Connect with us

Pendidikan

Bergelar Kota Pendidikan, Banjarbaru Masih Kekurangan 311 Guru

Diterbitkan

pada

Banjarbaru masih mengalami kekuarangan ratusan tenaga pengajar untuk guru SD dan SMP. Foto : net

BANJARBARU, Menyemat gelar sebagai kota pendidikan, tak berarti Kota Banjarbaru aman dari kekurangan tenaga pendidik untuk pendidikan dasar. Nyatanya, saat ini sejumlah sekolah baik tingkat SD maupun SMP masih merasakan kekuarangan tenaga pengajar. Diperkirakan perlu sebanyak 311 guru tambahan untuk mengisi pos yang kosong di sejumlah sekolah.

Dari data kepegawaian Pemko Banjarbaru, saat ini jumlah terbesar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencapai batas usia pensiun, didominasi oleh tenaga pendidik. Untuk tahun ini saja, jumlah guru SD yang memasuki usia pensiun ada sebanyak 44 orang. Dari jumlah tersebut, 28 orang sudah purna tugas pada tanggal 24 Februrai lalu.

Sedangkan pada tahun 2019, ada 49 lagi guru SD yang memasuki masa pensiun. Sedangkan guru SMP akan ada 11 orang. Hal ini sebagaimana disampaikan Sekretaris Kadisdik Banjarbaru Sartiyuni, saat ditemui di kantornya.

“Saat ini jumlah guru yang berstatus sebagai ASN di Banjarbaru untuk tingatk SD sebanyak 135 orang. Dari jumlah tersebut dapat dipetakan kekurangan guru SD di bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 53 orang, Guru Kelas sebanyak 209 orang, dan Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) sebanyak 49 orang,” jelasnya.

Sartiyuni berharap, tahun 2019 nanti pemerintah pusat dapat memberikan formasi ASN utamanya untuk guru di Banjarbaru. Beberapa sekolah yang mengalami kekurangan guru di antaranya di SDN 1 Komet  masih kekurangan guru umum sebanyak 1 orang, guru agama 2 orang, dan guru olahraga sebanyak 1 orang.

“Harapan saya dengan adanya tenaga pendidik yang pensiun, maka akan ada pula tenaga pendidik baru yang diangkat,” ujar Kepala SDN 1 Komet Banjarbaru Hj Nor Aida.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan Pendidik Tenaga Kependidikan (PPTK) Kusnadi mengakui sejak 2017 belum ada perekrutan untuk guru pengajar. Hingga cara yang dilakukan saat ini sementara bersifat tambal sulam. Artinya, sementara waktu guru honorer yang sudah ada akan dimutasikan ke tempat yang memang kekurangan guru pengajar. “Seperti di SDN 1 Guntung Payung masih kekurangan 5 orang guru, tapi kami pihak Dinas Pendidikan akan segera memutasikan guru honorer ke tempat yang memang wajib dipenuhi tenaga pengajar,” jelasnya.

Berdasarkan data PPTK Disdikbud Banjarbaru tanggal 20 September 2017, total guru pengajar Sekolah Dasar ada sebanyak 850 orang dari 79 SD di Banjarbaru. Data tersebut meliputi 67 SD negeri dan 12 SD swasta. Saat ini, beberapa sekolah yang menjadi fokus bagi Disdikbud antara lain SDN 1 Kemuning, yang kekurangan 2 guru yakni guru penjaskes dan guru kelas. Lalu, SDN 1 Landasan Ulin Tengah masih kurang 4 orang guru, 2 guru PAI, 1 guru penjaskes dan 1 guru kelas.

Begitu juga di SDN 1 Guntung Payung kekurangan 5 orang guru, I guru PAI, 2 guru penjaskes dan 2 guru kelas. Dan yang terakhir SDN Landasan Ulin Selatan kekurangan 5 orang guru, 1 guru PAI dan 4 guru kelas.

Hal yang sama juga terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat ini ada sebanyak 448 guru pengajar dari 29 sekolah lanjutan. Dari jumlah itu, terdapat 10 sekolah MTS dan 19 sekolah negeri. Tapi posisinya juga tak jauh beda dengan yang di SD.

Beberapa sekolah seperti SMPN 2 Banjarbaru yang kekurangan guru Bahasa Indonesia sebanyak 2 orang dan kekurangan guru Bimbingan Konseling (BK) sebanyak 3 orang. Selanjutnya, SMPN 1 Banjarbaru kekurangan guru seni sebanyak 3 orang.

Keseluruhan, kekurangan guru di seluruh SMPN kota Banjarbaru sebanyak 47 orang, di antaranya, guru bahasa Indonesia 9 orang, guru seni ada 20 orang, dan yang terakhir kekurangan guru BK ada 19 orang. (devi)

Reporter : Devi
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->