Connect with us

HEADLINE

Elpiji 3 Kg ‘Menghilang’ di Banjarmasin, Harga Tembus hingga Rp 60 Ribu


Disperindag Gelar Operasi Pasar di Delapan Titik, Tiap RT Dijatah 10 Tabung!


Diterbitkan

pada

Operasi pasar elpiji dilakukan menyusul kelangkaan gas 3 kg tersebut Foto: putra

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kelangkaan gas elpiji 3 kg pasca musibah banjir, terasa semakin memperparah penderitaan warga Banjarmasin. Stok gas yang ada pun harus dibayar dengan harga mahal. Warga di Sungai Lulut bahkan harus membayar hingga Rp 60 ribu.

Menyikapi kelangkaan elpiji ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin untuk menggelar operasi pasar, Senin (1/2/2021).

Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Disperindag Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan, operasi pasar yang dilakukan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari laporan warga atas langkanya elpiji 3 Kg.

“Adanya masukan dari warga yang mengadukan kondisi kelangkaan gas LPG 3 Kg di pasaran. Apalagi pasca banjir seperti harganya melambung tinggi,” ucapnya saat operasi pasar gas LPG 3 Kg di Kelurahan Sungai Jingah
Ia juga menjelaskan, bahwa untuk jumlah yang disetujui oleh pihak Pertamina dalam upaya mengatasi kelangkaan kali ini ada sebanyak 8 titik operasi pasar.

“Operasi pasar kali ini merupakan pertama yang dilakukan dalam surat kedua yang kita ajukan Pertamina dalam upaya menangani kelangkaan,” ungkapnya.

Lalu untuk satu titik operasi pasar, pihaknya menyediakan tabung gas melon sebanyak 280 buah tabung. Ia membeberkan, penerima operasi pasar tersebut adalah warga yang termasuk dalam daftar masyarakat miskin milik Dinas Sosial Kota Banjarmasin.

“Jadi mereka (warga penerima gas elpiji 3 Kg) menerima kupon khusus yang diberikan oleh ketua RT setempat. Jadi sasarannya mereka yang sudah menerima kupon tersebut,” bebernya.

Akan tetapi Ichrom Muftezar mengakui, jumlah tersebut belum menutupi seluruh keperluan. Pasalnya Disperindag sendiri hanya dijatah oleh Pertamina sebanyak 280 saja.

“Jikalau jumlah itu masih belum menutupi keperluan warga. Kalau memang diperlukan lagi, kita akan coba koordinasikan lagi kepada pihak kecamatan dan Pertamina apakah bisa ditambah atau tidak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia memastikan jika penambahan yang diajukan ke Pertamina disetujui, maka warga penerima operasi pasar susulan tersebut adalah orang yang berbeda.

Ia berharap kepada setiap kelurahan agar bisa memverifikasi orang-orang yang memang berhak menerima program operasi pasar gas melon tersebut. “Jangan sampai ada warga yang sudah dapat malah menerima kembali kupon yang kita sediakan,” tegasnya.

Di samping itu juga, ia mengungkapkan bahwa kelangkaan gas melon yang terjadi semenjak banjir melanda Kota Banjarmasin. Sehingga menghambat proses pendistribusiannya.

Untuk kenaikan harganya sendiri pun bervariasi, berdasarkan pantauan yang ia lakukan di lapangan, harga eceran gas LPG ukuran 3 Kg mulai dari Rp 27 ribu, 30 ribu bahkan untuk di sungai lulut mencapai Rp 60 ribu per tabung.

“Semoga masyarakat terbantu dengan adanya operasi pasar. Sehingga di beberapa titik yang memang terjadi kenaikan harga bisa terantisipasi,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, operasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin itu belum mampu mengakomodir harapan seluruh masyarakat. Bagaimana tidak, setiap RT di satu kelurahan yang menjadi tempat digelarnya operasi pasar, hanya kebagian jatah sepuluh gas elpiji, untuk sepuluh warga.

Salah satunya Randy (37) salah seorang warga Kelurahan Sungai Jingah menyampaikan keluhannya ke Kanalkalimantan.com saat melihat operasi pasar. “Kalau seperti ini, kasihan warga yang benar-benar membutuhkan,” ucapnya. .

Kemarin, operasi pasar hanya digelar di satu kelurahan. Yakni, di Kelurahan Sungai Jingah. Lokasinya, berada di kantor Lurah setempat. Jumlah total gas elpiji 3 kg yang disalurkan di kawasan itu, sebanyak 280 gas.

Antrean tidak tampak mengular. Pasalnya, pihak kelurahan melalui RT setempat mengklaim sudah mendata warganya yang benar-benar berhak mendapatkan. “Di kelurahan ini ada sebanyak 28 RT. Setiap RT dapat 10 orang. Ini memang tidak mencukupi target keseluruhan warga. Tapi kami pilah warga yang benar-benar tidak mampu,” beber Jainuddin, Lurah Sungai Jingah.

Kesempatan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram bakal diberikan kepada warga lain yang tidak memiliki kartu, apabila RT yang ditunjuk tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh pihaknya. Kartu elpiji diberikan, sebagai upaya pemerataan pembagian elpiji.

“Iya, prosedurnya mereka yang tidak mampu itu punya kartu yang diberikan oleh Pemko Banjarmasin. Kemudian, ditukarkan dengan kupon pengambilan gas. Kalau dihitung-hitung, di sini yang memiliki kartu hampir 500 orang,” bebernya.

“Semoga ke depan, Pemko Bisa kembali menggelar operasi pasar terkait gas elpiji 3 kilogram ini. Mengingat ini merupakan harapan dari masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh. Kelangkaan gas elpiji 3 kg semakin terasa pasca banjir juga melanda Kota Banjarmasin. (Kanalkalimantan.con/putra)

 

Reporter : Putra
Editor : Cell

 

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->