Connect with us

Budaya

Diberi Nama Banjararum, Kejogya Kalsel Terima Gamelan Yogyakarta

Diterbitkan

pada

Kejogja Kalsel menerima seperangkat gamelan perunggu Laras Pelog Slendro Gagrak Yogyakarta dari hibah Pemprov DIY. Foto: adpim

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kempalan Keluarga Jogja (Kejogja) Kalimantan Selatan menerima seperangkat gamelan perunggu Laras Pelog Slendro Gagrak Yogyakarta.

Paket gamelan sebanyak 48 item senilai Rp650 juta bersumber dari dana keistimewaan diserahkan langsung Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KGPAA Paku Alam X di Pendopo Budaya Banjarbaru, Jumat (21/7/2023) siang.

Penyerahan gamelan disaksikan Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Suparmi dan Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono.

Wagub DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan, hibah gamelan Gagrak Yogyakarta ini, merupakan bentuk dukungan Pemprov DIY kepada paguyuban Kejogja di Kalimantan Selatan, atas komitmen dan upayanya melestarikan budaya.

Baca juga: 141 Talenta Banua Ikut Seleksi Timnas U-17 di Stadion Demang Lehman Martapura

Gamelan yang dihibahkan ini diberi nama Banjararum. Nama ini menurut Wagub DIY dipilih dengan merujuk pada nama kota Banjarmasin sebagai episentrum Kalimantan Selatan. Banjararum diambil dari kata Banjar dan Arum yang bermakna taman yang harum.

“Nama Banjararum ini menjadi doa dan harapan, agar perangkat gamelan ini dapat menjadi sarana untuk mengharumkan nama Yogyakarta di Kalimantan Selatan, seiring sinergisitas antara kedua entitas tersebut. Semoga gamelan Banjararum dapat turut mewarnai kekayaan khasanah budaya bumi Kalimantan dan Nusantara,” kata Wagub DIY.

Wagub DIY menambahkan, saat ini eksistensi dan nilai filosofi gamelan telah diakui oleh dunia. Hal ini dibuktikan dengan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 15 Desember 2021 lalu. Sehingga melestarikan gamelan ini menjadi tanggung jawabbersama sebagai masyarakat Indonesia.

Wagub DIY KGPAA Paku Alam X (kanan) saat Penyerahan gamelan disaksikan Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Suparmi (kiri) di Pendopo Budaya Banjarbaru, Jumat (21/7/2023) siang. Foto: adpim

Baca juga: Antusias Pemain Muda Banua Seleksi Timnas U-17 di Kalsel

Sekadar diketahui, satu perangkat gamelan terdiri dari kendang, bonang, panerus, gender, gambang, suling, siter, clempung, slenthem, demung dan saron. Selain itu ada gong, kenong, kethuk, japan, kempyang, kempul dan peking. Keraton Yogyakarta mempunyai sekitar 21 perangkat gamelan yang berbeda dengan Keraton Surakarta.

Mewakili Gubernur Kalsel, Suparmi mengatakan, Hibah gamelan ini akan makin menghidupkan budaya Jawa di komunitas Kejogja Kalsel. Selain itu dapat menguatkan rasa persaudaraan dan kebanggaan atas identitasnya.Dukungan penuh atas keberadaan Kejogja Kalsel terutama dengan permainan gamela. Ia menilai, hal itu justru bisa mewarnai keragaman budaya di Kalimantan Selatan.

“Saya berpesan agar aset alat kesenian yang dihibahkan dapat dimanfaatkan dengan baik. Jadikan sebagai sarana saudara untuk melestarikan kebudayaan Jawa. Sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan pengobat kerinduan dengan kampung halaman,” ujarnya,.

Kalsel sendiri menurutnya, merupakan daerah yang terbuka dengan kedatangan suku manapun. Sedikitnya, ada 30 suku yang saat ini bermukim di Kalimantan Selatan.

Baca juga: Menata Jaringan Utilitas di Ibu Kota Kalsel, Pemko Banjarbaru Belajar ke PT JIP  

Jumlah ini belum mencakup sub-sub suku secara spesifik, seperti suku Jawa yang terbagi lagi menjadi kelompok suku yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan dari wilayah kabupaten tertentu di Pulau Jawa.

Sebagaimana penduduk Kalsel asli, warga pendatang juga kerap mendukung dan berkontribusi terhadap pembangunan di Kalsel. Gubernur Kalsel berharap kehidupan masyarakat bisa terus hidup berdampingan dalam suasana damai dan harmonis.

Sementara itu, Ketua Kejogja Kalsel Suharyanta mengatakan, pihaknya telah mengajukan permintaan gamelan sejak tahun 2020. Namun, karena pandemi Covid-19, maka permintaan tersebut belum dapat diproses. Pertengahan tahun 2022, dia mengaku dihubungi oleh Dinas Kebudayaan DIY dan dikabari akan mendapatkan hibah gamelan.

Hibah gamelan ini baginya adalah sesuatu yang luar biasa. Mengingat, Kejogja Kalsel masih relatif muda, yaitu 7 tahun, tapi sudah mendapatkan amanah yang luar biasa dan istimewa. Hibah gamelan ini memang sudah menjadi impian Kejogja sejak dahulu.

Baca juga: Dua Kali Kebakaran di Banjarmasin Dalam Semalam, di Kayu Tangi Diduga Sengaja Dibakar 

Ia bersama para anggota paguyuban Kejogja sangat berterimakasih atas hibah tersebut kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DIY serta jajarannya. Terima kasih ia sampaikan pada Gubernur Kalsel atas kesempatan dan juga dukungan pada paguyuban Kejogja bisa eksis dan menjalin keterhubungan antara paguyuban dengan pemerintah provinsi.

Kehadiran gamelan Banjararum ini mampu mengobati rasa rindu pada kampung halaman. Ia juga berharap, meskipun jauh, namun tetap dapat nguri-uri kebudayaan DIY, tanpa mengesampingkan seni dan budaya di tanah Kalsel. (Kanalkalimantan.com/bie)

Reporter : bie
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->