yang hingga kini belum disentuh Pemkab Banjar Foto: rendy

MARTAPURA, Pasca amblesnya jalan di Desa Layap Baru, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu,  belum terlihat langkah untuk melakukan perbaikan. Pihak terkiat masih belum menyentuh jalan yang menjadi satu-satunya akses bagi pelajar desa setempat untuk ke sekolah.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas PUPR Kabupaten Banjar Ahmad Solhan mengatakan, kemungkinan amblasnya jalan tersebut akibat keasinan air laut yang masuk lewat anak sungai Aluh-Aluh hingga terjadainya erosi. Solhan mengatakan, kewenangan untuk perbaikan jalan di desa tersebut tanggungjawab desa untuk diusulkan melewati Musrenbang.

Namun melihat kondisi dan keadaan jalan saat ini yang belum disentuh, pihak PUPR sementara akan melakukan penanganan darurat sementara. “Melihat kondisi seperti itu, rencananya sementara ini untuk penanganan darurat kami sudah wacanakan. Sedangkan ke depan di tahun 2019, ya tergantung desanya. Kalau dia mengusulkan di Musrenbang tahun depan, atau menggunakan dana desa untuk perbaikan jalan tersebut,” ungkapnya.

Amblesnya jalan di Desa Layap Baru tersebut akibat dari abrasi anak sungai Aluh-aluh sejak beberapa bulan terakhir. Dari pantauan Kanalkalimantan.com, sejumlah warga jika ingin beraktifitas melintasi jalan Desa Layap Baru harus rela basah dan nyemplung di dalam air setinggi lutut orang dewasa.

Menurut anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Layap Baru Yanto, jalan di RT 5 RW 2 tersebut sudah tiga bulan dalam kondisi ambles. Padahal setiap hari jalan yang tergenangi air itu dilalui anak-anak pergi ke sekolah dan pesantren, bahkan tidak jarang tidak bisa dilalui sepeda motor karena ketinggian air yang tidak menentu setiap harinya.

“Sudah tiga bulan ini warga desa merasakan kondisi seperti ini. Jika ingin beraktifitas keluar rumah, yang lebih kasihan anak-anak pergi ke sekolah setiap hari harus copot pasang sepatu untuk bisa sampai di sekolahnya, tidak jarang tidak bisa dilalui sehingga menunggu air surut dulu,” tuturnya.

Masih menurut Yanto, jalan di Desa Layap Baru tersebut sudah pernah diperbaiki bahkan di siring bagian tepiannya pada tahun 2014 dan 2015 lalu menggunakan dana swadaya warga. Setelah beberapa tahun berlalu tanah dan siring di jalan tersebut tiba-tiba ambruk dan kondisi itu sangat merepotkan warga desa .

Sementara itu, Ketua Hamsani RT 5 RW 2 didampingi warga mengatakan, setidaknya ada sebanyak 35 Kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sekitar 154 jiwa yang mayoritas petani sudah selama tiga bulan kesulitan untuk beraktifitas keluar rumah jika melewati jalan ambruk tersebut.

“Semua warga di sini kerepotan untuk beraktifitas dan melewati jalan tersebut, terlebih anak-anak yang ingin pergi ke SDN Tatah Layap Baru dan Pesantren, setiap hari mereka harus menggulung celana dan melepas sepatunya untuk bisa melewati jalan tersebut,” keluhnya kepada Kanal Kalimantan.

Di sisi lain Hamsani juga menerangkan, sebenarnya sudah diwacanakan ada dana desa yang dianggarkan pada tahun 2018 ini sesuai rapat warga desa pada 13 September 2017 lalu untuk perbaikan jalan penghubung tersebut, namun menurutnya secara sepihak dipakai Pembakal Desa Layap Baru dialihkan untuk perbaikan jembatan. Padahal menurut warga, jembatan masih layak untuk dilalui masyarakat. Akhirnya jalan tersebut rencananya akan diperbaiki pada tahun 2019 menunggu dana desa.

Hamsani mengharapkan secepatnya ada tanggapan dan perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Banjar, mengingat jika menunggu anggaran dana desa tahun depan tentunya dikhawatirkan akan membuat warga desa semakin kerepotan dengan kondisi seperti itu. “Kondisi ini mestinya segera direspon oleh Pemkab Banjar,” harapnya. (rendy)

Reporter: Rendy
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->