Bantuan Banjir 2021 Tak Kunjung Diterima, Warga Tanya Kejelasan ke BPBD Batola

KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN – Bantuan stimulan dari BNPB (Badan Penanggulagan Bencana Nasional) untuk rumah rusak korban banjir tak kunjung diterima.

Warga Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola), akhirnya mengadu ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Batola.

Kedatangan perwakilan warga yang namanya sudah terdata sebagai penerima bantuan itu, mempertanyakan soal kejelasan bantuan tersebut. Pasalnya, bantuan dana stimulan untuk Batola sebagian sudah mulai dicairkan sejak November 2021 lalu.

Total ada sebanyak 1.591 Kepala Keluarag (KK) atau unit rumah dengan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp 16,21 miliar.

Baca juga  : Calhaj Balangan yang Wafat Tiba Besok di Banjarbaru, Saat Berangkat Pakai Kursi Roda

Rinciannya sebanyak 1.571 rumah mengalami rusak ringan dan 25 rumah rusak sedang yang berada pada empat kecamatan di Kabupaten Barito Kuala.

“Sebelumnya saya sudah bertanya melalui pihak kecamatan dua bulan yang lalu, dijanjikan bulan ini, ternyata masih tidak jelas hingga hari ini, makanya saya tanyakan langsung ke BPBD Batola,” kata RS, salah satu warga Desa Jejangkit Muara.

RS sendiri kebingungan prosedur yang harus dilalui untuk mendapatkan bantuan banjir ini. Karena di desanya ada sebagian rumah warga yang terdampak banjir tahun 2021 sudah menerima bantuan stimulan.

“Tetangga di samping rumah sudah dapat, saya sampai saat ini kita masih belum, padahal nama saya sudah terdata untuk mendapat bantuan yang katanya Rp 10 juta untuk perbaikan, nyatanya lantai, dinding hingga tiang rumah saya rusak sampai saat ini dan masih belum diperbaiki,” akunya.

Baca juga  : Operasi Patuh Intan 2022, Kapolres HSU: Personel Harus Berikan Contoh

Tanggapan serupa juga diutarakan oleh TS (56) warga Desa Jejangkit Muara lainnya, kedatangannya ke BPBD Batola guna memastikan penyaluran bantuan yang masih tidak kunjung dicarikan.

“Untuk memastikan bantuan itu makanya kami datang kemari, semoga saja bantuan untuk kami segara disalurkan. Kami masih belum bisa memperbaiki rumah padahal lantai hingga tiang sudah banyak yang rusak hingga sampai saat ini, takutnya semakin lama dibiarkan semakin rusak rumah kami,” katanya.

Menanggapi bantuan stimulan dari BNPB untuk rumah rusak korban banjir itu, Kepala BPBD Batola Budimansyah mengatakan, dalam waktu dekat segeranya berkoordinasi dengan pihak desa terkait, sehingga bantuan segera dapat tersalurkan.

“Kita upayakan itu haknya masyarakat harus tersalurkan, kita akui itu sebelumnya sempat tertunda lantaran ada permasalahan sedikit. Namun, kita pastikan dalam waktu secepatnya bantuan akan tersalurkan bagi masyarakat yang memang terdata dan masih belum sama sekali menerima bantuan tersebut,” janjinya.

Baca juga  : Spesialis Jambret Wanita, Diringkus Polisi Beraksi di 10 Lokasi di Banjarbaru

Kepala BPBD Batola yang baru dilantik pada April 2022 ini, turut berterima kasih kepada beberapa warga yang datang dan menanyakan kondisi penyaluran bantuan stimulan pasca banjir di desa mereka. Sehingga pihak BPBD dapat dengan cepat untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Kita tekankan bantuan ini tetap ada, terus berjalan dan berproses,” tutupnya.

Sekadar diketahui, sebelumnya bantuan stimulan dari BNPB untuk Kabupaten Batola tersebar di 4 kecamatan yakni Kecamatan Alalak 319 rumah untuk 9 desa, Kecamatan Mandastana 624 rumah untuk 12 desa, Kecamatan Jejangkit ada 633 rumah pada 6 desa dan di Kecamatan Cerbon sebanyak 15 rumah pada satu desa.

Adapun besaran bantuan stimulan rehabilitasi rumah sebesar Rp 10 juta untuk kategori rusak ringan dan Rp 25 juta untuk rusak sedang.

Diakui penyampaikan pencairan melalui bank BRI ke rekening masing-masing ini sebelumnya sempat terkendala, lantaran waktu proses pengajuan persyaratan dengan masa aktif rekening bank. Sehingga memerlukan waktu baik dari pihak bank untuk kembali membuka rekening yang sebelumnya sempat terblokir. (Kanalkalimantan.com/rdy)

Reporter : rdy
Editor : bie