Connect with us

HEADLINE

Dihadiri Ribuan Undangan, HPS Jadi Momentum Kebangkitan Pertanian Kalsel

Diterbitkan

pada

Acara HPS berlangsung meriah meski tanpa dihadiri Presiden Jokowi Foto: mario

BATOLA, Pembukaan acara Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 yang berlangsung di Desa Jejangkit,  Batola, Kamis (18/10) berlangsung meriah. Meskipun, acara yang dihadiri puluhan duta besar dan perwakilan negara sahabat tersebut tak dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo yang memilih meresmikan perumahan untuk korban gempa di Lombok. Walhasil, acara akhirnya dibuka oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Nampak dalam panggung utama, Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, perwakilan FAO di Indonesia, Stephen Rudgard dan 20 kedutaan besar.

Banyak hal bisa ditemui di areal HPS yang lokasinya sudah disisiapkan berbulan-bulan sebelumnya ini. Mulai berjajarnya ratusan stan yang diisi baik oleh instansi pemerintah maupun swasta, hingga sejumlah pameran yang digelar di sekitar lokasi.

Terhitung ada 19 macam instansi pertanian dan pangan yang membuka stan. Mereka memamerkan berbagai alat-alat pertanian, hasil panen, toko tani, bibit, ternak ikan, bagan produksi panen dan banyak lainnya. Tak hanya itu, sekolah dan perguruan tinggi pun mengirim wakilnya untuk berhadir pada kegiatan ini.

Untuk  menuju venue yang berada di atas 4000 hektare lahan rawa yang menjadi lokasi kegiatan, para pengunjung dan termasuk reporter berbagai media harus berjalan kaki kurang lebih sepanjang 3 km. Hal ini dilakukan agar area sekitar venue bersih dari alat transportasi.

Mau tidak mau, semua kecuali tamu undangan harus berjalan kaki. Pihak polisi, TNI, dan warga sekitar tentu menyiapkan ojek dadakan untuk para pengunjung wanita atau pun yang sudah lanjut usia dan tidak sanggup lagi untuk menempuh jarak jauh.

Ratusan ojek kendaraan roda dua dari kesatuan TNI, kepolisian, dinas perhubungan, dan Satpol PP akan disiapkan untuk mengangkut ribuan tamu yang tidak bisa masuk ke lokasi acara puncak hari pangan sedunia (HPS) di Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Batola. Ratusan ojek dari TNI, kepolisian, Satpol PP dan Dishub standy by di lokasi sekitar pukul 07.00 Wita. Para ojek dari aparat keamanan ini sudah siap di sepanjang tiga jalur pintu masuk lokasi HPS.

Selain itu, ada pula sesuatu yang unik seperti susunan buah nanas dan jeruk raksasa yang tersusun dari 3000 jeruk dan 4.200an nanas.

Menteri Amran berkesempatan memberikan sambutan di awal mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan HPS 2018 adalah meningkatkan kesadaran dan perhatian terkait pangan baik nasional maupun global. “Saat ini (tujuan HPS) adalah dalam rangka memberantas kekurangan pangan dan gizi,” kata Amran di depan ribuan orang yang hadir.

Untuk itu, Amran menambahkan, upaya pemerintah dalam melawan kekurangan pangan yang saat ini menjadi isu dunia yaitu dengan pemanfaatan lahan baru. Lahan baru yang saat ini telah dikerjakan yaitu mengubah rawa-rawa menjadi sentra produksi.

Saat ini terdapat sekitar 34 juta hektare lahan rawa di Indonesia. Sekitar 10 juta hektare telah dinyatakan berpotensi untuk produksi sentra pangan pertanian. “Lahan rawa 10 juta (hektare) potensi dengan pertanian berkelanjutan, kalau 10 juta ini bisa produksi nilainya Rp 1.000 – Rp 2.000 triliun pendapatan petani. Kuncinya yaitu water management bagaimana air hujan ditangkap sebagai produksi, jangan dibiarkan menuju laut begitu saja,” tambahnya.


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->