Connect with us

HEADLINE

Gandeng Sekdako Banjarbaru Said Abdullah, Incumbent Guru Khalil ‘Jaga Kursi’ Bupati Banjar

Diterbitkan

pada

Pasangan Guru Khalil-Said Abdullah dikabarkan maju di Pilkada Banjar. foto: ilustrasi/kanal

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Langkah incumbent Bupati Banjar KH Khalilurrahman atau disapa Guru Khalil, mempertahankan tampuk kepemimpinan di Kota Serambi Mekkah kian matang. Kabarnya, ia telah menyiapkan pasangan sebagai duet baru setelah ditinggal pasangannya Wakil Bupati Saidi Mansyur yang juga menjadi rival dalam kontestasi Pilkada 2020 nanti. Duet barunya adalah Sekdako Banjarbaru, Said Abdullah yang sebelumnya ramai diwacanakan bakal maju di Pilkada Banjar!

Kabar duet Guru Khalil-Said Abdullah ini memang cukup mengejutkan. Sebab sebelumnya, Said Abdullah disebut mengincar posisi Bupati. Ia beberapa kali diberitakan menggelar pertemuan serius dengan petinggi partai, termasuk Partai Gerindra Banjar, yang sebelumnya sempat ‘ditinggal’ Guru Khalil lantaran sempat menyatakan tak maju dalam bursa pencalonan.

Tapi, begitu Guru Khalil menyatakan maju kembali di Pilkada Banjar, Said Abdullah pun akhirnya masuk dalam satu paket. Rencananya, duet Guru Khalil- Said Abdullah akan diusung oleh Partai Gerindra bersama PKB.

Kepada wartawan, Guru Khalil sebelumnya menegaskan keterpanggilan maju kembali setelah sebelumnya sempat menyatakan tak bernafsu menjabat kembali sebagai Bupati Banjar. “Banyak permintaan masyarakat. Terutama di desa dan kecamatan agar kembali maju. Maka saya masih mempertimbangkan itu,” kata Guru Khalil, usai rapat paripurna DPRD Banjar, Senin (20/1/2020) ketika itu.

Ia mengatakan, sejumlah parpol telah menemuinya membeberkan hasil poling terkait masih tingginya respons atas incumbent. “Banyak partai yang mau mengusung. Karena partai juga mengadakan poling di mana-mana. Saya masih 65 persen,” ungkapnya.

Dari informasi yang beredar, Guru Khalil memang belakangan aktif menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra dan PKB. Meskipun belum ada kepastian, apakah kedua parpol tersebut bakal belok arah lagi ke incumbent atau tidak. Sebab sebelum menyatakan absen dari Pilkada Banjar, dua parpol tersebut memang digadang akan menjadi kendaraan politik petahana. “Yang namanya politik itu dinamis. Bisa berubah kapan saja,” kilah Guru Khalil terkait keputusannya untuk maju kembali.

Seperti diketahui, semenjak ‘absennya’ Guru Khalil, Gerindra menerima sejumlah kandidat yang mendaftar di partainya. Baik dari internal, maupun luar partai. Untuk internal, sebelumnya Sekretaris DPC Gerindra Banjar Manan Rifani sudah mengajukan lamaran.

Sedangkan di luar kader, ada sederet nama. Sekretaris Panitia Penjaringan Gerindra Banjar, Susilayati menyampaikan, sejak pendaftaran dibuka 25 Oktober silam, sejumlah calon bupati mengambil formulir. Mulai Wakil Bupati Banjar Saidi Mansyur, kader Golkar Gusti Iskandar, Sekdako Banjarbaru Said Abdullah Alkaaf, adik Pangeran Khirul Saleh yang mantan Bupati banjar 2 periode Sulaiman Razak, politisi Golkar dan mantan Anggota DPRD Banjar 3 periode dan Andin Sofyannoor, dan Gusti Syahyar.

Sedangkan di PKB Banjar, empat kandidat yang mendaftar yakni Gusti Sulaiman Razak, Andy Sofyanor, Saidi Mansyur dan Masrur Auf Ja’far dari Partai Demokrat.

Di sisi lain, jika pun nantinya Guru Khalil berhasil mendapatkan kendaraan politik, maka ia juga harus menghadapi pertarungan sebenarnya melawan pasangan yang sudah mendeklarasikan diri siap tarung, baik melalui jalur partai maupun independen. Mereka adalah Gusti Sulaiman Razak – Ali Murtado, pasangan Andin – Guru Oton, pasangan H Rusli- KH Fadlan, duet Mada Teruna – Feryansyah, serta sang mantan H Saidi Mansyur yang sampai hari ini belum menemukan calon wakilnya.

Berkaca pada dinamika politik selama memerintah kabupaten berjuluk Serambi Mekkah beberapa tahun ini, tantangan berat dipastikan dihadapi incumbent Bupati Banjar. Di antara terkait pola hubungan antara eksekutif dan legislatif yang sempat ‘memanas’ dengan munculnya Pansus soal mutasi pejabat. Meski wacana pelengseran Bupati di balik terbentuknya Pansus tersebut akhirnya tertepiskan dengan ‘layu sebelum berkembang’ jejak mereka di DPRD, namun hal tersebut menjadi catatan yang sulit hilang dalam memori politik fraksi di dewan.

Di sisi lain, Said Abdullah yang sebelumnya juga sempat mendaftar di PAN untuk maju di Pilkada Banjar dan bulat nyatakan tekatnya untuk melepas jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru. “Kita sudah dapat kabar terbaru, bahwa ASN memang harus mengundurkan diri, saya sudah siap itu tidak ada masalah, pada waktunya apabila keluar nama saya di KPU nanti maka status saya bukan ASN lagi,” ujar Said, Senin (25/1/2020) lalu. (kanalkalimantan.com/rendy)

Reporter : rendy
Editor : cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->